02. kabar

2.2K 37 8
                                    

"Kalo lo menjauh, pasti tau dong gue bakal ngapain,,? Ya mendekat lah hehehee"
-Vanya Elanoria-
.
.
.
.

"Minta no Wa lo Deva!!"

".........."
Deva diam dia mengamati perempuan di depannya ini, sejak tadi dia merasa ada yang aneh dengan perempuan satu ini.

"Ih lo lama deh" ucap Vanya yang langsung main enaknya mengambil ponsel Deva dari genggaman tangan laki-laki itu.

"Eh apasih, hape gue!"

Deva berusaha untuk mengambil penselnya tapi nihil dia kalah cepat dengan kelihancahan gadis mungil itu.

"Ini gue balikin, disitu gue udah nulis no wa gue , nanti lo test ya Deva dadaaa"

Deva melongo, makhluk apa yang baru saja dia lihat tadi "gila itu cewek kenapa lincah banget" gumannya yang tidak terima karna segampang itu dikalahkan oleh seoarang gadis mungil semacam Vanya.

Deva melihat layar ponselnya disitu tertera nama "Vanya Elanoria❤️" tidak lupa dibelakang nama itu tersisip emoticon hati berwarna merah.

Ingin rasanya Deva membanting ponselnya saat itu juga.

Deva yang malang.

_____________

Malam itu Deva pulang dengan wajah datar seperti biasanya "Deva pulang" salamnya setelah memasuki rumah.

"Eh adek gue yang paling ganteng baru aja pulang, gimana udah dapet cewek belom?" Sapaan pertama dari kakak perempuannya semakin menambah tingakat kedataran raut wajah Deva.

"Biasa aja kali natapnya Eva"

Oke untuk yang satu ini Deva tidak bisa dibiarkan begitu saja, apa tadi Eva yang benar saja.. "Mbak nama gue Deva bukan Eva!"

"Iye sama aja Evaaaa...." sebenarnya Deva ingin melawan kembali tapi dirinya terlalu malas untuk meladeni kakak perempuannya yang bernama Devi itu, dan jangan lupa Deva juga memiliki adik perempuan bernama Kania yang duduk di bangku SMA.

"Serah"

Deva melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kamar tapi kembali dihentikan oleh kakaknya itu.

"Eva gue pinjem hape lo dong, kuota gue abis ni"

Deva kembali berbalik lalu memberika hapenya kepada kakaknya itu "nih, kalo pacaran tu modal" sindir Deva kepada kakaknya.

"Sirik aja lo, lagian wifi rumah gangguan mulu, xixixi maaci uri-Eva" Devi melempar bantal sofa kearah adiknya tapi meleset karna Deva sudah hilang masuk kedalam kamarnya.

Terbebas dari lemparan bantal kakanya, Deva membaringkan dirinya di ranjang kebesarannya, lama termenung hingga dirinya merasa sesuatu seperti ada yang mengganjal tapi Deva tidak tau apa itu.......
.
.
.
.
dia mulai memejamkan matanya dan baru teringat bahwa layar ponselnya masi berada di tempatnya dimana nama perempuan itu terpampang jelas dengan emoticon hati.

"Mampus gue!!"

Gubrakk..

Deva kaget hingga terloncat dari kasurnya.

Pintu kamar Deva terbuka dengan begitu kasarnya "ga nyangka adek gue udah punya cewek" Devi berlari kearah Deva lalu memeluknya begitu erat.

"Balikin hape gue!" Deva berusaha melepaskan pelukan yang sangat menyiksanya itu.

"Ga usah malu-malu kali Va, sini cerita sama mbak mu ini"ujar Devi sambil tertawa halus seperti sedang meledek adik kesayangannya itu.

"Udah gue ngantuk" Deva mendorong kakaknya keluar dari kamar lalu menutup pintu dan tak lupa untuk menguncinya.

"Gini kali nasib gue"

__________

_satu minggu kemudian_

"ihhhh nyebelin" Vanya memelototi ponselnya yang sama sekali tidak ada kabar dari orang yang dia harapkan  seminggu yang lalu "tau gitu kemaren gue langsung save aja WA dia di hp gue huft"

Ding!!

Suara WhatsApp membuat Vanya dengan Sigap mengambil ponsel yang sudah dia geletakkan tadi.

Baru saja dia merasa senang namun tiba-tiba mukanya kembali muram, ternyata bunyi tadi bukan berasal dari orang yang dia harapkan namun, itu adalah chat dari Jessy sahabatnya.

Jessy: woy ngapain lo?

vanya : knp sih? Gue lagi tiduran.

jessy : gua di cafe Bangtan nih buruan sini!

vanya : ih males ah gue belum mandi.

jessy : hari ini kasirnya ganteng banget tau mirip sama Jungkook Exo

vanya : Jungkook member BTS jessie begooo.

jessy : ya udah gue gak peduli buruan!

vanya : iya  udah gue siap-siap dulu, awas aja mulut lu isinya hoax.

Dengan malas Vanya berbenah diri mulai dari menyisir rambutnya, memperbaiki penampilannya yang hanya bermodalkan jogger dan hoddie kedodorannya lagi....

_____________

"lama banget lo ngapain aja sih" ujar wanita berambut panjang dan bertubuh ideal itu.

"untung-untung gue dateng" vanya membalas cuek perkataan Jessie

"ihh nyebelin, BTW liat tuh Abang kasirnya ganteng banget kan" ucap jessy sambil menaikkan sudut bibirnya yang disertai gerakan alis shincannya itu.

"dihhh darimananya ganteng cobak jess, muka kek slebor honda lo bilang kek jungkook.. nyesel kan gue kesni"

"ya lagian lo sih diajak nongkrong malesnya naujubilah" eluh Jessy
"btw gmna cowo yang ketemu sama lo di bioskop kmren? sapa sih namanya? diva? dewa? dove?" jessie bertanya sampil menyeruput es matcha latte kesukannya.

"ihhh Deva jess" ucap vanya dengan nada menggerutu

"ya itu deh.. gimana? udah ngehubungin lo belum?"  tanya jessie penasaran.

"ihhh tau ah, si Deva nyebelin, masa sampe skrng dia ga ngehubungin gue, tau gitu kemarin gue langsung aja tulis nomor WA nya di hp gue" vanya menggerutu sambil membanting ponselnya.

"Vanya bego wkwkwk"
"btw van, lo udh prepare buat ospek besok?" tanya Jessie mencairkan suasana.

"Beres" jawab vanya yg tadi sempat larut dalam lamunan.

"udah ngeprint name tag?" tanya jessie.

"pastinya udh dong.. pokoknya buat ospek besok semua sudah beres" sahutnya dengan nada yakin.

"bagus deh, awas aja besok ada yg ketinggalan.

"Seharusnya gue yang bilang gitu ke lo Jess wkwkwkwk"

******

Flow (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang