Memang mencintaimu tapi hati ini masih terlalu takut
*****
Vera duduk termenung di halaman rumahnya,pikirannya dipenuhi dengan ucapan Varel."Vera aku sangat mencintaimu."
Entah mengapa ketika mendengar ucapan Varel,hatinya berdesir aneh.
Varel menyatakan cinta kepadanya,apakah Vera harus membalas perasaan itu?
Vera bangkit dari duduknya,memilih untuk ke kamarnya dan mengerjakan proposal osis.
Dua hari yang lalu anggota osisnya ada yang menyarankan bahwa nanti di saat acara ulang tahun sekolah,diadakan dansa bersama pasangan.
Tentu saja Vera menolak,namun Azka si ketua osis malah menyetujui,dirinya menolak karena bersama siapa dia nanti di saat dansa?
Akhirnya dansa di setujui oleh semua anggota osis,Vera hanya mendengus kesal.
Azka memang ketua osis yang menyebalkan.
*****
Kelas IPA 2 kedapatan pelajaran olahraga hari ini.
Semua sibuk di lapangan ada yang bermain basket dan bermain futsal.
Tentu saja si Bunga akan menghabiskan waktu dengan bermain basket,meninggalkan Vera duduk sendiri.
Vera terkejut ketika ada yang memegang bahunya.
"Sendirian aja,kenapa gak ikut main?." ucap Varel.
Vera mengelengkan kepalanya. "Panas."
"Nanti setelah pulang sekolah sibuk gak?." tanya Varel.
Vera mengelengkan kepalanya kembali.
"Kalau gitu gua mau ngajak lo ke suatu tempat,mau kan?."
"Kemana?."
"Deket kok,pulangnya juga gak bakal malem banget."
"Yaudah,tapi lo antar gua balik."
"Iyalah gua antar balik." ucap Varel lalu mengusak gemas surai lembut Vera.
Ternyata diam-diam ada seseorang yang mengamati Vera dan Varel dari jauh dengan tatapan intens. "Vera lo gak bakal bisa dapettin Varel."
*****
"Kalian duluan aja,gua mau pergi dulu sama Vera." ucap Varel
"Sip,baik-baik dah lu berdua."
Nichol melenggang pergi sambil menggandeng tangan Bunga.
"Ayo ke motor." ucap Varel
Varel pun melajukan motornya dengan kecepatab sedang.
Setelah memakan waktu beberapa menit,akhirnya mereka sampai di sebuah cafe.
Mereka berdua hanya memesan minuman.
"Vera."
"Iya kenapa?."
Vera yang tadinya sibuk dengan minumannya,langsung menatap ke arah Varel.
Vera menautkan alisnya bingung ketika Varel menyerahkan handphonenya.
Vera terkejut ketika melihat tulisan di handphone milik Varel.
Will you be my girlfriend?
"Yes or no?." tanya Varel.
Vera masih diam,dirinya masih mencerna ini semua.
Varel langsung mengenggam tangan Vera.
"Jawabannya apa?."
"Harus sekarang jawabnya?." tanya Vera karena dia masih dalam mode terkejut.
Varel menganggukkan kepalanya.
"Gak bisa nanti,mau mikir dulu."
Varel menghembuskan napasnya.
"Ragu ya?."
"Bukan gitu Rel."
"Yaudah gak papa,nanti aja jawabnya."
Suasana jadi agak sedikit canggung.
"Jangan canggung gini dong." Vera membuka suara.
"Jadi Varel yang kaya biasanya rese nyebelin." ucapnya lagi.
"Lo suka dengan gua yang kaya gitu?." tanyanya.
"Gak sih,tapi aneh aja kalo diem begini."
"Makanya di jawab."
"Maksa ih."
"Gua tau pasti lo bakal nolak gua,karena gua rese,nyebelin,suka buat onar,apalagi lo sekarang udah tau keluarga gua kaya apa." jelasnya.
Vera menatap sendu ke arah Varel,kalau dirinya menolak Varel bukan itu alasannya,Vera takut patah hati lagi,lagipula dirinya memang ada sedikit rasa cinta terhadap Varel.
"Lo tau kan hubungan gua sama Reza berakhir seperti apa?." tanyanya.
"Maksudnya lo bakal takut gua kaya Reza selingkuh dari lo?."
Vera hanya diam.
"Vera tatap mata gua."
Akhirnya mata mereka bertemu,dan seakan tatapannya seperti terkunci.
"Gua janji gak akan kaya Reza,gua bakal jaga lo,percaya itu." ucap Varel dengan nada keyakinan.
Vera menganggukkan kepalanya.
"Kenapa ngangguk?." tanya Varel bingung.
"Ih gak peka."
Varel masih mencerna tindakan Vera dan ucapannya tadi.
Varel langsung berdiri mengarah ke kursi Vera dan sedikit mengangkat tubuh Vera.
"Varel ih ngapain sih,malu tau banyak orang."
"Kenapa harus malu orang kita pacaran."
"Turunin gak,kalau gak aku marah nih."
Varel langsung menurunkan badan Vera.
"Ih jangan marah dong,my princess,lucu deh manggilnya aku kamu." ucapnya sambil menyubiti hidung Vera pelan.
"Belajar gombal darimana?." tanya Vera.
"Sebelum aku nembak kamu,aku belajar gombal dari youtube dulu."
"Berarti itu gak murni gombalan kamu dong."
"Murni sayang."
"Gak usah manggil sayang,aneh gua dengernya."
"Random banget sih tadi manggil aku kamu sekarang gua lu."
*****
Gimana seneng gak?udah jadian nih mereka
Tapi kan Vera cuman bahan taruhan nya Varel gimana dong :(
Gak siap kalo Vera tau pasti hatinya potek banget
Hibur authornya dong lagi sedih nih :"(
Kpop kesayangan aku lagi sakit :(,lagi gak mood banget aku
Tapi mau bagaimanapun cerita ini harus tetep jalan
Jangan lupa vote n comment terima kasih
Maaf kalo part ini sedikit
10-05-2020

KAMU SEDANG MEMBACA
Betting Boy (END)
Ficção AdolescenteKenalin Vera Clasrissa,gadis cantik dengan rambut sepinggang,kulit putih dan pipi yang sedikit berisi Seorang Vera dikenal sebagi murid yang pintar,jago dalam segala hal,semua orang menyukai,dan sebaliknya ia menyukai semua orang,eh tapi dia gak suk...