"Jae, kayaknya itu teman-teman kamu."
Jaehyun bergumam. "Biarin aja, Yang."
"Kamu enggak boleh gini." Ujar Taeyong diikuti helaan napas panjang. Kedua iris legamnya tak henti-henti memandangi milik sang kekasih. "Temuin mereka, Jae. Dengerin penjelasannya."
Namun bukan Jaehyun jika tak menghindar setelah dikecewakan. Ia tipikal yang lebih memilih untuk menenangkan diri ketimbang membuang waktu dengan mendengarkan basa-basi. Juga omong kosong yang menurutnya tak perlu dibesar-besarkan lagi.
Melihat sang kekasih masih tak bergeming, Taeyong kemudian bangkit dari posisinya. Berdiri di samping ranjang lalu berucap. "Kamu sebenarnya sayang enggak sih sama aku?"
"Kok kamu ngomong gitu, Yong?" Jaehyun mendongak dan menatap kekasihnya heran.
"Dengan kamu bersikap kayak gini, bisa aja temen-temen kamu akan mulai enggak suka sama aku dan hubungan kita." Jelas Taeyong. "Kalau aku jadi mereka, aku pasti mikir kalau pacar kamu yang mungkin panas-panasin kamu dan bujuk kamu untuk enggak ketemu sama mereka."
Lelaki bermata besar itu menarik napasnya dalam-dalam. "Kalau kamu sayang sama aku, buktiin. Temuin mereka sekarang." Pintanya. "Dan ingat, jangan terpancing emosi. Aku enggak suka cowok yang pake otot bukan otak."
Meski bagi Taeyong ucapannya tadi terdengar egois, namun ia tak punya pilihan lain. Ia ingin melihat betapa serius perasaan Jaehyun terhadapnya, sekaligus membuat kekasihnya itu menemui sahabat-sahabatnya. Pasalnya si lelaki berlesung pipi pun terlalu cepat mengambil kesimpulan tanpa berusaha menyelisik lebih dalam.
"Kamu enggak mau keluar?" Tanya Taeyong sebab Jaehyun masih terduduk di tepi ranjang. Tak bergeming. "Kalau kamu enggak mau, biar aku yang keluar. Sekalian aku mau pulang." Ancamnya.
Belum sempat lelaki bermata rusa itu meraih tasnya yang tadi ia letakkan di atas meja belajar, Jaehyun lantas menarik lengannya. Menuntunnya untuk kembali duduk pada ranjang seraya berucap. "Kamu tunggu disini."
Setelahnya Jaehyun benar-benar bergegas membuka pintu. Ia keluar dari kamar hingga mendapati Bambam dan Mingyu berdiri dihadapannya. Sementara itu, Dukyeom, Yugyeom dan Jungwoo tengah terduduk pada sofa ruang tamu kos-an.
"Mau apa lagi kalian kesini?" Suara dan wajah Jaehyun begitu datar.
"Je, aku tau kamu marah. Tapi tolong dengerin alasan aku dulu." Pinta Bambam. Tak mendapat sanggahan dari si lelaki berlesung pipi lantas membuat ia kembali melanjutkan ucapannya.
"Iya, aku salah. Aku salah karena udah ngomong ke Binnie kalau kamu sama Taeyong udah pacaran. Aku juga ngomong kalau kalian sering nge-date di kos-an, soalnya dia tetep enggak percaya karena jarang liat kalian jalan bareng kecuali pulang pergi kampus. Tapi omongan itu justru berkembang jadi fitnah. Entah karena ada yang nambahin ucapan aku atau gimana."
"Tapi aku ngelakuin itu karena Binnie terus aja maksa supaya aku comblangin kalian. Dia bahkan nyuruh anak acara buat nyiapin stage khusus pas inaugurasi nanti. Dia pengen nyatain perasaannya ke kamu lagi kayak pas ospek." Jelas Bambam dengan raut frustasinya.
Bukan lagi rahasia umum jika wanita berambut hitam sebahu itu sangat nekat. Binnie tak segan-segan menyatakan rasa suka pada Jaehyun di depan umum tanpa rasa malu.
"Aku juga tau, kamu nyiapin sesuatu buat Taeyong. Coba bayangin gimana hancurnya perasaan Binnie, Jae? Lebih baik aku ngasih tau sejak awal kan?" Sambung Bambam. "Kita sebagai anak himpunan dituntut buat saling menjaga, enggak boleh nyakitin satu sama lain karena kita semua saudara. Disini aku cuma mau jagain kamu sama Binnie."
"Lalu Taeyong?" Jaehyun tersenyum miring. "Jangan mentang-mentang dia bukan bagian dari kita dan kamu mau bertindak seenaknya."
"Aku juga ngelakuin ini buat Taeyong, Jaehyun." Suara Bambam berubah menjadi parau. "Coba kamu bayangin posisinya dia. Taeyong itu anaknya enggak enakan, gimana perasaan dia kalau lihat kamu nolak Binnie di depan umum dan orang-orang pun kemudian tahu kalau kalian udah jadian? Pasti ujung-ujungnya dia yang akan disudutkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth 2 : Before | Jaeyong ✓
Fanfiction❝Before we begin anything, there's a lot of stories the world should know about us❞ LOCAL AU | HURT/COMFORT | NC-17 | INTROSPECTIVE Jaehyun Jayantaka Pradana, seorang mahasiswa di Universitas Biantara yang nyaris memiliki segala harapan dari setiap...