Malam minggu. Bagi orang sepasang kekasih akan menjadi malam yang paling ditunggu, tapi bagi jomblowati seperti (Namakamu) malam minggu artinya memanjakan diri.
(Namakamu) memulai malamnya dengan memakai masker wajah bengkoang. Katanya khasiatnya adalah mencerahkan kulit wajah. Setelah maskernya terpasang sempurna, (Namakamu) membaringkan tubuhnya. Mengambil dua potong timun lalu diletakkan di atas mata yang tertutup. Saatnya santai...
(Namakamu) tersentak saat mendengar pintunya yang ia kunci dipaksa terbuka. Seseorang berusaha membuka pintu kamarnya. Apakah mamanya? (Namakamu) melepaskan penutup matanya melihat pintu kamar yang kali ini digedor.
Dok... Dok... Dok...
Pintu kamar (Namakamu) digedor disertai suara lelaki yang sangat (Namakamu) kenal. "Kak buka kak, gue mau nanya sesuatu."
Ah ternyata Abim. Masa bodolah! (Namakamu) masih dendam karena ia tidak dijemput. (Namakamu) kembali berbaring menempelkan timun itu pada matanya lagi.
Dok... Dok.. dok...
"Kak udah tidur lo ya?"
Gedoran pintu makin keras, membuat (Namakamu) mengepal tangannya kesal. Mau apa sih bocah itu?
"Udah!!!" Teriak (Namakamu) keras.
"Oh yaudah deh, eh- kak itu kalo tidur kok bisa jawab, buka oi!" Abim semakin bar-bar dengan mempercepat ketukannya tanpa jeda. Membuat (Namakamu) sangat-sangat terganggu dengan suara berisik itu.
"Buka kak ini antara hidup dan mati gue," teriak Abim keras.
(Namakamu) menghela napas kesal, dibuangnya timun penutup mata kearah pintu sampai memantul entah kemana. Ah, retaklah masker (Namakamu) karena kesal.
Clek
Pintu terbuka cepat. Abim meloncat ditempatnya sambil memegangi dada, "Anjir kaget gua," teriaknya saat melihat wajah kakaknya yang seputih tembok.
"Gue kira setan," gumam Abim lagi, masih mengontrol detak jantungnya yang berpacu cepat.
Tanpa menunggu (Namakamu) menutup pintunya, tak lama Abim langsung berteriak lagi. "Kak ini pen-"
(Namakamu) membuka pintu kamar dengan mata melotot, "Apaan?" Tanya (Namakamu) tidak mengatakannya dengan membuka mulut sebab ia takut maskernya retak.
Abim langsung menyodorkan ponselnya didepan wajah (Namakamu), ponsel itu menunjukan sebuah chatroom Abim dengan seseorang.
"Artiin gue gak ngerti kenapa dia tiba-tiba cuek ujar Abim.
(Namakamu) membaca chatnya sebentar lalu menatap Abim datar, "Diamintamalammingguan," ujar (Namakamu) cepat.
"Ha apaan? Jangan mingkem kalo ngomong."
(Namakamu) berdesis sambil memutar bola matanya,"Sshhhh, dia minta malam mingguan tolol!" Teriak (Namakamu) penuh penekanan dia bahkan sudah mengabaikan maskernya karena emosi. "Udah pergi lo, pergi, awas lo kalo masih kesini lagi, gue maskerin rambut lo yang jelek-"
Ditengah-tengah omelan kakaknya Abim secepat kilat pergi, terlebih saat kakaknya bawa-bawa rambutnya yang merupakan modal ketampanannya.
(Namakamu) berteriak frustasi saat melihat maskernya yang belum kering sempurna sudah berantakan. Gara-gara Abim! Abim benar-benar merusak malam minggunya, lagian kenapa sih ABG itu tidak mengapeli pacarnya.
Setelah mencuci muka, (Namakamu) memilih membuka laptopnya, bukan untuk mengurus pekerjaan, tapi bertemu dengan oppa-oppa kesayangannya lewat tayangan drama korea. Kali ini ia memilih menonton Crash landing on you. Katanya drama ini sangat bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Boss
Fiksi Penggemar(Namakamu) benci bosnya! Dia adalah iqbaal, pria menyebalkan dan bermulut pedas. Tapi tanpa (Namakamu) tahu ada maksud berbeda dari semua kalimat pedas Iqbaal padanya. "Saya gak suka warna pakaian kamu, terlalu mencolok bikin mata saya sakit, ganti...