Chapter 42

2.2K 250 39
                                    


Xiao Zhan sedang asyik membaca buku saat terdengar suara ketukan di pintu. Setelah Xiao Zhan mempersilakan masuk, orang di balik pintu pun masuk.

"Ada apa, Mei?" tanya Xiao Zhan.

"Saya hanya ingin mengingatkan bahwa sekarang waktunya Tuan Muda minum obat," kata Mei Hua seraya memperlihatkan bungkusan obat dan air putih di tangannya.

Xiao Zhan melirik jam weker yang ada di nakas di samping tempat tidurnya. Rupanya waktu telah menunjukkan pukul delapan malam.

"Ah, kau benar. Terima kasih sudah mengingatkan," ujar Xiao Zhan tersenyum ramah.

Xiao Zhan pun meminum obatnya, meminum air putih. Kemudian menyerahkan kembali gelas minum tersebut pada Mei Hua.

"Kalau begitu saya permisi," ujar Mei Hua.

Xiao Zhan mengangguk ramah, dan kembali membaca bukunya. Namun beberapa menit setelah pelayan itu pergi Xiao Zhan mulai merasakan kantuk menyerang dirinya. Xiao Zhan pun merebahkan tubuhnya dan mulai terlelap tidur.


Flashback On

Mei Hua sedang mencuci perlengkapan makan bekas majikan makan malam tadi. Ling Ling menghampirinya dengan membawa segelas air dan sebungkus obat.

"Mei, cepat bawa obat dan air ini lalu berikan pada Tuan Muda," ujar Ling Ling. "Sudah waktunya Tuan Muda meminum obatnya."

"Kenapa tidak kau sendiri saja yang memberikannya?" tanya Mei Hua. "Aku sedang sibuk mencuci piring."

"Aku kan sudah pernah cerita padamu kalau kakak Tuan Muda Xiao Zhan melarangku masuk ke kamar Tuan Muda," ujar Ling Ling. "Apa kau sudah lupa?"

Mei Hua menghela napas kesal. Dia melap tangannya hingga kering lalu menerima obat dan gelas berisi air minum yang di bawa Ling Ling. Dia pun segera mengantarkan obat dan air minum itu ke kamar Xiao Zhan.

Sementara itu Ling Ling mengawasi sambil senyum-senyum saat melihat Mei Hua masuk ke dalam kamar Xiao Zhan.

Flashback Off


✾✾✾✾✾✾✾✾✾


Tepat tengah malam Xiao Zhan merasakan tubuhnya kepanasan. Dia juga merasakan bagian bawahnya terasa gatal dan berdenyut. Xiao Zhan pun mulai tampak gelisah di tempat tidurnya.

"Yibo..."

Tanpa sadar Xiao Zhan mulai mendesah dan menyebutkan nama suaminya. Xiao Zhan pun mulai menggeliat dengan tidak nyaman.

Ceklek

Terdengar suara pintu dibuka dari luar. Seorang gadis masuk ke dalam kamar Xiao Zhan sambil tersenyum dan terus menatap ke arah Xiao Zhan yang sedang menggeliat tidak nyaman serta terus menyebut nama Wang Yibo.

Setelah mengunci pintu kamar, Ling Ling melangkah mendekati tempat tidur Xiao Zhan. Perlahan dia duduk di tepi tempat tidur sambil memandangi setiap lekuk tubuh Xiao Zhan. Dengan beraninya Ling Ling menyentuh wajah Xiao Zhan dengan jari-jarinya.

Xiao Zhan yang sepertinya tengah berada dibawah pengaruh obat membuka matanya. Namun di matanya orang yang ada dihadapannya bukanlah Ling Ling namun suaminya, Wang Yibo.

"Yibo... Kau sudah pulang..."

"Iya, aku sudah pulang sayang," ujar Ling Ling sembari membelai lembut pipi Xiao Zhan.

"Aku merindukanmu, Yibo."

"Aku juga merindukanmu, Sayang."

Ling Ling membungkukkan tubuhnya dan dengan berani mencium bibir tipis Xiao Zhan. Ling Ling menyesap dan mengulum bibir Xiao Zhan dengan lembut. Perlahan Ling Ling memasukkan lidahnya dan menjelajahi rongga mulut Xiao Zhan.

Hadiah Terindah Dari TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang