Xiao Zhan mengayuh sepeda kesayangannya dengan sekuat tenaga. Dia harus segera mengantarkan pesanan ke rumah pelanggan. Dengan lincahnya di sepedanya melaju diantara kendaraan-kendaraan.
Setelah melalui berbagai rintangan akhirnya Xiao Zhan menghentikan sepedanya di depan sebuah rumah. Dengan hati-hati dia mengambil sebuah kotak dari sepedanya, lalu melangkah menuju pintu rumah tersebut dan menekan bel.
Ting... Tong...
Seorang wanita muncul dari balik pintu. Wanita itu tersenyum ramah, dan Xiao Zhan pun membalas senyum wanita itu.
"Ini pesanan Anda, Nyonya," ujar Xiao Zhan menyerahkan kotak yang dibawanya pada wanita itu. "Silakan di cek dulu."
Wanita itu membuka kotak tersebut. Ternyata kotak itu berisi makanan ( nasi, daging ayam, kentang goreng, dan saus ). Wanita itu tersenyum lalu mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam dompetnya.
"Semuanya sesuai pesanan," ujar wanita itu seraya menyerahkan lembaran uang itu pada Xiao Zhan. "Ini uangnya."
"Terima kasih, Nyonya," sahut Xiao Zhan sambil menerima uang itu lalu memasukkannya ke dalam saku bajunya. "Kalau begitu saya permisi."
Xiao Zhan mengambil sepedanya yang tadi dia parkirkan di depan pagar. Dia mulai mengayuh sepedanya untuk segera kembali ke tempat kerjanya.
✾✾✾✾✾✾✾✾✾
Xiao Zhan adalah seorang pemuda berwajah tampan namun juga manis. Dia seorang pemuda yang murah senyum dan selalu ceria. Dia bekerja di sebuah tempat makan cepat saji sebagai seorang waiter dan terkadang mengantarkan pesanan ke rumah pelanggan.
Xiao Zhan hanya hidup berdua dengan neneknya. Saat ibunya sedang mengandung dirinya, ayahnya yang seorang polisi meninggal saat menjalankan tugas. Sedang ibunya meninggal saat melahirkan dirinya. Namun saat dia berusia sepuluh tahun, nenek tercintanya meninggal karena sakit. Dan sejak saat itu Xiao Zhan berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bekerja serabutan.
Namun sudah tiga tahun ini Xiao Zhan mendapatkan pekerjaan tetap di sebuah restauran cepat saji. Tapi disaat senggang di lebih suka tinggal di rumah dan menyalurkan hobinya. Xiao Zhan sangat suka sekali berkebun. Rumah neneknya yang berada dipinggiran kota yang sekarang ditempatinya memiliki halaman belakang cukup luas.
Xiao Zhan menanam berbagai macam jenis bunga. Namun yang paling dia sukai adalah bunga Lily. Dia bisa menghabiskan waktu berjam-jam mengurusi bunga-bunganya. Berkat kesabarannya mengurus bunga, bunga-bunga tumbuh dengan subur di halaman belakang rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadiah Terindah Dari Tuhan
Fantasy"XIAO ZHAN!!!" Sudah berjam-jam Wang Yibo berteriak memanggil nama kekasihnya. Sudah berjam-jam pula di menyusuri hutan mencari kekasihnya. "Xiao Zhan!!" Wang Yibo kembali berteriak memanggil. Namun seperti sebelum-sebelumnya tetap tak ada jawaban...