"Ayo Jurina buka mulutmu" kata Rena sambil menyuapi Jurina layaknya seorang kakak menyuapi adiknya yang masih berumur lima tahun.
"Sudah kubilang Rena-chan aku bisa makan sendiri" kata Jurina menolak karena ia bisa makan sendiri, meski dokter mengatakan kalau ia tidak boleh melakukan aktivitas selama beberapa hari, tapi kalau hanya untuk makan sendiri itu bukanlah aktivitas yang berat.
Entah kenapa sejak Jurina keluar dari rumah sakit, Rena menjadi sangat protektif padanya, setiap hari Rena selalu menjaga dan membantu semua aktivitas Jurina bahkan saat ini Rena tinggal dirumah Jurina sampai kondisi Jurina pulih.
Karena saat ini Jurina masih dalam masa pemulihan dengan adanya Rena, Jurina sangat terbantu dalam melakukan aktivitasnya karena jika terlalu banyak bergerak Jurina masih merasakan sakit dibagian bekas operasinya.
Jurina sangat senang karena Rena tinggal bersamanya apalagi ia mendapat perhatian lebih dari Rena dan Rena sangat memanjakannya, Jurina berharap bahwa Rena tetap seperti ini meski kadang Jurina merasa tidak enak karena merepotkan Rena.
"Sudah habiskan saja makanannya" kata Rena sambil menyuapi Jurina yang memilih untuk pasrah dan makan hingga habis.
Setelah selesai menyuapi Jurina, Rena langsung menuju dapur untuk mencuci piring, saat ini Rena benar-benar memperlakukan Jurina seperti adik kecilnya.
"Jurina ayo mandi, air hangatnya sudah siap" kata Rena sambil mengendong Jurina dibelakang dan menuju kamar mandi.
"Rena-chan aku bisa jalan sendiri, kamu tak perlu menggendongku" kata Jurina.
"Sudah tak apa, kau tidak boleh banyak bergerak agar bisa cepat sembuh" kata Rena sambil mengendong Jurina menuju kamar mandi.
Sesampainya dikamar mandi Rena langsung menyuruh Jurina untuk membuka pakainanya sementara Rena memperaiapkan peralatan mandinya, setelah semua sudah siap Rena melepas pakaiannya juga karena ia ikut mandi sekalian.
Jurina melihat itu hanya memalingkan wajahnya, entah kenapa Jurina merasal malu dan wajahnya memerah saat melihat tubuh telanjang Rena apalagi saat ini ia juga telanjang padahal mereka sama-sama perempuan.
"Ada apa Jurina?" tanya Rena melihat Jurina memalingkan wajahnya.
"Tak apa Rena-chan" kata Jurina menggeleng sambil masih memalingkan wajahnya menyembunyikan wajahnya yang memerah.
"Kau duduklah aku akan membersihkan tubuhmu" kata Rena yang membuat Jurina terkejut.
"Eh, tak perlu Rena-chan aku bisa sendiri" tolak Jurina karena ia bisa salah tingkah saat Rena membersihkan tubuhnya.
"Sudah tak apa, lagipula bahaya jika sampai lukamu terkena air" kata Rena sementara Jurina memilih menurut dan duduk dikursi kecil yang sudah Rena siapkan.
Dengan hati-hati Rena membersihkan setiap sudut tubuh Jurina, sementara Jurina mencoba untuk tidak sampai pingsan karena ia sangat gugup sekali setiap saat Rena menyentuh tubuhnya.
"Apa kau demam Jurina, wajahmu merah sekali?" tanya Rena melihat wajah Jurina yang memerah.
"Eh ti-tidak Rena-chan, mu-mungkin karena air hangatnya" kata Jurina gelagapan.
Beberapa saat kemudian Rena selesai membersihkan tubuh Jurina dan sekarang giliran ia yang mandi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah selesai mandi Jurina memutuskan untuk menonton tv diruang tamu untuk menghilangkan kebosanan, tetapi bukannya melihat acara tv pandangan Jurina malah teralih kepada Rena yang sedang membuat minuman didapur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Change You
FanfictionSebuah kisah tentang siswa pindahan dan siswa nakal yang ditakuti semua siswa disekolah, awalnya hubungan mereka tidak hingga suatu saat murid pindahan mempunyai tujuan untuk merubah siswa nakal untuk menjadi lebih baik. Wmatsui