"Aku bohong, Aku sangat sangat membutuhkan kalian, Mama Papa aku rindu kalian"
-Vanya Alexandra-
.
.
.
.Sore itu Deva baru saja sampai rumah, setelah seharian penuh menemani adiknya ke mall.
"Gue ga mau nganter lo lagi"
"Ih punya abang gini amat"
"Kaki gue sampe pegel dek"
"Punya abang lemah amat"
Sleparrr
Swallow pun melayang tepat sasaran, Deva sangat geram dengan adiknya ini hingga tak segan-segan melemparinya dengan sendal jepit.
"Hwaaaaaaa bibir gue bangggg"
"Sakit woyy hwaaaa""Bodo, sono masuk lo"
Kania masuk kedalam rumah sambil sesenggukan, diikuti oleh Deva di belakangnya tapi, langkahnya terhenti.
"Devaaa"
Deva berbalik untuk melihat siapa gerangan yang memanggilnya.
"Manda""Dev..."
"Besok gue nebeng ya plisss"
"Lagian rumah gue kan searah sama jalan ke kampus""Mobil lo kenapa?"
"Dibawa bokap ke luar kota"
"Ohh"
"Boleh kan"
"Iya, besok gue jemput jam 7"
"Yeayyy"
Mendapat jawaban yang diinginkan, Manda pun mengekori Deva masuk kedalam dengan wajah yang sumringah.
"Lo ngapain?" Tanya Deva bingung
"Lah ya gue mau masuk lah"
"Ngapain?" tanya Deva sambil mengernyitkan keningnya.
"Lo gak liat ni?" Ujar Manda sambil mengangkat kresek yang berisikan tahu Sumedang kesukaan Natalie mama Deva.
"Oh" jawab Deva santai.
***
"Devaaa.. lo gak asik ih malah main hp terus.. gue kan kesini gara-gara gabut di rumah sepi, lah disini malah dikacangin" adu Manda dengan nada sok manja.
"Lo maunya apa?" Ucap Deva yang masih setia menatap layar ponselnya.
"Ya lo taruh dulu kek hpnya"
Deva menghela nafas dan meletakkan ponselnya di nakas kamar.
Saat ini mereka berada di kamar Deva. Bukan tanpa sebab, Deva hanya tidak senang jika dirinya dijodoh-jodohkan dengan Manda oleh Mamanya dan jangan lupa dengan dua kompor yang selalu membuat kupingnya panas, Devi dan Kania.
"Main yuk" ajak Manda
"Apasi Man, ga usah kayak anak kecil"
"Ihh aku beneran gabut Dev" ujarnya dengan nada dibuat buat sambil menggelandoti tangan Deva.
"Main apa ?" Tanya Deva dengan nada tak suka.
"PS aja gimana?"
"Hmm" dengan terpaksa Deva beranjak dari kasurnya lalu duduk di karpet.
Jujur, dirinya saat ini sangat lelah untuk meladeni sahabat yang sudah menemaninya sejak sekolah dasar itu.
"Kok lo malah nabrak-nabrak terus si Dev?" Ucapnya lalu menengok Deva.
Dilihatnya Deva yang sudah tertidur pulas di sampingnya.
"Selalu aja gini, ga pernah berubah lo Dev" Diam-diam Manda mencuri sebuah kecupan di pipi kiri Deva hingga sang empu terbangun lalu membuat Manda terkejut bukan main.
"Lo ngapain?" Tanya Deva yang melihat Manda begitu dekat dengan wajahnya.
"G..gga ada, gue balik ya"
"Lo tidur aja sono!!"
"Ddaaa Devaa"Manda langsung pergi setelah merasa malu dengan dirinya sendiri "kira-kira Deva sadar ga si pipinya gue cium" gumamnya.
*****
Baru saja Vanya merebahkan badannya sambil melamunkan sesuatu entah apa itu, tapi suara dering ponsel membuyarkan lamunnya, dengan cepat Vanya mengambil ponselnya dan terlihat sebuat panghilan dari nomor yang tidak di ketahui terpampang di layar ponselnya."Halo ini siapa?"
"Vannya, ini mama"
"Mama kangen sama kamu nak""Maaf anda salah sambung"
Sungguh, Vanya ingin mengakhiri panggilan ini, tapi suara cegatan dari sebrang menggagalkan aksinya.
"Tunggu nak,"
"Kami sangat merindukan kamu"
"Seminggu lagi kami akan pulang, kamu ulang tahun kan, Vanya mau kado apa biar mama dan papa belikan""Maaf, tapi saya tidak menharapkan kehadiran anda dan suami anda, jadi tidak usah repot-repot"
"Vanya, kenapa kamu selalu begini kepada kami"
"Karna kalian pantas untuk saya perlakukan sepeti itu!!!"
"Saya harap kalian tidak akan pernah kembali, kedatangan kalian hanya membuat luka yang saya rasakan semakin dalam!!!!!"Vanya langsung memutus panggilan tersebut lalu membanting ponselnya hingga tidak terlihat utuh lagi.
"Kenapa kalian jahat sama Vanya arghhhhhh"
Malam itu dimana seharusnya tenang seketika berubah menjadi sangat menyedihkan, Vanya menangis tidak henti-hentinya, kebiasaanya itu keluar lagi, Vanya mengambil silet yang selalu ia sediakan di laci mejanya lalu mulai menyayat-nyata pergelangan tangannya.
"Arhhhhhgggggghhh Vanya capee hwaaaaa"
*******

KAMU SEDANG MEMBACA
Flow (Revisi)
Teen Fiction17++⚠️⚠️ "kalau lo pergi gue kejar, kalau lo balik boleh gue peluk gak?" "Ga waras lo!!" #penulisamatir🙏 Klo ada typo atau tanda baca yang salah tolong maafin yaa))