"Ga seharusnya gue ngerasain ini"
-Deva Da Lopez-
..
.
.Pagi itu Manda sudah berdandan sangat cantik, mengambil poselnya setelah mendapat notif dari orang yang ditunggu-tunggu olehnya.
/Chat//
Deva : gue dh d dpn.Manda: wah lo on time banget njir.
Deva: cpt!
Manda: ih sabar, gue turun.
"Gasabaran bangetttt si, btw udah pas kan?" Gumamnya lalu untuk terakhir kalinya mematut diri di cermin, setelah dirasanya pas Manda segera turun, kebetulan saat itu rumahnya sepi jadi dia langsung keluar tanpa pamitan dulu.
"Yuk" ajak Manda setelah berada di depan Deva yang sedang duduk di atas motor Treakernya.
"Keren bangey yaampun" batinnya."Kenapa pake rok?"
"Pendek lagi""Lah kan biasanya gue pake rok"
"Ganti!!"
"Is udah gaada waktu Dev"
"Pake" Deva melempar jaketnya ke Manda.
"Punya sahabat pengertian banget" Manda langsung melilitkan jaket itu ke pinggangnya lalu naik ke atas motor.
"Berangkat" ucapnya menepuk bahu Deva.
"Anjai, woi pelan-pelang dong Dev""Gua ada kelas pagi"
Kini tangan Manda sudah melingkari pinggang Deva dengan erat. Deva, dia tidak keberatan karna hal ini sudah biasa baginya.
“Devv, pelan pelan ihhh, ngapain sih ngebut banget” adu Manda sambil menarik ujung kemeja Deva.
“lo setaun” elak Deva mendorong tangan Manda untuk mejauh dari tubuhnya.
*****
“makasih ya Dev” ucap Manda lalu turun dri motor.
"Hem"
Bukannya langsung pergi Manda malah masih setia berdiri menunggu Deva melepas helmetnya.
"Lo gak ke kelas?"
“gue nungguin lo anjir, ayok bareng lagian gedung fakultas kita sebelahan” ajak Manda.
"Lo duluan aja"
“is pokoknya harus barengan gue !!!"
"Iyeiye" Deva menoyor kepala Manda hingga terhuyung lalu mereka tertawa bersama.
Tanpa mereka sadari, ada seorang perempuan yang saat ini tengah menahan panas di dalam lubuk hatinya, ya perempuan itu adalah Vanya.
******
Vanya baru saja memasuki kelasnya tapi sudah di sambut oleh berisiknya orang-orang yang tengah bergosip. Dia memilih mendudukan dirinya daripada ikut nimbruk ke dalam kelompok gosip tidak jelas itu, tapi sayup-sayu dia mendengar nama Deva dalam gosipan tersebut.
“pss.. kalian liat gak?” tanya Lesti si ratu gosip.
“liat apa” jawab Cika.
"Itu tadi, siapa si nama anak jurusan kita yang tinggi itu"
"Bela?"
“bukan anjay, Bella mah oon oonan.. yang cantik suka pake rok”
“istri tetangga?” Roni ikut menimpali.
“anjir ngelawak aja lo terus”
“Amanda?” sela Vanya yang mampu membuat seisi kelas terdiam, karna untuk pertama kalinya dirinya berpartisipasi dalam acara gosip ini.
“nahh iye tu.."
"Kalian pada tau gak? Tadi dia dateng sama si cowok ganteng seangkatan kita”“hah siapa sih?”
“itu lo yang dibilang cowo ganteng tapi dingin"
“ohh si Deva, sumpah demi apa lo tau dia dateng ama Amanda?”
“gue liat sendiri anjir, trus mereka jalan berdua.."
"Tapi menurut gue mereka cocok kok, kliatan cople goals gitu"
Gosipan dari orang-orang seisi kelas mampu membuat hati Vanya kembali memanas, ia langsung menutup laptopnya dan pergi beranjak meninggalkan kelas.
***
Vanya memilih untuk menhirup udara segar di taman kampus "hufff tenang banget disini"
"Bener banget"
"Hah" kaget Vanya ketika sesorang dari belakang menyahut monolognya.
"Ini gue, Febian"
"Febian?"
"Masak lo lupa sama muka seganteng ini"
Vanya mengingat-ngingat wajah yang menurutnya tidak asing itu..
"Gue yang barisin lo pas telat opek itu"
Sekarang dia ingat, saat itu dirinya terlambat ospek pertama "owhh kak Febian"
"Boleh gue duduk disini gak"
"Boleh, duduk aja kak"
"Huffff, ternyata duduk disamping lo malah bikin susana tambah tenang ya"
"Hahahaa apaan dah kak" Vanya tertawa renyah.
"Liat deh" Febian menunjuk dua ekor burung yang sedang bertengger di ranting pohon.
"Mereka selalu ganggu gue kalo lagi tiduran disini, kadang mereka ribut bahkan pernah eek in gue sampe gue trauma sama eek burung"
Tawa Vanya pecah begitu saja ketika mendengar penuturan dari Febian
"Hahahahaaa yaampun kak, ngakak bangett hahahhaaaa""Jaga rahasia ya,. Gue cerita ke lo aja ni"
Vanya menutup mulutnya lalu tangnya bergerak seakan sedang menutup resleting pada bibirnya.
Dari kejauhan terlihat seorang laki-laki yang sedang menahan sebuah gejolak entah apa yang saat ini sedang dirasakannya tapi yang pasti itu terasa sedikit menyesakan baginya, sejak tadi lelaki itu mengamati dua orang yang sedang tertawa ria di taman.
"bukan urusan gue" tukas Deva lalu pergi dari tempat itu.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Flow (Revisi)
Teen Fiction17++⚠️⚠️ "kalau lo pergi gue kejar, kalau lo balik boleh gue peluk gak?" "Ga waras lo!!" #penulisamatir🙏 Klo ada typo atau tanda baca yang salah tolong maafin yaa))