"Varel kenapa itu?." tanya Mila dan Vera.
Kebetulan sehabis dari ruang guru Vera dan Bunga mampir ke UKS untuk bertemu Mila.
"Pingsan lah."
"Iya gua tau,tapi gak biasanya Varel kaya gini."
"Gak tau dia gak cerita apa-apa ke gua." ucap Nichol
"Yaudah gua mau cek dulu."
Mila mengecek suhu Varel,dan ternyata agak panas.
"Ini anak kayanya asam lambung nya kambuh deh,dia ada bilang gak sama lo kalau belum makan?."
Nichol menggelengkan kepalanya.
"Kalau dia belum makan,kenapa dia nerima ajakan gua tadi main basket."
Mila menepuk keningnya sendiri.
Vera datang dengan kompressan air hangat.
"Sini gua kompres."
"Lo beneran mau ngompressin dia Ver?." tanya Bunga
Vera menanggukkan kepalanya.
"Udah aja si Bung biarin ribet amat lu." seru Nichol
"Diem lo."
"Tuhkan kalo galak makin cantik deh." ucap Nichol.
"Emang gua cantik baru tau lo?."
"Makanya gua suka,mau napa jadi pacar gua."
"Nichol...Nichol lu udah berapa kali kena tolak sama Bunga,tapi masih aja dikejar." ucap Mila
Vera dan Mila pun tertawa.
"Udah dih lu pada malah ketawa,liattin tuh si Varel."
Vera pun mengompres Varel dengan hati-hati.
Tidak lama kemudian Varel tersadar.
Varel berusaha untuk bangun.
"Jangan bangun tiduran aja." ucap Vera
Varel terkejut melihat Vera berada di sampingnya dan sedang mengompres dirinya.
"Varel kenapa lo gak makan,lo tau gak asam lambung lo kambuh,udah gitu nerima ajakan gua lagi." tanya Nichol sambil memukul lengan Varel pelan.
"Males makan gua,lagian nanti kalau gua nolak ajakan lu,ntar lu ngeledekin gua." ucap Varel dengan enteng
"Cape gua punya temen batu gini,udah ah gua mau ke kelas,ntar lo pulang bareng gua titik." ucap Nichol dan langsung melenggang pergi.
"Ver,ke kelas yuk udah mau bel nih bentar lagi." ajak Bunga.
Vera pun bangkit dari duduknya.
Namun tangannya di cegah oleh Varel.
Vera pun menengok ke arah Varel. "Varel lepas gua mau ke kelas."
"Gua mau lu yang jagain gua disini."
Vera,Mila,dan Bunga melirik satu sama lain.
"Kan ada Mila,gua kan bukan anak PMR." ucap Vera,sambil berusaha melepaskan pegangan Varel.
"Mila lu ke kelas aja biar nih si Vera yang jagain gua." ucap Varel sambil mengode agar Mila pergi.
"Oh iya benar lu aja ya Ver yang jagain Varel,soalnya gua ada ulangan abis ini,yaudah ya gua pergi dulu." ucap Mila sambil menarik Bunga untuk keluar dari UKS.
Vera pun hanya pasrah lalu ia duduk kembali.
"Gua keluar sebentar ya beliin lo makanan."
"Udah gak usah lo disini aja." cegah Varel.
"Bentar doang Varel,gua gak bakal ninggalin lu kok."
"Yaudah sana,gak balik lagi juga gak papa."
Mau Varel apa si sebenarnya?
Vera keluar dari UKS untuk membelikan Varel makanan.
Tidak lama kemudian Vera kembali ke UKS,dan mendapati Varel tengah tertidur.
Lalu ia menaruh makanan yang tadi di beli di atas meja.
Dan kembali mengecek subu tubuh Varel.
Vera memandangi wajah Varel,ketika ia melihat Varel,ia seperti diingatkan kembali pada kejadian 1 tahun yang lalu dimana ia memutuskan untuk pindah sekolah.
"Kenapa setiap gua liat lo bawaannya selalu mau marah-marah,karena lo mirip sama mantan gua,dia juga sama persis kaya lo,awal-awalnya selalu suka gangguin gua dan pada akhirnya kita pacaran lalu dia selingkuh dan lebih parahnya dia cium cewe barunya di depan gua."
Tak tersadar ternyata Varel cuman pura-pura tertidur,dan ia mendengar semua ucapan Vera.
"Kenapa gua dulu terima dia,coba aja gak gua terima pasti hati gua gak bakal sakit sampai sekarang ,hati gua susah untuk terbuka lagi dan menerima seseorang untuk masuk."
*****
Bagaimana cerita betting boy menurut kalian?
Jangan lupa vote n comment,terima kasih
Vote kalian sangat berharga
Sayang readers
10-04-2020

KAMU SEDANG MEMBACA
Betting Boy (END)
Ficção AdolescenteKenalin Vera Clasrissa,gadis cantik dengan rambut sepinggang,kulit putih dan pipi yang sedikit berisi Seorang Vera dikenal sebagi murid yang pintar,jago dalam segala hal,semua orang menyukai,dan sebaliknya ia menyukai semua orang,eh tapi dia gak suk...