04. Campur Tangan?

1.1K 26 1
                                    

"Dosa apa gue sampe ketemu cewek segila lo"
-Deva da Lopez-
.
.
.
.

Vanya saat ini sudah berada di parkiran, dia berusaha mengeluarkan vespanya yang terjebak dengan motor lain.

"Duhh gimana cara keluarinnya coba" ucapnya yang masih berusaha untuk mengeluarkan vespanya itu.

Senyum merekah Vanya terbit ketika melihat kedatangan orang yang berminggu-minggu ini menganggu pikiran nya.

Deva berjalan menuju motornya tanpa memperdulikan tatapan Vanya yang menatapnya seperti orang kelaparan.

Baru saja Deva menaiki motor vespanya Vanya langsung menghampirinya "hai Deva"

Deva tidak menjawab sama sekali.

"Deva boleh gak gue minta tolong"

Deva menoleh malas kearah Vanya.

"Bantuin gue keluarin jonny dong, aku gak bisa ngeluarin dia"

"Jonny?"

"Motor  gue Deva, namanya Jonny"

Deva yang mendengar itu seketika menahan senyumnya dan kebetulan dilihat oleh Vanya.

"Ih malah senyum, nanti gue serangan jantung mau tanggung jawab?"

Mendengar itu Deva segera mengubah raut wajahnya kembali ke semula, datar.

"Motor lo mana?"

Vanya sangat senang akhirnya Deva mulai mau menjawab ucapannya.
"Itu"

Deva mengeluarkan motor Vanya dari parkiran.

"Makasi ya Deva"

"Hm " dehem Deva lalu kembali lagi menuju motornya.

"Hufft coba aja Deva kaya gini terus kan gue makin sayang jadinya"
Vanya menancap gas motornya lalu menghampiri  Deva yang masih memakai helmetnya  "Deva nanti jangan lupa chat gue ya! Byee" Vanya lalu benar-benar menghilang dari pandangan Deva setelah mengucapkan kata-kata itu, dia jadi teringat dengan No WA Vanya yang tanpa sengaja disimpan olehnya waktu itu.

"Bodo lah gue capek"

*****

Deva memarkirkan motornya lalu masuk ke dalam rumah, "Deva pulang"

"Eghh adek gue yang pali~~~~" ucapan Devi terpotong dengan begitu mudahnya  karna Deva membungkam mulut sang kakak dengan voucher kuota internetan.

"Diem mbak gue capek banget"
"Ma besok panggil teknisi buat benerin wifi napa, ni anak mama bucinnya udah ga ketulung" teriak Deva yang mungkin tidak didengar oleh sang mama.

"Bego Mama lagi arisan bweekk"
"Btw makasi yaa, makin sayang deh sama dedek ganteng ini"
"pasti pacar gue khawatir banget dua jam gak gue kabarin huhuhuu"

"Bucin lo mbak"

"Biarenn"
"Daripada lo jomblo!!"
"eh udah ga ya? xixixixi"

"Serah!"
Deva masuk kedalam kamarnya dengan malas, dia mulai membuka almameternya yang baru saja tadi pagi dibagikan.  lalu menuju kamar mandi.
............

Saat sedang asik mandi Deva dikagetkan dengan adiknya yang tiba-tiba membuka pintu wc "kania!!!!! Kebiasaan lo" bersyukurlah saat ini area terlarangnya sudah  tertutupi oleh handuk.

"Ya maap, lagian . dari tadi di panggilin gak nyaut-nyaut sih"
"Gue mau pinjem hape lo bang"

"Ambil di meja gue"

"Oke makasi bang Deva"

"Gue ini apasi sebenernya, berasa gada harga diri" gumamnya meratapi nasib.

Setelah Kania pergi, Deva dengan segera menyelesaikan mandinya yang sempat terganggu.

Lima belas menit berlalu, Kania datang ke  kamar abangnya itu lalu mengembalikan ponsel Deva yang dipinjamnya.

"Udah puas lo nonton pacar-pacar hayalan lo"

"Eh jangan salah tadi gue minjem hape abang pake membuktikan suatu kebenaran"

"Kebenaran apa?"

"Gue penasaran sama omongan mbak Devi, katanya lo punya pacar yang bang? akhirnya abang gue yang ganteng ini punya pacar juga, terharu lo gue bang"

"Congor lo!"

"Tuh di chat sama kak Vanya tu bang, btw itu cewek cantik banget bang heheee"

Deva menengok ponselnya dan benar saja disitu terpampang jelas nama Vanya yang menanyainya "kalo lo lagi ngapain Deva?"

" kabur!!!"  Secepat mungkin Kania pergi dari kamar kakaknya itu, sebelum dia menjadi korban amukannya.

"Kania!!!!!"

Ingin rasanya Deva melempar ponselnya ketika melihat isi chat yang sudah pasti adiknya itu yang membuat.

_________

Di lain tempat Vanya tidak henti-hentinya berteriak girang, bagaimana tidak baru saja Deva mengchat nya.

Saat itu Vanya sedang merebahkan dirinya di atas kasur dia merenung, lalu suara notifikasi ponselnya membuyarkan lamunanya, dilihatnya ponsel itu tertera no orang yang tidak dikenalnya "hai"

"siapa ya?"gumamnya

Vanya membuka room chat tersebut betapa kagetnya ketika dia tahu user name orang tersebut "Deva!!!!!"

"Aaa!!!!!!!!!!, Ini aku ga mimpi kan?"

Ponselnya lagi-lagi berdenting

Deva : ini gue Deva

"Aaaa!!!!!!!!!"
"Yampun akhirnya Deva nge Chat gue" Vanya lompat-lompat diatas kasurnya karna saking gembiranya.

Vanya : gue ga mimpi kan

Deva : lo lagi ngapain Van?

"Yaampun Deva lo kok jadi perhatian gini" antara harus terharu atau bahagia karna mengetahui deva yang menanyainya saat ini sedang apa.

Vanya :Lagi mikirin lo....

Deva : Ah bisa aja

Vanya : Kalo lo lagi ngapain Deva?

Lama Vanya menunggu jawaban dari sebrang tapi, sampai sekarang belum juga ada balasan  "yah kok gak di bales sih" raut murung Vanya tak terelakan lagi.
*********

Flow (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang