Chapter 16

2.3K 286 24
                                    


Hari ini Wang Yibo ada syuting di daerah perbukitan. Wang Yibo beserta artis lain dan para kru terpaksa harus berjalan kaki melewati jalan setapak untuk sampai di lokasi syuting.

Wang Yibo yang awalnya berjalan bersama para kru mulai melambatkan langkahnya hingga akhirnya benar-benar berhenti. Dia menoleh ke kanan dan kirinya, namun tidak menemukan apa yang dicarinya. Kemudian dia menoleh ke belakang, dilihatnya orang yang dicarinya sedang melangkah dengan kepayahan jauh di barisan paling belakang.

Wang Yibo bergegas melangkah ke arah pemuda manis yang sedang kepayahan membawa barang-barangnya. Dengan sedikit berlari kecil akhirnya Wang Yibo tiba dihadapan kekasihnya.

"Yibo, apa yang kau lakukan?" tanya Xiao Zhan saat Wang Yibo mengambil alih semua barang bawaannya.

"Biar aku yang membawanya."

"Ini kan sudah jadi tugasku," ujar Xiao Zhan masih berusaha mengambil barang yang diambil Wang Yibo. "Aku kan asisten pribadimu. Jadi sudah seharusnya aku membawa semua itu."

Wang Yibo tiba-tiba berhenti melangkah lalu menatap kekasihnya. "Dan kau adalah kekasihku. Aku tidak akan membiarkan kekasihku yang manis ini kepayahan dan kelelahan."

Wajah Xiao Zhan perlahan berubah menjadi merah merona.

"Tapi Yibo..."

"Gendong atau kubawa?"

"Heh??" Xiao Zhan melongo mendengar pertanyaan Wang Yibo.

"Kau memilih aku menggendongmu atau kubawakan semua barang ini?"

Xiao Zhan terkejut mendengar pertanyaan Wang Yibo dan buru-buru menjawab, "Baiklah. Baiklah. Kau yang bawa semua barang itu."

Wang Yibo tersenyum tipis mendengar jawab kekasihnya itu. Dengan perasaan senang Wang Yibo melangkah disamping Xiao Zhan.


✾✾✾✾✾✾✾✾✾


Setelah melalui perjalanan yang cukup jauh dan lama, akhirnya mereka semua tiba di tempat tujuan.

Ternyata di daerah perbukitan itu terdapat beberapa pondok yang akan menjadi tempat para artis dan kru menginap selama syuting.

Wang Yibo dan Xiao Zhan menempati pondok terpisah. Walaupun Wang Yibo sempat bersikeras ingin menempati pondok yang sama dengan Xiao Zhan, namun pada akhirnya dia tetap tidak bisa satu pondok dengan kekasihnya.

"Menyebalkan!" gerutu Wang Yibo kesal.

Setibanya di dalam pondokan, Wang Yibo langsung menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur. Dia merasa kesal sekali karena tidak bisa satu pondok dengan Xiao Zhan, kekasihnya.


✾✾✾✾✾✾✾✾✾


Waktu menunjukkan pukul delapan malam, semua artis dan kru sedang menikmati makan malam bersama. Karena hari ini syuting belum berjalan sehingga mereka masih dapat bersantai.

Namun lain halnya dengan Wang Yibo yang sejak tadi hanya celingukan mencari kekasihnya yang sejak tadi tidak terlihat. Kotak nasi yang sejak tadi di pegangnya sama sekali belum dibukanya.

"Dimana Xiao Zhan?" tanya Wang Yibo sambil terus mengedarkan pandangannya.

Setelah cukup lama menunggu dan mencari akhirnya Wang Yibo memutuskan untuk menyusul Xiao Zhan ke pondokannya.

Hadiah Terindah Dari TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang