"Yibo..."
Wang Yibo terus menarik tangan Xiao Zhan tanpa menoleh sedikitpun. Dia melangkah dengan cepat lurus ke depan tak perduli dengan orang yang berlalu lalang di hadapannya. Orang-orang yang tak sengaja bertabrakan dengannya hanya bisa menggerutu dan memaki, namun Wang Yibo tidak peduli dengan itu semua.
"Yibo..."
Xiao Zhan yang sejak tadi di tarik dan mengikuti langkah Wang Yibo hanya bisa pasrah. Dia berusaha memanggil Wang Yibo berkali-kali namun tak dihiraukan oleh Wang Yibo. Sementara dia mulai merasa lelah karena sejak tadi terus berjalan tanpa berhenti.
"Yibo... Mau kemana kita sebenarnya?" tanya Xiao Zhan mulai kelelahan.
Wang Yibo tak menjawab pertanyaan Xiao Zhan dan terus melangkah. Hatinya masih dipenuhi oleh rasa cemburu dan marah setelah melihat kelakuan Haoxuan tadi di kios es krim.
"Yibo... Aku lelah..."
Wang Yibo yang sejak tadi menarik tangan Xiao Zhan kini merasa justru sebaliknya. Tangannya seolah seperti sedang menarik sesuatu yang sangat berat. Dengan malas Wang Yibo menoleh kebelakang, dan betapa terkejutnya dirinya saat melihat Xiao Zhan berjalan sempoyongan berusaha mengikuti langkahnya.
"Xiao Zhan!" seru Wang Yibo seraya menghampiri Xiao Zhan. "Kau tidak apa-apa?"
"A-Aku lelah..."
Wang Yibo bergegas menggendong tubuh kurus Xiao Zhan dan membawanya ke taman yang berada di luar pasar malam. Wang Yibo mendudukkan Xiao Zhan di bangku taman.
"Tunggu di sini sebentar! Aku akan membeli air."
Wang Yibo bergegas pergi untuk membeli air minum, dan tak lama kemudian dia telah kembali dengan membawa sebotol air mineral.
"Minumlah," ujar Wang Yibo berusaha membantu Xiao Zhan untuk minum. Namun baru saja air masuk ke dalam mulut, Xiao Zhan telah memuntahkan kembali air itu.
"Obat... Obat..."
Tangan Xiao Zhan berusaha mengambil botol obat yang ada di saku bajunya, namun tangannya terlalu lemah dan gemetar untuk dapat di gerakkan. Wang Yibo berinisiatif mengambil botol obat tersebut, lalu mengeluarkan beberapa butir obat dari dalam botol tersebut di telapak tangannya. Wang Yibo membantu Xiao Zhan meminum obatnya dengan hati-hati.
"Bagaimana? Apa sudah merasa baikan?"
Xiao Zhan tak menjawab pertanyaan Wang Yibo. Xiao Zhan memejamkan matanya sambil berusaha mengatur nafasnya yang terasa sesak. Sementara Wang Yibo terus memperhatikan dengan perasaan khawatir, terlihat jelas dari raut wajahnya yang terlihat cemas.
Perlahan Xiao Zhan membuka matanya, kemudian menatap Wang Yibo. "Kau ingin membunuhku ya, Yibo?"
Wang Yibo terkejut mendengar pertanyaan Xiao Zhan. Dia menundukkan wajahnya, hatinya terasa sedih dan sakit. Wang Yibo baru menyadari bahwa dirinya secara tidak sengaja telah mencelakakan pujaan hatinya.
"Maafkan aku... Aku... Aku tidak bermaksud..."
"Kenapa kau menyeretku seperti itu?"
"A-Aku... Aku..."
"Apa aku melakukan kesalahan padamu?"
"Tidak..."
"Aku minta maaf jika aku sudah melakukan kesalahan yang membuatmu marah."
"Sudah kubilang kau tidak membuat kesalahan!" Wang Yibo berkata dengan nada tinggi. Emosinya kembali naik.
"Kalau begitu kenapa kau menyeretku seperti kambing tadi?" Xiao Zhan ikut-ikutan emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadiah Terindah Dari Tuhan
Fantasi"XIAO ZHAN!!!" Sudah berjam-jam Wang Yibo berteriak memanggil nama kekasihnya. Sudah berjam-jam pula di menyusuri hutan mencari kekasihnya. "Xiao Zhan!!" Wang Yibo kembali berteriak memanggil. Namun seperti sebelum-sebelumnya tetap tak ada jawaban...