Suara hingar bingar musik terdengar dengan kerasnya. Semua orang yang berada di rungan itu tampak menikmati musik. Beberapa orang tampak bergerak mengikuti irama, beberapa orang hanya duduk-duduk menikmati suasana sambil mengobrol dengan teman-teman atau pasangan mereka.
Namun lain halnya dengan Wang Yibo. Dia tampak duduk bersandar di kursinya sambil menikmati minumannya seorang diri, walaupun dia sebenarnya datang ke club malam itu bersama teman-temannya.
Hampir setiap malam Wang Yibo menghabiskan waktunya di club malam jika tidak ada kegiatan syuting. Dia merasa kesepian jika berada di rumah, karena kedua orang tuanya sibuk dengan usaha masing-masing. Ayahnya adalah seorang pengusaha sukses yang memiliki beberapa perusahaan, tidak hanya di dalam negeri namun juga ada diluar negeri. Sedangkan ibunya adalah pengusaha butik yang sukses.
Karena kesibukan masing-masing membuat mereka jarang bertemu. Dan untuk menghilangkan rasa sepinya itu Wang Yibo lebih memilih pergi bersama teman-temannya menghabiskan waktu di club malam.
Namun sudah beberapa hari ini rasa sepi itu datang lagi. Walaupun dia datang bersama teman-temannya ke club malam tetap tak mampu menghilangkan rasa sepi itu. Bahkan Wang Yibo sudah menghabiskan berbotol-botol minuman keras tetap saja rasa sepi itu datang.
Wang Yibo bangkit dari duduknya, lalu melangkah menuju pintu keluar. Beberapa temannya memanggil-manggil dirinya namun tak dihiraukannya. Dia berjalan menuju parkiran tempat mobilnya di parkir. Setelah masuk ke dalam mobil, Wang Yibo langsung melajukan mobilnya.
Setelah hampir tiga jam dia berkeliling dengan mobilnya tanpa tujuan akhirnya dia menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah bercat putih yang berada jauh dari keramaian kota. Wang Yibo memandangi rumah itu dengan tatapan sendu, ada perasaan rindu dalam dirinya.
✾✾✾✾✾✾✾✾✾
Mentari pagi perlahan-lahan mulai menyinari bumi dengan cahayanya yang hangat. Xiao Zhan membuka jendela rumahnya lebar-lebar supaya cahaya mentari pagi masuk ke dalam rumahnya. Namun perhatiannya teralihkan pada sebuah mobil yang tepat terparkir di depan rumahnya.
Dengan perasaan ingin tahu Xiao Zhan keluar dari dalam rumah. Didekatinya mobil yang terparkir didepan rumahnya. Dari depan mobil dilihatnya seseorang sedang duduk dengan posisi kepala telungkup pada kemudi. Xiao Zhan melangkah ke samping pintu kemudi, rupanya orang tersebut tengah tertidur. Dengan ragu Xiao Zhan mengetuk kaca jendela pintu mobil.
Tok Tok Tok
Xiao Zhan terus mengetuk kaca jendela pintu mobil. Perlahan orang itu mengangkat kepalanya, lalu menoleh keluar kaca jendela pintu mobil. Mata Xiao Zhan langsung membulat sempurna saat mengetahui siapa pengemudi di mobil itu.
"Wang Yibo?"
✾✾✾✾✾✾✾✾✾
Saat ini Wang Yibo tengah duduk di depan meja makan di rumah Xiao Zhan. Matanya merah, wajahnya terlihat kusut masai. Matanya menatap kosong meja makan, otaknya dipenuhi dengan berbagai pertanyaan.
"Kenapa aku bisa ada disini?" tanya Wang Yibo dalam hati. "Bukankah semalam aku sedang minum-minum di club malam?"
Xiao Zhan meletakkan segelas teh hangat di hadapan Wang Yibo. Xiao Zhan lalu duduk di depan meja makan berhadapan dengan Wang Yibo.
"Kau mabuk ya?" tanya Xiao Zhan.
"Bagaimana kau bisa tahu?"
"Tubuh dan mulutmu bau alkohol."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadiah Terindah Dari Tuhan
Fantasy"XIAO ZHAN!!!" Sudah berjam-jam Wang Yibo berteriak memanggil nama kekasihnya. Sudah berjam-jam pula di menyusuri hutan mencari kekasihnya. "Xiao Zhan!!" Wang Yibo kembali berteriak memanggil. Namun seperti sebelum-sebelumnya tetap tak ada jawaban...