"Hati lo susah banget buat ditaklukin."
*****
Vera sudah siap dengan seragamnya,dan bersiap untuk sarapan.
"Selamat pagi mah,pah,dek."sapa Vera
"Anak mamah udah cantik aja nih." ucap Yeni ibu Vera.
Vera hanya tersenyum.
"Dek lo lomba hari ini?." tanya Vera.
Kaila menganggukkan kepalanya.
"Maaf ya kaka gak bisa nemenin." ucap Vera sambil mengusak rambut adiknya.
"Gak papa kali kak orang ada mamah ini kok yang nemenin."
Lalu mereka berempat memakan sarapan yang sudah tersedia.
Tok...tok
"Siapa yang pagi-pagi gini dateng ke rumah." ucap Yeni.
"Mah,biar Vera aja yang buka."
Vera bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu.
Cklek
"Hai."
Vera terkejut ketika melihat yang datang adalah Varel.
"Varel,lo ngapain disini?." tanya Vera.
"Gua mau jemput lo."
"Jemput gue?."
Varel menganggukkan kepalanya.
"Sayang siapa yang datang?." tiba-tiba saja Yeni datang menghampiri Varel dan Vera.
"Selamat pagi tante." ucap Varel dan menyalimi tangan Yeni
"Eh iya selamat pagi,Vera ini siapa?."
"Kenalin tante saya Varel,calon pacarnya Vera."
"Calon pacarnya Vera,ayo-ayo masuk."
Vera hanya diam di tempat masih mencerna ucapan yang dikatakan Varel tadi.
'Gua calon pacarnya?.' batin Vera.
Vera langsung menuju ke ruang makan kembali.
"Papah,tau gak ternyata Vera udah punya pacar lo." ucap Yeni.
"Selamat pagi om." sapa Varel sambil menyalimi tangan Bagas ayah Vera.
"Pacar Vera?."
"Masih calon kok om,itupun kalau Veranya mau."
"Bisa ngasih apa kamu ke anak saya?."
"Saya bisa ngasi hati saya sepenuhnya om."
Vera menyikut lengan Varel.
'Varel ini apa-apaan sih.' batin Vera.
"Masih SMA belajar dulu yang benar." ucap Bagas.
"Siap om."
"Nak Varel udah makan?."
"Udah kok tante."
"Kalau udah,makan lagi kebetulan kita lagi sarapan." ucap Yeni.
"Gak usah tante,saya gak mau ngerepotin tante."
"Mah udah Varel gak mau biarin aja."
"Sayang kok kamu gitu sih sama pacar sendiri." ucap Yeni
"Gak papa tante saya nunggu di luar aja."
"Beneran?." tanya Yeni
Varel menganggukkan kepalanya.
Varel mendudukan dirinya di kursi yang berada di luar.
"Keluarga gua sama keluarga Vera beda banget." lirih Varel.
Setelah beberapa menit Varel menunggu Vera,akhirnya gadia itu keluar juga.
"Lo ngapain jemput gua?."
"Pengen aja,emang kenapa sih?."
"Yaudah ayo berangkat."
Vera menghampiri motor Varel.
"Lo bawa helm dua,niat banget ya."
"Iyalah gua niat,kan yang gua jemput calon pacar."
Vera memegang kening Varel.
"Gak panas kok,ah apa jangan-jangan gara-gara kemaren lo berantem sama maling-maling itu kepala lo kena terus jadi rada aneh gini."
Varel hanya tertawa.
"Udah ayo cepet naik,nih helmnya pake sendiri."
'Varel kenapa sih,sifatnya random gini' batin Vera.
Ketika Vera menaiki motor Varel,Varel merasakan desiran aneh seperti ia membawa Gea terakhir kali.
'Varel lo harus pelan-pelan bawa motornya jangan sampai terjadi apa-apa' batinnya.
Varel melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
"Varel ngelajuin motornya bisa cepet gak." Vera sedikit berteriak agar didengar oleh Varel karena mereka berdua memakai helm.
"Lo takut telat?,nyantai aja kali selagi lo bareng sama gua yakin gak bakal telat."
"Awas aja ya sampai ntar telat terus gua dihukum."
Mereka berdua sampai di sekolah.
"Gak telat kan." ucap Varel.
"Hmm..."
Vera langsung melenggang pergi meninggalkan Varel sendiri.
"Dih ditinggallin gua."
Varel mengejar Vera. "Eh udah gua jemput bukannya bilang terima kasih,udah gitu gua di tinggalin sendiri lagi." ucap Varel.
"Suka-suka gua lah."
"Susah ya kayanya naklukin hati cewe jutek kaya lo."
*****
Jangan lupa vote n comment,terima kasih.
Tinggalkan jejak.
Gimana tadi puasanya semangat kan?
Semangat terus ya puasanya 😊
24-02-2020

KAMU SEDANG MEMBACA
Betting Boy (END)
Fiksi RemajaKenalin Vera Clasrissa,gadis cantik dengan rambut sepinggang,kulit putih dan pipi yang sedikit berisi Seorang Vera dikenal sebagi murid yang pintar,jago dalam segala hal,semua orang menyukai,dan sebaliknya ia menyukai semua orang,eh tapi dia gak suk...