Wang Yibo menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah bercat coklat. Rumah itu berada tak jauh dari rumahnya. Bahkan dari rumah tersebut dia masih bisa melihat rumahnya. Dia sengaja menyewa rumah tersebut untuk beberapa hari.
Dia mengambil tas kopernya dari dalam bagasi mobilnya kemudian melangkah memasukin halaman rumah tersebut. Setibanya di depan pintu rumah, dia mengetuk pintu tersebut. Tak lama kemudian muncul seorang pemuda dari dalam rumah.
"Bagaimana?" tanya Haoxuan. "Apa ada yang curiga?"
"Kurasa tidak," jawab Wang Yibo.
"Kalau begitu cepatlah masuk sebelum ada yang melihatmu."
Wang Yibo pun bergegas masuk ke dalam rumah sambil menenteng tas kopernya. Setibanya di dalam, di biarkannya tas kopernya di dekat pintu masuk sementara dia menghempaskan pantatnya di sofa yang ada di ruang tamu tersebut.
"Apa kau yakin rencana kita ini akan berhasil?" tanya Wang Yibo.
"Yakin," jawab Haoxuan tegas. "Dan aku yakin pelakunya pasti akan langsung beraksi malam ini. Karena dia pasti tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini."
"Semoga dugaanmu benar, Haoxuan," ujar Wang Yibo gelisah. "Karena aku tidak bisa membiarkan Xiao Zhan sendirian di rumah tanpa adanya perlindungan."
"Tenang saja. Kita bisa mengawasinya dari sini," ujar Haoxuan berusaha menenangkan Wang Yibo. "Nanti malam kita akan kerumahmu untuk mengawasinya."
"Hn," sahut Wang Yibo mengangguk.
Flashback On
Siang itu Wang Yibo dan Haoxuan tengah berada di ruang praktek dokter. Dokter baru saja selesai memeriksa kondisi Wang Yibo. Bahkan dokter juga mengambil darah Wang Yibo untuk diperiksa di laboratorium agar bisa lebih memastikan penyakit yang sedang diderita pemuda tampan itu.
Tak lama kemudian seorang perawat masuk ke ruang praktek sang dokter dengan membawa selembar kertas di tangannya. Perawat tersebut menyerahkannya pada sang dokter kemudian meninggalkan ruangan.
Sang dokter membaca tulisan yang ada di lembaran kertas tersebut dengan penuh seksama. Setelah selesai membacanya dia meletakkan lembaran kertas tersebut di atas meja kerjanya.
"Apakah Anda mengkonsumsi obat-obatan sebelum ini?" tanya sang dokter pada Wang Yibo. "Seperti obat antidepresan atau antihistamin?"
Note :
Antidepresan adalah golongan obat untuk mengobati depresi. Selain depresi, antidepresan juga digunakan untuk mengobati gangguan cemas, fobia, dan bulimia. Obat ini bekerja dengan cara menyeimbangkan kandungan senyawa kimia alami dalam otak yang terlibat mempengaruhi suasana hati.Antihistamin adalah kelompok obat-obatan yang digunakan untuk mengobati reaksi , seperti rinitis alergi, reaksi alergi akibat sengatan serangga, reaksi alergi makanan, urtikaria atau biduran.
"Tidak, Dok," jawab Wang Yibo. "Sebelum ini saya tidak pernah minum obat apa pun. Selama ini saya selalu merasa sehat dan baik. Tapi satu minggu ini tiba-tiba saja saya sering merasakan gelisah tanpa sebab, mual, pusing, dan berkeringat. Dan hari ini juga mengalami mimisan."
Sang Dokter kembali membaca lembaran kertas hasil pengetesan darah Wang Yibo di laboratorium tadi. Dia mengerutkan keningnya karena merasa ada yang janggal dengan keterangan yang diberikan oleh Wang Yibo.
"Tapi menurut hasil lab ini menyatakan bahwa Anda meminum obat-obatan seperti antidepresan dalam dosis besar."
Wang Yibo dan Haoxuan terbelalak lebar mendengar pernyataan sang dokter. Wang Yibo benar-benar merasa terkejut dan bingung karena selama ini dia tidak pernah minum obat apa pun apalagi dengan dosis yang besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadiah Terindah Dari Tuhan
Fantasy"XIAO ZHAN!!!" Sudah berjam-jam Wang Yibo berteriak memanggil nama kekasihnya. Sudah berjam-jam pula di menyusuri hutan mencari kekasihnya. "Xiao Zhan!!" Wang Yibo kembali berteriak memanggil. Namun seperti sebelum-sebelumnya tetap tak ada jawaban...