3 | Flashback

100 15 1
                                        

"Rindu kamu"

*****

Banyak kerumunan orang yang sedang menyaksikan balapan motor.

"Rel,lu udah siap belum?." tanya Dio

"Udah lu tenang aja gua pasti bakal menang kok."

Dio mengacungkan jempolnya.

"Are you ready?." ucap wanita yang sedang memegang bendera.

"1...2...3."

Brummmm

Varel benar-benar luar biasa ia terus mengalahkan lawannya.

Finish

Varel turun dari motornya dengan penuh kemenangan.

"Sumpah Rel lu tadi keren banget."

"Gua gitu loh."

"Mana sini duit yang lu janjikan ke gua?." ucap Varel

"Nih,kali ini lu bisa menang,gua tunggu lu seminggu lagi di ring." ucap Reza sambil melemparkan segepok uang.

"Asik dapet banyak duit gua." ujar Varel.

"Bagi-bagi dong."

"Besok gua bakal nratik lu sama yang lainnya."

"Yaampun temen gua baik banget si,tapi lu juga jangan lupa ajak Nichol."

"Iyaa." ucapnya singkat.

*****

"Darimana aja kamu? baru pulang jam segini,kamu tau gak kaka kamu nelponin kamu terus,sekarang dia belum tidur gara-gara kamu,nanti kalo kaka kamu sakit gimana?."

"Mah aku ini baru pulang bisa gak,gak usah marah-marah,lagipula aku gak minta Reka buat nungguin aku."

"Dia itu kaka kamu panggil dia kaka, kalo dibilangin ngejawab aja,jadi anak bisa dong ngebanggain orang tuanya,ini malah cari masalah mulu." ucap Sera mamah Varel dan Reka.

"Banggain aja terus si Reka itu,udah ah aku cape mau ke kamar."

"Varel." teriak Sera.

Bugh...

Varel menutup pintu dengan kencang.

"Mah Varel udah pulang?." tanya Reka.

"Yaampun sayang kamu kenapa belum tidur,udah adik kamu udah pulang sekarang dia ada di kamar,mendingan kamu tidur ya."

Reka menganggukkan kepalanya.

"Reka...Reka...Reka,kenapa si lu terus yang dibanggain sama mamah papah,gua benci lu Reka." teriak Varel frustasi.

Varel benar-benar merasa hancur,apalagi dengan hatinya.

"Gea aku butuh kamu."lirihnya.

Sungguh kalau lagi masa-masa seperti ini biasanya Varel akan menelfon gadis itu,Gea dia sangat butuh Gea saat ini,tapi jika ia meminta Gea datang itu tidak akan bisa,Gea nya sudah pergi ia sudah tenang di alam sana.

"Gua bego gak bisa jagain lu,seharusnya waktu itu gua aja yang mati jangan lu."

Flashback on...

Varel sedang menunggu Gea di parkiran motor ia akan mengajak gadis itu untuk pulang bersama.

"Maaf ya aku lama." ucap Gea

"Gak papa,udah selesai belum nyari bukunya?." tanya Varel.

"Udah nih." ucap Gea sambil menampilkan gigi putihnya.

"Nemu dimana itu kebiasaan deh selalu lupa naro buku."

"Ada di loker aku ternyata."

Varel mengacak rambut Gea dengan gemas.

"Yaudah yuk naek." ucap Varel,lalu dia mengambil helm untuk dipakaikan ke Gea.

"Makasi." ucap Gea sambil tersenyum.

Varel melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

"Kamu mau makan dulu gak." ucap Varel sedikit berteriak

"Boleh."

"Mau makan apa?."

"Varel udah fokus ke depan jangan ngomong dulu."

"Jawab aku dulu kamu mau makan apa."

"Varel fokus dong."

Varel pun kembali fokus kedepan.

Tapi saat ia mau belok,dari arah depan ada sebuah motor melaju kencang dan tidak sesuai jalurnya.

"Varel awas." teriak Gea.

Tinnn...

Brak!!!

Kejadian begitu cepat,Varel dan Gea terjatuh dari motor,tapi yang lebih parah Gea terseret.

Varel yang masih sadar dia berusaha menghampiri Gea yang sudah terkulai lemas.

Ia memangku kepala Gea yang bersimbah darah,Varel memaki dirinya sendiri bahwa ia lupa mengunci helm Gea.

"Gea...aku mohon bertahan,buka mata kamu,kamu gak boleh ninggalin aku." ucap Varel.

"Va-rel." lirih Gea.

"Sayang,kamu tetep buka mata kamu ya jangan di tutup ok."

"Va-rel,a-ku mo-hon setelah ini lu-pain a-ku,ca-ri ga-dis lain yang bi-sa men-cintai ka-mu,dan ka-mu mencin-tai dia,aku udah gak ku-at Va-rel,a-ku saya-ng ka-mu." ucap Gea lirih dan terbata-bata.

Tangan Gea terkulai lemas di samping Varel.

"GEAAA." Varel memeluk tubuh Gea.

Flashback of...

*****

Kembali bersama Varel n Vera.

Jangan lupa vote n comment,terima kasih

Sayang readers

06-04-20





Betting Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang