Chapter 44

2.3K 250 40
                                    


Flashback On

"Pa."

"Oh, Nak Yibo."

"Ada yang ingin aku tanyakan pada Papa."

Tuan Yang menatap Wang Yibo dengan tatapan heran. Dia meletakkan buku yang tadi sedang dibacanya, lalu dia menyuruh Wang Yibo untuk duduk di sampingnya.

"Apa yang ingin kau tanyakan?" tanya Tuan Yang begitu Wang Yibo duduk.

"Ini mengenai Mamanya Xiao Zhan," ujar Wang Yibo. "Kemarin Papa bilang Mama juga memiliki riwayat sakit jantung."

"Iya, benar. Ching Ching memang memiliki riwayat sakit jantung."

"Aku ingin tahu apa yang dialami oleh Mama saat mengandung Yang Yang."

Raut wajah Tuan Yang langsung berubah menjadi murung. Senyum yang menghiasi bibirnya pun seketika menghilang. 

"Saat mengetahui Ching Ching hamil aku merasa sangat bahagia. Namun dia menyembunyikan berita lain dariku," Tuan Yang mulai bercerita. "Dia hanya mengatakan karena dia memiliki sakit jantung sehingga jadwal memeriksakan kandungannya harus lebih sering dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak memiliki sakit jantung. Setiap dua minggu sekali aku selalu menyempatkan waktu untuk mengantarkannya ke dokter kandungan."

"Awal-awal kehamilannya semua berjalan lancar hingga kandungannya menginjak usia tujuh bulan. Ching Ching mulai sering mengalami gangguan jantung hingga beberapa kali terpaksa harus masuk rumah sakit."

Wang Yibo mendengarkan dengan penuh perhatian. Dalam hatinya mulai muncul perasaan khawatir pada kondisi Xiao Zhan. Pasalnya kandungan Xiao Zhan baru berusia lima bulan namun (mungkin) karena bayi yang dikandungnya kembar sehingga terlihat lebih besar. Dan Xiao Zhan pun mulai semakin kesulitan dalam beraktivitas. Wang Yibo khawatir Xiao Zhan juga akan mengalami gangguan jantung seperti yang dialami oleh mama mertunya itu.

"Saat usia kandungannya menginjak delapan bulan, akhirnya Ching Ching terpaksa harus menginap di rumah sakit. Itu dikarena kan Ching Ching gangguan jantung yang makin parah sehingga dia harus dirawat secara intensif di rumah sakit. Setiap hari dokter terus-menerus memantau kondisi jantungnya. Dan saat itulah aku baru tahu kalau Ching Ching menyembunyikan sesuatu."

Dengan perasaan cemas dan tegang, Wang Yibo pun memberanikan diri untuk bertanya pada Tuan Yang.

"Apa yang disembunyikan oleh Mama?"

Tuan Yang untuk beberapa saat hanya diam. Lalu menghela napas berat sebelum mulai kembali bercerita.

"Dia menyembunyikan fakta bahwa saat dia dinyatakan hamil, dokter juga mengatakan bahwa jiwanya akan terancam jika meneruskan kehamilannya itu."

Deg. Jantung Wang Yibo seperti berhenti sesaat saat mendengar perkataan Tuan Yang. Wang Yibo bertanya dalam hati apakah Xiao Zhan juga menyembunyikan fakta yang sama. Jika benar maka jiwa Xiao Zhan saat ini dalam bahaya.

"Saat mengetahuinya aku sempat marah padanya dan bertanya kenapa dia membahayakan jiwanya," ujar Tuan Yang. "Dia mengatakan dia tidak mungkin tega membunuh janin yang ada dalam rahimnya. Apalagi setelah melihat janin itu tumbuh saat melakukan USG. Ching Ching juga mengatakan bahwa ini adalah cara Tuhan memberikannya kesempatan untuk dirinya membahagiakan diriku. Tuhan memberikan hadiah terindah untukku melalui dirinya."

Wang Yibo termangu mendengar mendengar cerita Tuan Yang. Amarah sempat muncul saat berpikir Xiao Zhan juga telah menyembunyikan fakta yang membahayakan nyawa istri tercintanya. Tapi setelah mendengar cerita Tuan Yang, akhirnya Wang Yibo mengerti mengapa Xiao Zhan menyembunyikan berita tidak mengenakkan itu dari dirinya.

Hadiah Terindah Dari TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang