Saat ini Rena sedang duduk didepan ruangan UGD menunggu Jurina yang dirawat didalam sana, terlihat jelas sekali kekhawatiran diwajahnya berharap bahwa Jurina baik-baik saja disana.
Entah sudah berapa kali ia melirik jam dinding disana berharap dokter cepat keluar dari ruangan dan memberikan kabar baik kepadanya.
Sudah hampir satu jam Jurina dirawat disana tapi dokter juga belum keluar ruangan yang membuat rasa khawatir Rena semakin besar.
"Jurina, semoga kau baik-baik saja"
Tak berselang lama kemudian, ruangan UGD terbuak dan dokter keluar bersama beberapa perawat.
"Dokter, bagaimana bagaimana keadaannya?" tanya Rena setelah melihat dokter keluar ruangan.
"Saya harus bertemu keluarga Matsui-san langsung untuk membicarakan keadaannya"
"Saya salah satu keluarganya" kata Rena agar ia bisa segera mengetahui keadaan Jurina.
"Begitu ya, kalau begitu mari ikut keruangan saya" kata dokter tersebut.
"Baik dok" kata Rena sambil mengikuti dokter menuku ruangannya.
.
.
.
.
.
.
.
"Jadi, bagaimana keadaannya?" tanya Rena yang saat ini sudah berada diruangan dokter."Begini, keadaan Matsui-san bisa dibilang sangat parah, beberapa organ vitalnya terluka parah" kata dokter sambil menunjukkan dokumen hasil pemeriksaan tadi.
"Jadi, Matsui-san harus dioperasi hari ini juga" kata Dokter yang membuat Rena terkejut.
"Operasi?, tapi dia pasti bisa sembuh kan dok?" kata Rena.
"Kemungkinan operasinya berhasil hanya 50% dan Matsui-san juga membutuhkan donor darah segera, jadi apa anda setuju, selain itu biaya operasinya juga sangat mahal" jelas dokter.
"Lakukan saja operasinya, untuk biayanya aku akan melunasinya sekarang juga, dan untuk donor darahnya biar aku saja mungkin darah kami cocok" kata Rena.
"Baiklah, kalau begitu kami akan menyiapkan operasinya dan kami juga akan memeriksa dulu apakah darah anda cocok dengan Matsui-san" kata dokter sementara Rena hanya menggangguk mengerti.
.
.
.
.
.
.
.Setelah selesai mendonorkan darahnya untuk Jurina, saat ini Rena sedang istirahat ruangan pasien, wajahnya terlihat pucat sekali karena ia mendonorkan darah cukup banyak tetapi ia bersyukur karena darahnya dengan Jurina cocok sehingga Jurina bisa segera dioperasi, saat ini tinggal menunggu hasilnya.
Meski tubuhnya sudah lelah sekali Rena tidak bisa untuk tidur karena ia belum tenang karena yang ia pikirkan saat ini hanya keselamatan Jurina.
"Maafkan aku Jurina" gumam Rena, ia menyesali apa yang telah terjadi, jika saja ia mendengarkan apa yang Jurina katakan semua ini tak akan terjadi.
Tiga jam berlalu dan dari tadi Rena hanya diam saja dan pikirannya tak pernah lepas dari Jurina, hingga beberapa saat kemudian seseorang memasuki rungan.
Rena menoleh dan melihat salah satu perawat yang memasuki ruangannya.
"Matsui-san, operasi Matsui Jurina-san sudah selesai" kata perawat tersebut memberitahu bahwa operasi Jurina sudah selesai.
"Benarkah?"
"Benar, saat ini Matsui Jurina-san sudah dipindahkan keruangan pasien" jawab perawat tadi.
"Lalu bagaimana dengan kondisinya?" tanya Rena, ia sudah tifak sabar untuk mengetahui bagaimana kondisi Jurina saat ini.
"Untuk itu sebaiknya kita keruangannya, nanti dokter akan menjelaskan bagaimana kondiainya"

KAMU SEDANG MEMBACA
Change You
Fiksi PenggemarSebuah kisah tentang siswa pindahan dan siswa nakal yang ditakuti semua siswa disekolah, awalnya hubungan mereka tidak hingga suatu saat murid pindahan mempunyai tujuan untuk merubah siswa nakal untuk menjadi lebih baik. Wmatsui