Siang itu Ming Zhu sedang melakukan pemotretan untuk sebuah majalah fashion. Dengan gemulainya dia bergaya dengan berbagai macam pose.
Setelah pengambilan beberapa foto akhirnya sang fotografer memutuskan untuk istirahat sejenak.
Ming Zhu meninggalkan ruang pemotretan. Dengan wajah lelah dia melangkah menuju showcase yang menjual minuman dingin yang berada tak jauh dari ruang pemotretan. Dia memasukkan uang kedalam lubang yang ada di bagian samping showcase, setelah menekan tombol keluarlah kaleng minuman yang tadi dipilihnya dari lubang yang ada dibagian bawah showcase.
Setelah membuka tutup kaleng yang tadi dibelinya, Ming Zhu meminumnya sambil melangkah hendak menuju ruang rias. Namun di tengah jalan dari arah belakangnya tampak seorang pemuda berjalan dengan terburu-buru, dan saat hendak melewati Ming Zhu tanpa sengaja orang itu menyenggol tangan Ming Zhu yang sedang minum.
"Uhuk!"
Ming Zhu terbatuk karena tersedak oleh minuman yang sedang diminumnya. Mendengar Ming Zhu terbatuk karena tersedak minuman, pemuda itu menghentikan langkahnya. Pemuda itu membalikkan badannya lalu menatap Ming Zhu.
"Ah, maaf. Maaf aku tidak sengaja!" ujar pemuda itu seraya melangkah mendekati Ming Zhu. "Maaf aku benar-benar tidak sengaja! Aku sedang terburu-buru!"
Ming Zhu yang sedang terbatuk-batuk kemudian menatap pemuda dihadapannya. Matanya terbelalak lebar saat melihat wajah pemuda tersebut.
"Xiao Zhan?"
"Maaf?" pemuda itu balik bertanya sambil menatap Ming Zhu dengan wajah yang tadinya panik menjadi bingung. "Kau tidak apa-apa?"
"Ah, iya aku tidak apa-apa," jawab Ming Zhu setelah tersadar dari rasa terkejutnya.
"Ini. Bersihkan wajahmu," ujar pemuda itu seraya menyerahkan sebuah sapu tangan berwarna coklat tua. "Sekali lagi maafkan aku. Aku sedang terburu-buru."
Ming Zhu menerima sapu tangan tersebut kemudian membersihkan bibirnya yang basah oleh minuman yang tadi tumpah.
"Maaf, aku harus segera pergi," ujar pemuda itu lagi. "Aku sudah terlambat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadiah Terindah Dari Tuhan
Fantasi"XIAO ZHAN!!!" Sudah berjam-jam Wang Yibo berteriak memanggil nama kekasihnya. Sudah berjam-jam pula di menyusuri hutan mencari kekasihnya. "Xiao Zhan!!" Wang Yibo kembali berteriak memanggil. Namun seperti sebelum-sebelumnya tetap tak ada jawaban...