3. Makin Deket

393 42 15
                                    

Kadang, manusia sering tak menyadari. Satu tindakan kecil, bahkan bisa merubah kehidupannya nanti.

***

---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Selama hampir 18 tahun ia hidup, belum pernah sekalipun merasakan yang namanya pacaran. Selain karena orang tuanya yang melarang karena dalam islam tidak diperbolehkan, Fi juga sama sekali tidak tertarik soal itu.

Baginya, berpacaran hanya membuang-buang waktunya. Waktu itu berharga. Waktu adalah uang. Membuang-buang waktu sama saja membuang-buang uang. Dan menurut Fi, itu ... bodoh.

Apalagi, dari pengamatan Fi tentang teman-temannya yang berpacaran, mereka lebih sering galau. Mereka lebih sering uring-uringan. Entah karena tidak ada kabar, atau si pacar yang tiba-tiba marah tanpa alasan yang jelas.

See?

Pacaran itu menyusahkan. Fi sama sekali tidak ingin terjerumus dalam lingkaran itu. Meski banyak yang pernah meminta Fi untuk menjadi pacarnya, gadis itu jelas langsung menolak mentah-mentah.

Fi cantik. Kulitnya putih dengan iris mata yang terang. Senyum Fi juga manis meski ia jarang tersenyum. Tidak heran banyak lelaki yang jatuh hati padanya.

Tetapi, tidak ada satupun di antara mereka yang digubris oleh Fi. Hati gadis cantik itu seolah tertutup untuk laki-laki. Jika sikap mereka tidak aneh-aneh, atau tidak ada tanda-tanda mendekatinya, Fi akan bersikap biasa saja. Hanya menganggapnya sebagai teman.

Namun, jika mulai ada yang menunjukkan tanda-tanda sepik atau mendekati Fi, ia akan menjauh.

Rasanya risih. Fi tidak nyaman.

Seperti sekarang ini, Fi yang tengah duduk santai di taman rumahnya, mengernyitkan kening ketika mendapati notifikasi bahwa Dareen mem-follow akun instagramnya. Tidak hanya itu, laki-laki itu juga mengiriminya pesan lewat direct massage.

Dareen. Katanya, namanya Dareen Faurizal. Seperti yang dikatakan Nadiah, ia anak kelas XII IPA 3. Banyak orang yang bilang dia kalem dan tidak neko-neko.

Fi tidak mau percaya begitu saja. Bisa saja 'kan, itu hanya pencitraan?

Dareen.frzl : Fi...

Dareen.frzl : Assalamualaikum, Fi.

Waalaikum salam, batin Fi menjawab salam yang disampaikan Dareen lewat pesan.

Dareen.frzl : Kata Pak Fathur kalau ada orang yang salam itu, harus dijawab, Fi.

Dareen.frzl : Nggak boleh didiemin kalau ada yang salam.

Fi menghela napas. Baiklah, hanya jawab salam setelah itu abaikan. Jemari Fi mulai menari di atas layar ponselnya. Mengetik balasan untuk laki-laki bernama Dareen itu. Setelah dijawab, Fi segera menutup ponselnya.

Back to Istiqomah [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang