Who made me a princess (HIATUS)

Jenneth

Happy reading😗
_________________________________________

"Felix, apa kau melihat papa?" Athanasia menghampiri Felix dengan nafas yang terengah engah

"Ah tuan putri mengagetkan saya" pria bersurai merah itu menggaruk tengkuk yang tidak gatal sambil terkekeh

"Yang Mulia sedang menemui putri Jenneth"

Deg

Matanya membulat. Jangan jangan...

Flash back

"Sepertinya ayahmu sangat menyayangimu ya" ujar Lucas sambil terkekeh

"Maksudmu?" Iris biru kristal  itu menatap sang penyihir kerajaan dengan kebingungan.

Tentu saja, mana ada seorang ayah yang membenci anaknya sendiri. Ah tidak tidak, pastinya ada. Bukan kah di kehidupan yang dulunya ia di buang oleh kedua orang tuanya? Ah sangat menyebalkan kalo mengingatnya

Perlahan Lucas mendekatkan dirinya pada Athanasia "saat aku memberi tahu penyebabnya kau hampir mati--"

Bugh

"Jangan menyebutku 'hampir mati' aku ini tidak hampir mati"

Lucas yang mesih kesakitan hanya menatap Athanasia dengan kesal "yaya terserah kau saja"

"Tetapi saat aku memberi tahu ayahmu penyebabnya, ia langsung marah dan menyuruh felix untuk mengurung Putri Jenneth di penjara bawah tanah dan ia ingin menghukum mati putri Jenneth" ucapan Lucas itu mampu membuat Athanasia tersentak

"Ah tenang. Tapi aku menyuruhnya jangan melakukan hal gila itu karena pastinya kau tak akan menyukai hal itu" sambungnya

'Ah jangan jangan saat papa keluar tadi ia mau membunuh jenneth karena tidak menolongku'

Flash back off

Athanasia berlari me arah kamar putri Jenneth. Jangan sampai Claude melakukan hal bodoh.

Walaupun begitu, Jenneth adalah saudarinya. Baru kali ini ia mempunyai kakak perempuan, jadi ia tidak mau menyia nyiakannya

Brak

Betul saja dugaannya.

Sekarang Claude sedang mencekik leher Jenneth dengan wajah amarahnya

"Papa!" Pekiknya,

Claude sama sekali tidak menggubris Athanasia dan tetap mencekik Jenneth. Athanasia yang melihat itu langsung berlari ke arah Claude dan berusaha melepaskan cekikan nya dari Jenneth

"Papa, aku mohon lepaskan putri Jenneth!"

Pria bersurai emas itu menatap wajah anaknya yang sudah menahan nangis "tidak Athanasia, dia hampir saja membunuhmu!" Terilihat dari wajahnya Claude bahwa ia benar benar sedang kalut dalam emosinya. Bahkan hawa hawa mematikannya sangat menonjol