'Gua bakal lindungin orang yang gua sayang.'
*****
Reza menatap kedua temannya sangat serius.
"Jadi Vera dijadiin bahan taruhan sama Varel?." tanyanya sekali lagi untuk memastikan.
"Iya kalau lo gak percaya gua ada buktinya."
Reza memperhatikan vidio itu dengan sangat serius.
"Sorry gua baru ngasih tau sekarang,gua ambil vidio ini emang kebetulan banget gua lagi lewat basecamp mereka,terus gua liat Varel datang,dan akhirnya gua turun dari motor,dan diem-diem gua sembunyi habis itu gua ngevidion mereka pas mereka ngomong soal taruhan gitu." jelas Tyo
Reza menepuk bahu Tyo pelan. "Bagus gua suka sama apa yang lo lakuin."
"Gua bakal jadiin bukti ini buat ngancem Varel,dan gua punya tugas buat lo berdua,kalian harus dapettin lebih banyak bukti lagi."
Tyo dam Firza menganggukkan kepalanya.
'Lo tunggu aja tanggal mainnya.' batin Reza dengan senyum smirk.
*****
Seorang gadis tengah kesal,ia menendang asal batu yang ada di sekitarannya.
"Mila lo harus tenang gak boleh emosi."
Lalu tidak sengaja ada sebuah kaleng bekas minuman lalu Mila dengan sengaja menendangnya dan mengenai seseorang.
"Aw." ringisnya
Mila yang tersadar jika batu yang dia tendang tadi terkena seseorang.
"Eh maaf ya." ucapnya meminta maaf.
Namun orang itu hanya terdiam sambil memegangi tangannya yang tadi terkena kaleng.
"Azka."
Ternyata yang terkena kaleng tadi adalah Azka.
"Sorry ya gua gak sengaja."
"Gak papa,lain kali jangan kaya gitu."
Mila mendengar jawaban Azka langsung terganga,biasanya Azka selalu mengatakan hal dengan irit atau bisa dibilang hanya 1 atau 2 kalimat saja kalau itu tidak penting.
"Ini beneran lo Azka."
"Emang kenapa sih?."
"Lo kan tau sendiri sifat lo kaya apa kalo di sekolah."
"Emang salah ya gua mau berubah?." tanyanya.
"Gak sih ya tapikan aneh aja."
"Lo mau bantu gua gak?,supaya gua lebih baik lagi gitu."
"Kenapa harus gua?."
"Jawab dulu mau apa enggak?."
"Ok gua mau." ucapnya dengan final.
*****
"Sialan kenapa Reza bisa tau sih,akhhh." ucapnya frustasi sambil mengacak-ngacak rambutnya.
"Lo tenang Rel."
"Gimana gua bisa tenang si Reza kunyuk punya bukti udah gitu buktinya vidio lagi."
"Ya lagian kenapa sih kalo Vera tau dia cuman dijadiin bahan taruhan,lo takut gak dapet duitnya?." ucap Terza.
"Bukan gitu."
"Terus kenapa?."
"Gua gak pantes nyakitin hati sebaik Vera." ucapnya sambil menghela napas.
"Udah tau gak pantes,lo tetep ngelakuin."
Varel kembali mengacak rambutnya dengan gusar.
"Pokoknya lo harus bisa ngehadepin si Reza,lo gak boleh kalah sama dia."
*****
Setelah libur 1 hari dikarenakan guru-guru ada acara,sekarang para siswa maupun siswi kembali ke sekolah lagi.
Namun lain halnya dengan Vera ia tidak memasuki kelas,namun ia menuju ke ruang osis karena ada rapat,sebentar lagi acara ulang tahun sekolah,jadi anggota osis harus menyiapkan acara ini dengan matang.
"Pagi-pagi udah rapat aja." ucapnya dengan kesal.
"Masih pagi muka jangan di tekuk." ucap seseorang dari belakang.
Vera memutar badannya kebelakang lalu mendapati Azka yang berada di belakangnya.
"Suka-suka gua." lalu meninggalkan Azka begitu saja.
Dan akhirnya rapat pun dimulai.
"Ayang beb gua mana?." tanya Varel kepada Bunga.
"Rapat."
"Pagi-pagi ayang gua udah rapat kasian amat."
"Itu resiko jadi osis."
Varel menaruh tas dibangkunya lalu duduk dan mengambil earphone dan menyumpalnya di telinga.
Namun sayang pikirannya masih dipenuhi dengan ancaman Reza kemarin.
"Dapet dari mana lo?."
"Lo gak perlu tau gua dapet darimana,gua gak nyangka lo emang cowo licik jahat,udah bunuh ade gua sekarang Vera juga lo jadiin sasaran,cowo pengecut."
Varel mengepalkan tangannya hingga kuku tangannya berubah menjadi warna putih.
"Apa bedanya gua sama lo,lo juga selingkuh di belakang Vera kan."
"Tapi lo jauh lebih pengecut,gua bakal tunjukkin vidio ini ke Vera,dan lo bakal hancur gua juga bakal nyelakain kaka lemah lo itu."
Varel mengangkat kerah baju Reza. "Gua gak akan ngebiarin lo nyentuh Vera apalagi nyentuh Reka,kalau lo sampai berani nyentuh mereka nyawa lo dalam bahaya."
Varel mengenggelengkan kepalanya berusaha melupakan kejadian tersebut,sekarang semuanya menjadi tambah rumit,dan sekarang ia harus bagaimana.
"Gua gak bisa diem gini aja,gua gak mau Vera celaka,apalagi Reka sebenci-bencinya gua sama Reka dia tetep abang gua dan gua sayang dia."
Varel mengambil ponsel yang berada di saku celananya lalu mengetik pesan dan mengirimnya kepada seseorang.
Varel :
Kalau lo mau pergi keluar jangan sendiri bawa temen atau minta temenin mamah,papah,diluar sana lagi bahaya buat lo.Varel mengirim pesan itu kepada Reka.
'Gua bakal lindungin lo bang.'
*****
Tbc
31-05-2020

KAMU SEDANG MEMBACA
Betting Boy (END)
Teen FictionKenalin Vera Clasrissa,gadis cantik dengan rambut sepinggang,kulit putih dan pipi yang sedikit berisi Seorang Vera dikenal sebagi murid yang pintar,jago dalam segala hal,semua orang menyukai,dan sebaliknya ia menyukai semua orang,eh tapi dia gak suk...