Sejak kejadian itu Wang Yibo tidak pernah mau lagi memakan masakan orang lain selain masakan Xiao Zhan atau pun dirinya sendiri. Dan sejak saat itu pula dia tidak pernah berani meninggalkan Xiao Zhan sendirian.
Urusan cafe untuk sementara Wang Yibo serahkan pada Ji Li. Haoxuan pun terkadang datang membantu di cafe jika tidak sedang ada jadwal pemotretan atau pun syuting.
Sore itu Xiao Zhan sedang membuat kue untuk cafe, karena Ji Li memberitahukan stok kue di cafe sudah mulai menipis. Karena Yang Yang masih belum kembali dari Inggris, terpaksa Xiao Zhan mengerjakan semuanya sendiri.
"Kau mau membuat berapa kue lagi?" tanya Wang Yibo dengan wajah khawatir. "Ingat kau harus jaga kesehatanmu!"
"Sedikit lagi kok," jawab Xiao Zhan. "Hanya tinggal menunggu Haoxuan datang."
"Haoxuan?" tanya Wang Yibo tak mengerti. "Kenapa harus menunggu dia?"
"Karena dia sedang menunggu ini."
Wang Yibo dan Xiao Zhan menoleh ke arah asal suara. Haoxuan yang baru saja datang tampak tengah berdiri sambil menenteng sebuah bungkusan.
"Apa kau mendapatkannya?" tanya Xiao Zhan bersemangat.
"Tentu saja!" jawab Haoxuan riang. "Aku membelinya langsung di negara asalnya."
"Apa?! Jadi kau jauh-jauh kesana untuk membelinya?" tanya Xiao Zhan tak percaya.
"Demi kedua calon keponakanku tentu saja aku melakukannya. Nah, ini pesananmu."
Wang Yibo yang sejak tadi diam memperhatikan interaksi antara Haoxuan dengan istrinya. Dilihatnya Haoxuan memberikan sebuah bungkusan pada Xiao Zhan.
"Bungkusan apa itu?" tanya Wang Yibo.
"Oh, kemarin dia bilang ingin membuat kue dengan campuran bunga sakura. Awalnya aku coba cari di toko bunga tapi tidak ada. Jadi ya aku langsung terbang saja ke Jepang untuk membelinya."
Wang Yibo terkejut mendengar penjelasan Haoxuan. Dia memang tahu kalau Haoxuan menyukai Xiao Zhan sejak mereka masih belum menikah. Tapi dia tidak menyangka kalau Haoxuan akan jauh-jauh pergi ke Jepang hanya untuk membelikan bunga pesanan istrinya.
Setelah menerima bungkusan berisi bunga sakura, Xiao Zhan pun mulai membuat adonan kue lagi. Wang Yibo dan Haoxuan sebenarnya ingin membantu namun Xiao Zhan melarangnya dan menyuruh mereka untuk menunggu saja di ruang keluarga.
Wang Yibo dan Haoxuan dengan patuh keluar dari dapur dan menunggu di ruang keluarga. Namun sesekali Wang Yibo mengintip ke dapur untuk melihat kondisi Xiao Zhan, karena dia khawatir istrinya itu akan kelelahan.
Dua jam kemudian Xiao Zhan muncul dengan diikuti oleh Mei Hua di belakangnya. Masing-masing membawa nampan berisi kue, lalu meletakkannya di meja.
"Nah, kuenya sudah jadi," ujar Xiao Zhan sembari tersenyum tipis. "Coba kalian cicipi apakah enak atau tidak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadiah Terindah Dari Tuhan
Fantasia"XIAO ZHAN!!!" Sudah berjam-jam Wang Yibo berteriak memanggil nama kekasihnya. Sudah berjam-jam pula di menyusuri hutan mencari kekasihnya. "Xiao Zhan!!" Wang Yibo kembali berteriak memanggil. Namun seperti sebelum-sebelumnya tetap tak ada jawaban...