Chapter 9

2.6K 309 55
                                    


Wang Yibo memandangi ponselnya, raut wajahnya terlihat bingung. Dia meletakkan ponselnya di atas meja tamu. Dia tidak mengerti kenapa tiba-tiba Papanya meminta dirinya membawa Xiao Zhan ke rumahnya untuk ikut makan malam bersama.

Yang membuat Wang Yibo makin bingung adalah bagaimana mengatakannya pada Xiao Zhan. Karena faktanya sampai sekarang dia masih belum berani mengungkapkan perasaannya pada pemuda manis bergigi kelinci itu.

"Yibo," panggil Xiao Zhan menyadarkan Wang Yibo dari lamunannya. "Ada apa? Apa ada masalah?"

Wang Yibo menatap wajah Xiao Zhan yang terlihat sedikit khawatir. Wang Yibo tersenyum lalu berkata, "Tidak. Tidak ada apa-apa."

"Lalu kenapa kau terlihat bingung begitu?"

"Papa memintaku untuk mengajakmu ke rumah."

"Kenapa papa mu memintaku datang?"

"Itu... Itu karena Papa ku ingin berkenalan denganmu. Papa ku ingin tahu seperti apa asisten pribadiku yang sudah mengurusku dengan baik."

"Ada-ada saja kau ini," Xiao Zhan tertawa lalu meletakkan piring dengan kue di atasnya. "Makanlah. Aku tadi sedang membuat kue saat kau datang."


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Deg. Jantung Wang Yibo langsung berdebar kencang. Ingatannya langsung kembali pada saat dia pertama kali datang ke rumah Xiao Zhan. Bentuknya memang berbeda, namun harum aroma yang menguar masih sama yaitu aroma bunga.

"K-Kue apa ini?"

"Kue bunga Lily."

"Bunga Lily?"

"Iya. Aku mencampur ekstrak bunga lily ke dalam adonan kue," Xiao Zhan menjelaskan. "Kau tahukan dibelakang rumahku terdapat kebun bunga. Dan aku sangat menyukai bunga lily."

Wang Yibo menganggukkan kepalanya. Dia memang sudah tahu pemuda kesayangannya ini suka sekali berkebun dan sangat menyukai bunga lily. Dikebun bunga itu terdapat berbagai macam jenis dan warna bunga lily.

"Ayo, makanlah."

"Gawat!" seru Wang Yibo dalam hati. "Jika aku memakan kue ini... Aku takut akan lepas kontrol."

Xiao Zhan memperhatikan setiap gerak-gerik Wang Yibo yang menurutnya aneh. Pemuda tampan itu menatap horor pada kue buatannya itu seolah kue itu telah diberi racun olehnya.

"Kenapa hanya dilihat saja?" ujar Xiao Zhan seraya menyodorkan piring berisi kue bunga lily pada Wang Yibo. "Ayo makanlah."

Dengan gugup Wang Yibo akhirnya mengambil kue itu, namun tidak langsung memakannya. Untuk beberapa saat Wang Yibo hanya menatap kue yang ada di tangannya. Dia menutup matanya dan mulai menggigit kue itu.

Rasa manis dari kue itu memenuhi rongga mulutnya, aroma harum bunga membuat pikirannya rileks. Wang Yibo membuka matanya, kini pemuda manis yang duduk disampingnya itu tampak berkilauan. Dalam penglihatan Wang Yibo, pemuda manis itu tengah membentangkan tangannya seolah ingin Wang Yibo mendekapnya. Tanpa berpikir lagi Wang Yibo pun langsung memeluk erat pemuda manis yang ada disampingnya itu.

Hadiah Terindah Dari TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang