"Usaha terus buat dapettin hati seorang Bunga."
*****
Bunga sedang duduk di bangku taman menikmati angin sejuk yang mampu membuat badannya sedikit kedinginan.
Ia akan ke taman jika pikirannya sedang jenuh.
"Cewe gak baik malem-malem sendirian." ucap seseorang yang tiba-tiba datang sambil membawa 2 minuman di tangannya.
"Nih minum mumpung masih anget."
"Lo ngapain disini?." tanya Bunga,dan mengabaikan ucapa Nichol
"Suka-suka gua dong emang taman ini punya lo."
Bunga merasa kesal niatnya ke taman ini untuk menjernihkan pikirannya tapi dikacaukan oleh Nichol.
"Tau ah." ucap Bunga lalu berdiri ingin pergi dari hadapan Nichol.
"Duduk sini aja." ucapnya sambil menarik tangan Bunga,alhasil Bunga jatuh terduduk.
Bunga hanya pasrah ia tidak peduli jika Nichol menganggunya ia akan menganggapnya angin lalu.
"Lo ada masalah gua siap dengerin." tawar Nichol.
Bunga melirik lalu menatap manik mata Nichol ia bisa melihat manik mata itu menunjukkan ketulusan.
Apa selama ini dirinya salah telah menyianyiakan perasaan Nichol untuknya?
"Alasan lo masih cinta sama gua apa?." tanya Bunga.
"Karena lo cantik kaya Bunga yang lagi mekar."
"Emang gua cantik baru tau?."
"Gua udah tau makanya hati gua jatuh di hati lo." ucap Nichol.
Alasan dirinya tidak pernah menganggap perasaan Nichol karena nasib kisah cinta dirinya sama dengan Vera.
Maka dari itu dirinya belum bisa membuka hati kembali atau membiarkan siapapun masuk kehatinya.
"Lo benar-benar gak akan nyerah?."
"Gua gak akan nyerah sebelum gua mendapatkan hati lo,susah payah gua berjuang selama ini masa udah nyerah aja." ucap Nichol.
"Lo tau kan kenapa selama ini gua gak pernah menganggap perasaan lo?."
"Gua tau maka dari itu biarkan gua masuk ke hati lo,dan membenarkan hati lo yang udah hancur,gua tulus cinta sama lo Bunga."
Bunga tidak habis pikir dia sudah berkali-kali menolak Nichol,tapi Nichol masih gencar mengejarnya.
"Nih minum dulu." ucap Nichol sambil menyodorkan coklat panas.
Bunga mengambilnya lalu meminumnya.
"Makasi."
"Nichol." panggil Bunga.
Nichol menengok ke arah Bunga.
"Gua boleh pinjem bahu lo."
"Silahkan bahu gua siap kapanpun dikala lo butuh."
Bunga menyederkan kepalanya di bahu Nichol,sangat nyaman.
Dirinya tidak pernah sedekat ini dengan Nichol,di sekolah saja ribut terus Bunga menganggap Nichol adalah musuhnya.
Namun ketika benar-benar berada di dekat Nichol tanpa ribut seperti biasanya,sungguh nyaman.
"Gua siap buka hati lagi." ucap Bunga
Nichol langsung mengambil wajah Bunga dan menangkupnya
"Lo serius."
Bunga menganggukkan kepalanya.
Nichol senang bukan main,dirinya akan memperjuangkan Bunga atau bahkan dirinya akan menjadikan Bunga sebagai pacarnya malam ini.
"Bunga apakah kamu mau menjadi pacar dari seorang yang bernama Nichol ini?."
Deg.
Bunga bingung harus menjawab apa,karena dirinya memang belum siap sepenuhnya untuk membuka hati kembali tapi dirinya akan mencoba.
Tapi Nichol langsung menyatakan perasaan nya disaat ini juga.
"Nichol bukannya gua nolak,tapi ini terlalu buru-buru."
Raut wajah Nichol yang tadinya semangat langsung ia tekuk kembali.
"Tolong buat gua jatuh cinta sama lo."
Nichol langsung menganggukkan kepalanya.
"Siap,Nichol akan membuat Bunga jatuh cinta setelah itu baru menjadikannya pacar." seru Nichol
Bunga tidak habis pikir Nichol akan semangat seperti ini.
Ia akan mencoba perlahan membuka hatinya.
"Yaudah yuk udah malam,aku anter kamu pulang." ucap Nichol.
"Pake gua lu aja kaya biasa."
"Iya deh,ayo gua anter pulang."
"Nih pake jaket gua takut kedinginan." ucap Nichol sambil melepaskan jaketnya.
"Gua udah pake jaket,lu aja yang pake,lagian kan lu yang nyetir angin malamnya terlalu dingin gua juga gak bakal biarin lo kedinginan." ucap Bunga langsung ke intinya
Setelah itu Nichol melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
*****
Varel terbangun dari tidurnya karena cahaya yang masuk dari balik tirai agak sedikit menganggunya.
Tubuhnya merasa tidak enak,karena pertandingan kemarin,sepertinya dirinya sakit.
Varel menatap jam yang ada di mejanya.
Ketika dirinya ingin bangkit dari tidurnya kepalanya terasa pening sekali,lalu tangannya beralih untuk memegang lehernya dan sedikit panas.
Sepertinya untuk hari ini ia tidak berangkat sekolah dulu,wajahnya juga banyak luka.
Lalu ia beralih untuk tidur kembali.
Ruang makan.
"Bi Varel udah berangkat sekolah?." tanya Sera ibu Varel.
"Den Varel sepertinya belum keluar kamar nyonya,gak biasanya dia jam segini masih dikamar tadi juga saya sudah mengetuk kamar den Varel tapi tidak di jawab." ucap bi Wina pembantu di rumah keluarga Varel.
Sera yang mendengar itu sedikit khawatir,dirinya memang sama seperti suaminya tidak pernah menganggap Varel ada,dirinya dan suaminya tidak pernah mengingikan Varel,karena sedari dulu mereka hanya ingin mempunyai anak 1,dan lahir lah Reka,Reka lahir dalam kondisi prematur maka dari itu daya imunnya sangat lemah,maka dari itu mereka semakin tidak ingin mempunya anak lagi,tetapi Allah berkehendak lain,mereka dikaruniai Varel,Varel yang tampan dan begitu kuat,dan itu semakin membuat Varel tidak dianggap,menurut mereka Varel itu kuat tidak membutuhkan kasih sayang berbeda dengan Reka.
*****
Hi ketemu lagi updatettan pertama di bulan mei
Partnya dipenuhin sama Bunga dan Nichol dulu ya.
Bentar-bentar,kok kayanya mesraan Nichol ya daripada Varel.
Nichol so sweet,beruntung Bunga di cintai olehnya.
Siapa yang ngedukung hubungan Nichol dan Bunga nih?
Jangan lupa Vote n comment,terima kasih
02-05-2020
![](https://img.wattpad.com/cover/204831103-288-k944608.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Betting Boy (END)
Ficção AdolescenteKenalin Vera Clasrissa,gadis cantik dengan rambut sepinggang,kulit putih dan pipi yang sedikit berisi Seorang Vera dikenal sebagi murid yang pintar,jago dalam segala hal,semua orang menyukai,dan sebaliknya ia menyukai semua orang,eh tapi dia gak suk...