Tampak taxi memasuki halaman rumah kediaman keluarga Wang. Setelah taxi itu berhenti, Xiao Zhan keluar dari dalam taxi. Setelah membayar ongkos taxi, Xiao Zhan melangkah menuju pintu utama lalu mengetuknya.
Tok Tok Tok
Tak lama kemudian seorang gadis membuka kan pintu. Gadis itu untuk beberapa saat terpaku melihat pemuda yang ada di hadapannya.
"Tampan sekali," pikir gadis itu tanpa sadar terus memandang Xiao Zhan tanpa berkedip.
"Maaf, Mama ada?" tanya Xiao Zhan membuyarkan lamunan gadis yang ada dihadapannya.
"Mama?" tanya gadis itu bingung, karena setahunya majikan mudanya bukanlah pemuda manis ini.
"Ah maksudku Bibi Wang," ralat Xiao Zhan. "Bibi Wang ada?"
"Oh Nyonya Besar ada," ujar gadis itu seraya tersenyum ramah. "Mari silakan masuk."
Xiao Zhan pun masuk ke dalam rumah setelah gadis itu mempersilakannya masuk.
"Silakan duduk," ujar gadis itu mempersilakan Xiao Zhan duduk di ruang tamu. "Saya beritahu Nyonya Besar dulu."
Xiao Zhan menganggukkan kepala. Gadis itu pun kemudian menghilang masuk ke dalam. Tak lama kemudian Nyonya Wang muncul dari dalam.
"Ah Zhanie!" seru Nyonya Wang senang, langsung memeluk calon menantunya itu dengan erat. "Aduh mama kangen banget loh!"
"Zhanie?" gumam Xiao Zhan bingung.
"Maaf ya waktu kau di rawat di rumah sakit mama tidak bisa datang," ujar Nyonya Wang dengan tatapan sedih. "Mama waktu itu lagi ada di Paris."
"Tidak apa, Ma."
"Lalu gimana keadaanmu sekarang?"
"Aku baik, Ma," jawab Xiao Zhan tersenyum manis. "Mama sendiri gimana kabarnya?"
"Mama juga baik, Sayang." ujar Nyonya Wang. "Oh ya ngomong-ngomong kenapa nggak langsung masuk ke dalam aja tadi? Kenapa malah duduk di ruang tamu?"
"Anu... itu tadi... " Xiao Zhan tidak tahu bagaimana menjelaskannya karena dia takut maid yang tadi menyuruhnya menunggu di ruang akan kena marah oleh Nyonya Wang.
"Sudah. Sudah. Sekarang ayo temani mama ke dapur," ujar Nyonya Wang seraya menggamit tangan calon menantu kesayangannya. "Bantu mama menyiapkan makan malam. Mau kan?"
"Tentu saja mau, Ma," sahut Xiao Zhan seraya tersenyum.
Xiao Zhan dan Nyonya Wang berdiri, dengan senang hati Xiao Zhan mengikuti calon mertuanya yang cantik melangkah menuju dapur.
Setibanya di dapur, Xiao Zhan melihat maid yang tadi bertemu dengannya. Xiao Zhan tersenyum ramah pada gadis itu.
"Wah, manis sekali senyumnya!" pikir gadis itu terpesona akan senyum manis Xiao Zhan.
"Nah Zhanie, kau ingin masak apa untuk makan malam?" tanya Nyonya Wang.
Xiao Zhan terdiam, keningnya berkerut tampak sedang berpikir. Dia melihat ke sekitarnya, membuka lemari pendingin, mengecek bahan-bahan masakan yang ada.
"Gimana kalau kita masak sup kimlo ayam, ayam goreng kremes, salad sayur?" usul Xiao Zhan.
Sup Kimlo Ayam
KAMU SEDANG MEMBACA
Hadiah Terindah Dari Tuhan
Fantasi"XIAO ZHAN!!!" Sudah berjam-jam Wang Yibo berteriak memanggil nama kekasihnya. Sudah berjam-jam pula di menyusuri hutan mencari kekasihnya. "Xiao Zhan!!" Wang Yibo kembali berteriak memanggil. Namun seperti sebelum-sebelumnya tetap tak ada jawaban...