Plak!
Putri itu jatuh tersungkur di tanah saat raja menamparnya di depan para pelayan kerajaan Obelia.
"Papa" rilih putri athanasia memegangi pipinya yang memerah karena tamparannya. Tidak. Dia bukan memegangnya karena tamparan itu sakit tetapi ia tak percaya bahwa raja itu akan menamparnya di depan semua orang
"Jangan memanggilku dengan sebutan itu. Aku tidak pernah mempunyai putri sepertimu! Aku tidak pernah menganggapmu hidup didunia ini! Yang boleh memanggilku seperti itu hanya jenneth putriku!"
Deg
Kata kata yang selalu ia lontarkan kepadaku. Sampai kapanpun dia tak pernah menganggapku putrinya.
"Aku juga anakmu papa! Aku~"
Belum sempat putri athanasia menyelesaikan omongannya, raja itu segera menamparnya lagi dan putri itu jatuh tersungkur lagi ke lantai untuk kedua kalinya
"Sudah kubilang jangan memanggilku seperti itu! Jika kau memanggilku seperti itu lebih baik kau mati! Kau seharusnya bersyukur kepadaku karena aku memberimu tempat tinggal!"
Putri itu bangkit berdiri "lebih baik aku tidak mempunyai tempat tinggal tetapi aku mendapatkan kasih sayang dari Yang mulia daripada mendapatkan tempat tinggal tetapi Yang mulia tidak menyayangi saya"
"Kau buang buang waktuku saja" sang raja--Claude--ayahnya segera meninggalkan putri athanasia yang mesih menangis di tempatnya
Athanasia terbangun dari mimpi buruknya.
Mimpi seperti ini lagi.
Tes
Tes
TesAthanasia tidak kuat lagi. Ia benar benar takut jika itu terjadi. Kenapa setiap ia tidur selalu mimpi seperti itu.
Sebaiknya mulai besok aku akan membuat rencana untuk pergi dari sini. Aku butuh bantuan lucas.
Athanasia mencoba tidur lagi dan langsung tertidur
☆☆☆☆☆
"Hai" lucas segera menoleh melihat athanasia yang baru datang keruangan yang biasa mereka tempati saat bertemuSetelah lucas mendapatkan athanasia di pintu ia segera membaca bukunya lagi
"Lucas, maukah kau membantuku?"Mendengar pertanyaan athanasia lucas segera menoleh lagi kearah athanasia. Kini matanya mulai sayu
Melihat mata athanasia yang sayu lucas terkejut dan segera menutup buku yang ia baca sedari tadi dan segera mendatangi athanasia yang sudah duduk di kursi
"Hei, ada apa? Apa yang terjadi. Baru kali ini aku melihatmu seperti ini. Ada apa?""Kau mau membantuku?"
"Tentu saja. Kenapa tidak""Aku ingin pergi dari sini. Kau mau membantuku" lucas terbelalak.
"Apa maksudmu? Bagaimana bisa kau bicara seperti itu." Lucas memandang athanasia tak percaya. Bagaimana bisa permintaan semacam itu tiba tiba ia lontarkan.
Setau lucas, athanasia baik baik saja. Tak pernah membuat masalah dan sekarang kenapa ia tiba tiba meminta untuk pergi dari sini.
"Ah tidak. Lupakan" segera ia memberi senyuman yang terpaksa
"..."
"..."
"Aku akan membantumu" ucap lucas datar.
"Benarkah?" Kini athanasia ternyenyum bahagia. Ia benar benar takut jika bertemu dengan claude
"Ya. Tapi aku ingin tau, kenapa kau ingin pergi dari sini?" Kini lucas menatapnya dengan tatapan penuh tanda tanya
"Aku akan memberti taumu alasan kenapa aku tidak mau disini. Tapi kau harus berjanji tidak akan memberi tau siapapun. Mau kau memberi tau batu yang ada di tanah pun tidak boleh" athanasia mengulurkan jari kelingkingnya pada lucas menandakan lucas harus berjanji padanya
"Yaya terserah kau saja" lucas segera menyatukan jari kelingkingnya dengan jari kelingking athanasia pertanda ia berjanji.
"Mmm sebenarnya belakangan ini aku selalu bermimpi buruk" lucas tetap menatapnya. Menyimak cerita athanasia dengan benar
"Di dalam mimpi itu claude.. ma-maksudku papa. Ia tidak menyukaiku sama sekali. Bahkan dia tidak mengnggapku anaknya.
Dia hanya menganggap jenneth. Bahkan ia tidak memperbolehkanku untuk memanggilnya papa" ucap athanasia yang agak terbata saat ia salah memanggil claude"Athanasia" gadis yang di panggil itu segera menoleh ke lucas
"Dengarkan aku. Ayahmu tidak akan membencimu. Dia sayang dengan.."
Belum selesai lucas ngomong athanasia segera memotong ucapannya
"Jika ia menyayangiku kenapa ia membiarkanku disini? Dia hanya merawat jennet dan tidak merawatku" kini air mata athanasia tidak bisa ia tahan lagi. Ia benar benar takut jika claude akan membunuhnya.
Sebluan yang jenneth dikirim duke aplhaeus ke istana emrald. Berita itu segera tersebar dengan cepat.
Lucas mendekat dan menghapus air mata athanasia."Baiklah baiklah aku akan membantumu. Berentilah menangis. Kau tambah jelek jika menangis"
Dugh
"Aww.. apa!?" Lucas memegangi lengannya yang sakit
"Tidak" athanasia kini tersenyum lebar diiringi lucas yang ikut tersenyum.
"Oke mulai besok aku akan mengumpulkam uang dan emas" ucap athanasia semangat.
Lucas memiringkan kepalanya "untuk apa? Aku kan bisa membuat emas dan uang"
"Tidak. Aku tidak mau terlalu banyak menyusahkanmu nantinya"
"Baiklah baiklah"
Sebenarnya lucas tidak mau membantu athanasia. Bukan karena apa tetapi ia tau jika raja akan menganggap athanasia sebagai anaknya. Siapa yang tidak menyukai athanasia. Dia sangat baik dan cantik jangan lupa wajah athanasia juga sangat lucu. Menggemaskan
Waah gimana nih
rencananya athy?
Apa bakalan berlancar
dengan baik?
Baik yah lucas
Mau nolongin athy♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Who made me a princess (HIATUS)
FantasyKisah seorang gadis yatim yang jiwanya terjebak di dalam sebuah novel yang berkisah tentang seorang putri yang di benci ayahnya dan akan di bunuh saat umurnya 18 tahun karena di tuduh mau membunuh kakaknya? Apakah ia akan kembali ke dunia aslinya? A...