Chapter 25

187 13 1
                                        

Jurina Pov

Aku mencoba mengingat-ingat apa yang baru saja terjadi, aku mengedarkan pandanganku keseluruh ruangan mencari tau dimana saat ini aku berada.

Aku baru saja bangun dan entah kenapa aku tiba-tiba berada disini, selain itu aku merasakan kepalaku sakit sekali.

Sejauh aku memandang aku hanya melihat tempat yang kumuh dengan benda-benda yang berserakan dimana-mana, sepertinya aku berada ditempat yang sudah lama tak dihuni.

Aku mencoba menggerakkan tubuhku, tapi hasilnya nihil karena aku merasakan tangan kaki beserta tubuhku sudah terikat dengan kuat, aku mencoba berteriak mencari pertolongan tetapi suaraku ditahan oleh lakban yang menutupi mulutku.

'Apa yang sudah terjadi dan dimana aku' batinku sambil mencoba melepaakan tali yang mengikat tubuhku.

Aku terus mencoba mengingat-ingat apa yang sudah terjadi hingga akhirnya aku mengingatnya, aku ingat tadi Akane mengunjungi rumahku dan memberiku makanan yang ternyata sudah ia beri racun yang membuatku pingsan, sepertinya Akane yang sudah melakukan semua ini padaku.

Meski sudah berusaha aku belum juga bisa melepaskan ikatan tali tersebut saking kuatnya hingga tiba-tiba pintu terbuka dan masuklah dalang dari semua ini, yaitu Akane.

"Akhirnya kau sudah sadar Jurina" kata Akane sambil mendekat kearahku lalu melepas lakban yang menutup mulutku.

"Apa-apaan ini, cepat lepaskan aku" kataku setelah mulutku terbebas dari lakban yang menghalangi suaraku.

"Tenang saja Jurina, nanti aku juga akan melepaskanmu"

"Apa maumu Akane?"

"Sudah kubilang aku hanya ingin kau kembali bersamaku"

"Tapi kenapa kau sampai melakukan ini?" tanyaku.

"Karena kau sudah menolakku dan aku sangat tidak menyukai penolakan" jawab Akane yang membuatku tak habis pikir padanya.

"Kenapa kau sangat ingin aku kembali bersamamu" tanyaku.

"Tentu saja agar aku bisa memilikimu seutuhnya dan kau hanya akan menjadi milikku saja, aku akan menghancurkan siapapun yang menghalangiku termasuk Rena" jawab Akane yang sontak membuatku terkejut.

"Baiklah Akane, aku akan kembali bersamamu tapi kumohon jangan sentuh Rena-chan" kataku yang memilih untuk menurutinya karena aku takut jika ia akan melakukan sesuatu yang buruk kepada Rena-chan.

"Bagaimana ya,,," kata Akane seakan ia mempertimbangkan sesuatu.

"Maaf tapi kau sudah terlambat Jurina" kata Akane yang sontak membuatku terkejut.

"Apa maksudmu? Jangan-jangan,,,, " kataku mengantungkan kalimatku menunggu penjelasan lebih darinya.

"Aku sudah menyuruh berapa orang untuk menghabisi Rena dan sepertinya Rena sudah habis sekarang" kata Akane sementara aku yang mendengar itu hanya bisa diam mencoba tak mempercayai apa yang ia katakan.

"Kau bohongkan?"

"Untuk apa aku berbohong, sebentar lagi kau akan mengetahuinya karena aku menyuruh mereka untuk membawa Rena kesini agar kau bisa melihat sendiri saat aku menghabisinya sekaligus agar kau bisa melihatnya untuk terakhirkalinya hahahahaha" kata Akane diikuti dengan tawanya yang sangat membuatku ingin memukul wajahnya.

"Kumohon Akane lepasakan Rena-chan, aku akan melakukan apapun yang kau mau" kataku yang sudah tak tau lagi bagaimana agar Rena-chan bisa selamat.

"Maaf tapi kau sudah terlambat Jurina, mungkin jika kau bilang dari dulu tidak akan ada korban hahahhahha" kata Akane masih diikuti tawanya yang semakin membuatku kesal.

Change YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang