Chapter 28

2.1K 270 61
                                    


Xiao Zhan sedang membereskan peralatan makan yang ada di meja makan bekas dirinya dan Wang Yibo sarapan tadi saat terdengar suara pintu rumahnya diketuk.

"Apa ada yang tertinggal?" pikir Xiao Zhan.

Xiao Zhan mengira Wang Yibo yang mengetuk pintu, mungkin ada barang Wang Yibo yang tertinggal di rumah.

Xiao Zhan pun melangkah menuju pintu utama dan membukanya. Namun dia dibuat terkejut ternyata yang datang bukanlah Wang Yibo. Yang kini berdiri di depannya adalah Ming Zhu.

"Zhu Zhu?"

"Pagi, Xiao Zhan," sapa Ming Zhu sembari tersenyum. "Lama tidak berjumpa."

"I-Iya lama kita tidak bertemu. Tumben pagi-pagi gini kau datang."

"Memangnya aku tidak boleh datang ke rumah mu lagi?" tanya Ming Zhu dengan nada tidak suka. "Apa dia sedang ada disini?"

"D-Dia siapa?"

"Siapa lagi kalau bukan si sombong itu!"

Deg. Jantung Xiao Zhan mulai berdetak sedikit cepat. Dia takut jangan-jangan Ming Zhu sudah mengetahui bahwa dirinya telah menikah dengan Wang Yibo. Hatinya kini benar-benar merasa cemas.

"T-Tidak. Yibo tidak ada disini."

"Benarkah?" tanya Ming Zhu dengan nada penuh selidik, matanya menyipit menatap tajam Xiao Zhan.

"Iya benar," jawab Xiao Zhan cepat.

"Sudahlah. Aku datang kesini bukan untuk mencari dia. Aku kesini karena mengantar seseorang."

"Heh? Mengantar siapa?" tanya Xiao Zhan.

Ming Zhu berbalik lalu melambaikan tangannya ke arah pagar. Rupanya disana ada sebuah mobil warna hitam yang sedang terparkir. Seorang pemuda keluar dari dalam mobil, kemudian melangkah menghampiri Xiao Zhan dan Ming Zhu.

Pemuda itu tersenyum setelah berada di dekat Ming Zhu dan Xiao Zhan. Xiao Zhan merasa gugup saat pemuda tampan yang ada di depannya itu terus menatap dirinya tanpa berkedip sedikitpun.

"Kenalkan ini Yang Yang," ujar Ming Zhu memperkenalkan pemuda yang berdiri di sampingnya. "Dia datang dari Inggris."

"Inggris?" tanya Xiao Zhan.

"Maaf apa bisa kita bicara di dalam?" sela Yang Yang.

"Oh, tentu. Maaf ketidak sopananku," sahut Xiao Zhan. "Silakan masuk."

Xiao Zhan pun membuka pintu rumahnya lebar-lebar dan mempersilakan kedua tamunya masuk ke dalam rumahnya. Xiao Zhan pun mempersilakan kedua tamunya duduk di sofa yang ada di ruang tamu sekaligus ruang keluarga itu.

"Tunggu sebentar ya. Aku buatkan minum dulu."

Yang Yang dan Ming Zhu duduk menunggu dengan tenang. Yang Yang mengedarkan pandangan matanya ke setiap sudut ruangan. Dia tersenyum saat melihat sebuah foto yang berada di lemari hias yang juga merupakan pembatas antara ruangan itu dengan ruangan lain.

Yang Yang berdiri kemudian mendekati lemari hias tersebut. Diambilnya foto tersebut dan dipandanginya dengan tatapan penuh rasa rindu.

"Maaf hanya ada air teh saja," ujar Xiao Zhan yang muncul dengan membawa nampan berisi cangkir teh.

Xiao Zhan memperhatikan pemuda tampan yang sedang berdiri di dekat lemari hias tengah memandangi foto yang ada di tangannya.

"Maaf, apa kau mengenal Ibu ku?" tanya Xiao Zhan merasa heran dengan tingkah laku pemuda tampan itu.

Hadiah Terindah Dari TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang