14 | Malam penuh rasa

72 11 2
                                    

"Jangan pergi gue butuh lo."

*****


Vera sudah sampai di tempat yang menurutnya agak aneh,dan gak nyaman untuknya.

Tadi ia mendapat pesan dari Reza,bahwa ia harus datang ke tempat ini,ada sesuatu yang ingin Reza perlihatkan kepada Vera.

Memang aneh sih kenapa juga Vera mau disuru dateng kesini,ia merutuki dirinya sendiri.

Tapi ia juga penasaran dengan Varel,Varel? Ya Reza mengirim pesan seperti ini.

Reza :
Kalau lo mau tau kelakuan pacar lo,gua harap lo dateng ke alamat yang gua kirim.

Ia juga bingung kenapa dirinya jadi penasaran begini ya,padahal jelas-jelas ia bukan pacar Varel.

"Sumpah ini tempat apaansi." gerutu Vera.

Vera memutuskan untuk masuk.

Banyak suara riuh akan tepuk tangan,Vera yang melihat itu kebingungan,sampai pandangannya terpaku dengan seseorang yang berada di atas ring.

"Varel." teriak Vera.

Varel yang sedang memukuli Reza,terkejut mendengar teriakan Vera.

'Vera ngapain dia kesini,tau darimana dia tempat ini?' batin Vera.

Karena pandangan Varel teralihkan alhasil Reza bangkit dan memukul Varel.

Bugh...

Vera yang melihat itu hanya meringis,ia bingung harus berbuat apa.

Pertandingan pun selesai dan hasilnya Varel yang menang,dan seperti biasa kalau yang menang akan mendapat uang dari yang kalah.

Varel keluar dari ring,lalu menghampiri Vera dan menarik tangan gadis itu.

Vera meringis karena Varel mencekal tangannya lumayan kuat.

Varel membawa Vera keluar,lalu menghempaskan tangan Vera.

"Shhh...Varel lo apa-apaan sih."

"Lo ngapain disini?." tanya Varel dengan meninggikan suaranya.

"Gua disuru kesini sama Reza."

"Ko lo mau aja sih,bego banget ya lu." ucap Varel.

"Gua kesini karena Reza bilang ada sangkut pautnya sama lo."

"Ya lo gak usah peduli."

"Tau ah susah ngomong sama orang kaya lo." ucap Vera lalu melenggang pergi.

Varel mengejar Vera,ia tidak ingin gadis itu pergi,entah kenapa ia merasa tenang jika didekat Vera.

"Apaan si lepasin gak."

Varel membawa Vera ke dekapannya.

Deg.

'Kenapa ini sama jantung gue,gak mungkin gua suka sama Varel.'batin Vera.

Vera merasakan nyaman di dekapan Varel.

"Jangan pergi gua butuh lo." ucap Varel.

Vera mengobati luka Varel,ini kedua kalinya gadis itu mengobati dirinya.

"Gua bingung sama lu demen banget kayanya punya luka-luka begini di wajah."

"Namanya juga cowo."

Vera memutar bola mata dengan malas.

"Lo ngapain berantem tadi sama Reza."

"Bukan berantem gua sama dia tanding."

"Sama aja ujung-ujungnya juga babak belur gini kan."

"Reza ngirim pesan apa ke lo?." tanya Varel.

"Kepo banget."

"Vera gua serius." ucap Varel.

Vera sedang malas berbicara dengan Varel,akhirnya ia mengambil handphonennya dan menunjukkan pesan yang tadi Reza kirim.

Varel membaca pesan tersebut. "Lo nganggep gua pacar?."

"Gak." jawab Vera

"Buktinya lo dateng kesini."

"Gua dateng kesini karena penasaran aja,ulah apa lagi yang lo buat."

"Bukan ulah gua ya,lo gak tau apa-apa tentang diri gua."

"Makanya cerita,biar gua tau."

Varel tidak salah dengar bukan,Vera menawarkan dirinya untuk mendengar cerita Varel.

Varel hanya terdiam.

"Gua gak tau rahasia apa aja yang ada di hidup lo,tapi gua yakin suatu hari nanti lo bakal bahagia." ucap Vera.

Varel yang mendengar ucapan Vera hanya tersenyum namun menunjukkan banyak kepedihan disana.

'Apa bener gua bakal bahagia,apa bisa gua mendapat kasih sayang lagi.' batin Varel.

"Udah selesai." ucap Vera sambil merapikan kotak p3k.

"Gua anter pulang." ucap Varel.

"Gak usah gua bisa sendiri,udah lu pulang aja istirahat di rumah."

"Gak pokoknya lu gua anter pulang,lu kan kesini karena gua."

Vera hanya pasrah jika Varel mau mengantar dirinya.

Vera mengikuti Varel untuk menuju motornya.

"Eh ada si pembunuh sama mantan." ucap Reza remeh.

Vera menatap sinis Reza,sungguh Reza yang sekarang sangat berbeda dengan Reza yang dulu.

"Gimana udah tau kelakuan pacar lo ini?."

"Udah."

"Udah tau tapi masih yakin mau tetep pacaran sama dia?,lo gak tau apa-apa Vera tentang kehidupan dia,kehidupan dia tuh miris." ucap Reza menampilkan senyum smirknya.

Varel sudah mengepalkan tangannya.

Vera yang menyadari Varel sedang berusaha menahan amarahnya,berusaha menenangkannya.

"Varel udah malam ayo katanya lo mau nganterin gua pulang." ucap Vera sambil menarik tangan Varel.

Lalu meninggalkan Reza.

*****

Gimana seru gak sih ceritanya?apa kurang greget?

Comment ya

Jangan lupa vote n comment terima kasih.

Apa harapan kalian kedepannya buat Varel dan Vera?

30-04-2020.








Betting Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang