bunga

5.9K 408 2
                                    

Lucas sudah pulang dari istana ruby saat athanasia akan bersiap siap untuk menemui ayahnya.

Claude juga belum mengetahui pertemanannya athanasia dan lucas.

Sebelum athanasia pergi untuk menemui claude. Ia melihat bunga yang menurutnya bagus dan membawanya untuk claude

♡♡♡


Saat athanasia masuk ke kamar claude dengan bunga di tangannya. Ia tak menemukan claude dan teriak memanggil ayahnya itu
"Pa--" teriakan athanasia terhenti saat ia sadar bahwa claude tertidur lagi di sofa

Lagi lagi ia tertidur. Batinnya

Athanasia memandangi claude yang sedang tertidur dengan wajah yang sangat damai dan tenang.

Athanasia melambai lambaikan tangannya di atas muka Claude.
Mengecek apakah ia akan terbangun atau tidak.

Tetap tidur.

Karna bosan Athanasia menyelipkan bunga yang ia petik tadi ke daun telinga Claude.

Lucu.

Saat athanasia akan menaruh bunganya yang satunya lagi tiba tiba saja Claude membuka matanya dan terbangun membuat athanasia kaget.

Bunganya! Mesih ada di telinganya!

Claude memiringkan kepalanya karna bingung dengan athanasia yang seperti sedang ada yang di sembunyikan.

"Tidak apa apa" ucapnya

Tok
Tok
Tok

Claude menoleh kearah pintu "masuk"
Pria dengan surai merah itu memasuki kamar claude dan melihat claude dengan bunga di kupingnya membuatnya hampir tertawa. Jika athanasia tidak memberikan kode kepada felix. Yakinlah pria itu akan tertawa senyaring nyaringnya.

"Ada apa? Kenapa kau seperti melihat badut yang membuat lelucon?" Claude tak habis fikir dengan pria yang ada di ambang pintu itu, masuk masuk langsung menahan tawa gitu. Aneh.

"Maaf yang mulia sebelumnya. Tetapi putri jenneth meminta anda untuk menemaninya" athanasia yang mendengar itu hanya bisa diam. Air mukanya sudah menampakkan jika ia sedang sedih tetapi ia segera mengatur air mukanya dan tersenyum ringan saat claude menatapnya sebentar.

"Sepertinya tidak bisa. Aku harus menemani putriku" claude mesih dengan bunga yang ada di telinganya. Ia belum juga sadar jika ada yang tersangkut di telinganya.

semenjak kedatangan athanasiajenneth lebih sering ingin berada di sampingku juga. Pikir claude

"Baik Yang Mulia" setelah mengatakan itu felix juga pamit untuk pergi dan menemui putri jenneth.

Saat felix sudah pergi athanasia memikirkan bagaimana caranya ia mengambik bunga itu dari telinga Claude. Saat athanasia mesih asik dengan pikirannya ia tersentak saat Claude seperti merasa ganjal di telingnya. Cepat cepat athanasia memeluk Claude dari belakang membuat empunya tubuh terkejut dan memberhentikan tangannya yang akan meraba telinganya itu

Athanasia yang melihat tangan claude turun dari arah telinganya, cepat cepat ia mengambil bunganya dan membuangnya ke sembarang arah.

"Papa!" Athanasia melepas pelukannya dan berdiri di depan Claude dengan lega karena bunganya sudah tidak ada.

Aslinya lucu sih jika papa memakainya. Tapi nanti aku bisa mati. Grutunya dalam hati

"Kau sudah dari tadi disini? Kenapa tadi tidak langsung membangunkanku?" Claude membawa athanasia kedalam pangkuannya.

"Tidak apa apa. Athy kasian melihat papa yang kecapekan. Apa papa selalu begadang saat malam? Papa sering tertidur saat memanggilku" mendengar itu Claude hanya terkekeh dan mengacak ngacak rambut athanasia dengan gemas

"Ya. Aku mempunyai banyak pekerjaan yang harus di urus" ucapnya dengan senyuman tipis

"Oiya kenapa di depan kamar papa tidak ada penjaga? Bagaimana jika ada yang ingin melakukan kejahatan kepada papa. Papa bisa bisa mati di tangan orang itu" penasaran karena sedari tadi athanasia tidak menemukan kesatria yang seharusnya menjaga kamar clude, akhirnya ia menanyakan langsung kepada Claude

"Itu karena aku tidak membutuhkannya sama sekali" ucapnya dengan datar

"Kenapa begitu?"

"Karena aku mempunyai perisai pelindung. Jika ada yang ingin membunuhku, orang itu akan hancur secara perlahan dan hangus menjadi debu"

Deg

Untung saat itu aku tidak mati. Ucap athanasia dalam hati

Athanasia mengingat ngingat lagi saat dulu. Pertama kali claude memanggilnya tetapi ia tertidur di sofanya juga dan athanasia sudah ambil ancang ancang untuk memukul Claude yang sedang tertidur pulas.
Athanasia hanya bisa berdigik ngeri jika mengingat ngingat itu lagi.

"O-oh begitu yaa. Jadi jika ada seseorang yang akan menyerang papa dengan niatan jahat. Orang itu akan mati secara perlahan?" Tanyanya dengan ragu ragu

Claude hanya menganggukan kepada mengiyakan putri kesayangannya itu.

Claude mengajak athanasia untuk meminum teh dan mereka pergi untuk meminum teh.

"Besok aku akan mengirimkan felix ke istana ruby. Dia akan menjadi penjagamu" mendengar itu athanasia terkejut. Bagaimana dengan lucas?

"Hah? Ke-kenapa begitu? Maksud athy, felix kan seharusnya menjaga papa bukan athy. Di istana ruby kan sudah ada lilli yang menjaga athy. Tidak perlu repot repot untuk mengirim felix untuk athy hehe" putri dengan iris biru itu mencoba tersenyum. Meyakinkan ayahnya jika ia tidak perlu mengirimkan felix.

Seperti ini saja athanasia akan jarang bertemu lucas Apalagi jika ada felix.

Sebenarnya istana ruby itu tidak boleh di masuki oleh pria tetapi lilli sudah percaya dengan lucas dan lucas pastinya akan bisa menjadi teman bicara athanasia maka dari itu lilli membiarkan lucas berada di istana ruby. Toh juga lucas tidak pernah macam macam.

"Tidak. Ini sudah keputusanku. Besok akan ku kirim felix ke istana ruby dan aku akan mengganti beberapa maid yang ada disana" mendengar itu athanasia tambah terkejud.

Persetan! Bisa bisanya dia akan mengganti maid yang sudah ku taklukin untuk memberiku coklat!

"Mmh bisa kah jika para maid yang ada di istana ruby tidak di ganti? Athy sangat sayang mereka semua"

"Kenapa memangnya? Toh juga  kau akan tinggal di istana emerald saat kau umur 10. Saat umurmu sudah 10 tahun aku akan mengumumkanmu sebagai putri kerajaan Obelia"

BEM! usaha athanasia selama ini tidak sia sia. Athanasia akan menjadi putri! Akhirnya.

"Benarkah" berbinar.

"Ya. Kau senang?" Athanasia mengangguk.









YEEY akhirnya rencanya
Aty bersail yah
♡♡
Seru gak?
Kalo seru kilik
Bintang☆
Mapkan kalo ada
yang typo


Who made me a princess (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang