4 | Tanding

113 14 2
                                    

Vera sudah siap-siap untuk berangkat sekolah,seperti biasa dia diantar oleh supir.

Sesampai di sekolah.

"Eh Vera bareng yuk ke kelasnya."

Vera kaget tiba-tiba saja Varel berada disampingnya.

Pagi-pagi gini bertemu Varel,seperti hukuman.

"Eh gimana sama memar lo itu udah mendingan belom?." tanya Varel.

"Udah." jawabnya singkat.

"Mau gua buat memar lagi gak?."

'Varel sialan.' batin Vera.

"Sebelum lo buat gua memar,lo duluan yang gua bikin memar mau?." ucap Vera.

Varel bergidik ngeri."ihh galak,kabur ah." Varel pun berlari pelan.

Vera mengelus dadanya. 'Sabar Ver,orang kaya gitu anggap aja angin lalu.' batinnya.

Setelah sampai di kelas Vera pun duduk dibangkunya dan ternyata si Bunga sudah datang.

"Kenapa lo?pagi-pagi tuh muka dah kusut aja." tanya Bunga

"Biasalah tuh si Varel."

Bunga hanya ber-oh saja.

"Bro." ucap Varel sambil menepuk bahu Nichol.

Nichol pun terkejut.

"Lo kemaren kemana kenapa gak bisa gua hubungi." tanya Varel.

"Ohh kemaren gua nemenin ade ke pesta ulang tahun temennya,dan gua gak bawa handphone terus batrai nya juga lobet."

"Buset udah gede ikut begituan."

"Kaga dih gua cuman nemenin."

"Kemaren gua menang balapan,ngelawan Reza."

"Reza masih kaya gitu sama lo?."

"Menurut lu aja,lagipula emang salah gua kok,coba aja gua bisa ngelindungin Gea."

Nichol pun menenangkan Varel.

"Gea meninggal itu udah takdir bukan salah lo."

"Tapi tetep aja rasa bersalah gua masih ada sampai sekarang,mungkin gak akan pernah hilang."

"Udah ah gak usah sedih,kemarin lu menang kan,dapet duit?."

"Dapetlah,makanya gua hari ini mau nraktir lo sama temen-temen tongkrongan."

"Asik ditraktir nih."

*****

Para siswa-siswi sedang meramaikan kantin,dikarenakan sekarang jam istirahat.

Varel lebih memilih ke rooftop sekolah,daripada harus mengisi perutnya yang sedari tadi sudah berbunyi.

Varel membuka handphonenya lalu ia memilih melihat-lihat galeri.

Disana terpampang jelas foto dirinya dan Gea gadisnya. Ia rindu dengan gadisnya.

"Kalau kaya gini terus aku pengen nyusul kamu tau gak." lirih Varel

"Kamu jahat ninggalin aku sendiri disini."

Tidak Varel sadari ternyata ada gadis yang sedang memperhatikannya.

Gadis itu Vera,ia mengikuti Varel sampai rooftop dikarenakan ingin meminta buku tugas milik Varel hanya dirinya yang belum mengumpulkan.

Vera menghampiri Varel.

"Eh lo,mau bunuh diri ya?."

Varel terkejut melihat Vera berada disampingnya.

"Lo ngapain disini?." tanya Varel.

"Gua mau minta buku tugas punya lo,lo doang yang belum ngumpulin,jadi ketua kelas harusnya jadi contoh buat murid-murid yang lain."

"Berisik deh,lo kan bisa langsung aja ngambil di tas gua."

"Gak sopan bego namanya."

"Emang lo punya sopan santun? Tanya Varel.

"Varel Adhitama kenapa si lu selalu ngeselin."

Varel pun tertawa.

"Udah cepetan deh turun,ambil bukunya."

Vera pun menarik baju Varel dengan kasar.

"Robek ntar baju gua."

Vera tidak menanggapi ucapan Varel,ia pun langsung turun ke bawah.

Sesampai di kelas Varel langsung menuju kelasnya lalu mengambil buku tugasnya.

"Nih." ucap Varel sambil melempar bukunya ke arah Vera.

Vera langsung mengambil buku Varel,dan bergegas ke ruang guru untuk mengumpulkan buku tugas.

Varel pun keluar dari kelas,ia melihat Nichol sedang bermain basket,Nichol juga sama ia jago bermain basket,ia satu tim dengan Varel,dan Azka si ketua osis.

"Varel ayo main,kita tanding berdua." teriak Nichol dari lapangan.

Varel pun mengiyakan ajakan Nichol.

Padahal dirinya sudah sangat lemas,dikarenakan perutnya tidak ia isi sejak semalam.

Varel mencetak 10 poin untuk saat ini,bagaiamana dengan Nichol dia baru mencetak 5 poin.

Namun disaat Varel sedang mendrible basket,pandangannya sedikit buram,ah pasti ini karena belum makan.

Namun Varel tetap melanjutkannya.

Bruk...

"Astaga Varel." Nichol berteriak dikarenakan panik.

Siswa-siswi pun yang melihat itu langsung menghampiri Varel,ada juga siswi yang mencari kesempatan agar dekat dengan Varel.

Nichol pun membawa Varel ke UKS.

*****




Jangan lupa vote n comment,terima kasih :)

Vote kalian sangat berharga bagi para penulis:)

Sayang readers.

08-07-2020
















Betting Boy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang