penyihir menara yang tampan

3.3K 204 3
                                    

Sudah satu minggu setelah Jenneth yang meminta Lucas bermain bareng di taman.

"Athy" panggil Lucas

"Apa"

Athanasia yang sedang membaca buku menolehkan kepalanya ke arah Lucas

"Kau ngepain" tanya Lucas pada Athanasia

"Kau tak lihat aku sedang apa?"

"Tidak. Makanya aku bertanya"

"Bodoh" grutunya.

"Aku pintar tuh. Kau saja yang bodoh" ucap Lucas sambil menyilangkan tangannya di atas dada dan mengangkat dagu nya.

"Cih. Berhentilah membuatku kesal, lebih baik kau membaca buku itu disana!" Printah Athanasia

Lucas mengendus kesal dan mendatangi buku yang ada di dekat jendela.
Lucas mulai membaca bukunya dan tiba tiba berdecak kesal membuat Athanasia bingung

"Ck, apa apaan ini. Kenapa isinya bohong semuah?" Dahi Athanasia langsung mengerut

"Maksudmu?"

"Penyihir menara itu tidak bodoh dan wajah mereka tidak ada yang menyeramkan! Penyihir menara itu tampan!" Mendengar itu Athanasia menyirit kebingung namun setelah ia berfikir fikir ia sadar jika Lucas adalah penyihir menara

"Hoho masa ia ada yang tampan" godanya membuat Lucas geram

"Ya!"

"Mana buktinya?" Godanya lagi

"Aku. Kurang bukti apa lagi hm? Aku adalah penyihir menara yang sangat tampan di abad ini!" Ucapnya dengan geram membuat Athanasia terkekeh

"Kau lupa ya jika Izekiel lebih tampan darimu. Ah aku sangat merindukannya" Ujarnya sambil membayang bayangkan wajah Izekiel yang saat dulu

"Menyebalkan!" Lucas pergi meninggalkan Athanasia.

"Lho. Kok pergi?" Segera Athanasia menghampiri sahabatnya itu

"Hei kau ini, kenapa pergi?" Athanasia dan Lucas sudah berada di taman bunga

"Kau sendiri, kenapa mengejarku?" Tanya nya dengan wajah datarnya

"K-karna kau pergi meninggalkanku. Kenapa kau bersikap aneh sih"

"Kau yang aneh" ucap Lucas lalu meninggalkan Athanasia lagi

Namun Athanasia tidak mau menyerah. Ia tetap mengejar Lucas

"Lucas yang tampan. Kau kenapa si?" Athanasia sudah memberikan senyuman menggodanya.

Mendengar itu Lucas langsung tersenyum kemenangan. "Apa? Aku tak mendengarnya. Bisa kau ulang perkataanmu?" Jail nya.

Bukannya mendengar pengulangan dari Athanasia, Lucas malah mendapatkan pukulan dari Athanasia

"Kau jelek. Sangat menyebalkan. Sangat aneh. Pria gila" Lucas langsung terkekeh mendengarnya

"Ya setidaknya aku tampan kan?"

Sepertinya Athanasia harus lebih sabar untuk menghadapi Lucas

"Yaya terserah kau" Athanasia langsung meninggalkan Lucas dan memilih mendatangi bunga bunga mawar yang telah bermekaran

"Wah cantiknya" ia memetik bunga mawar yang beremekaran

Bunga mawar disini sangatlah sedikit. Padahal Athanasia sangat menyukainya

Lucas pun mendatangi Athanasia "kenapa kau sangat menyukai mawar?" Tanya nya kepada Athanasia yang mesih melihati bunga, sesekali ia juga memetiknya.

"Karena sahabatku selalu memberikanku bunga mawar" tanpa sadar Athanasia bergumam yang mesih terdengar oleh Lucas.

"Aku tak pernah mengasihmu bunga mawar tuh. Adanya kau yang mengasihku saat dulu" ucapnya sambil mengingat ngingat jika Athanasia lah yang pernah memberinya bunga mawar dan berkata jika warnanya seperti warna mata Lucas.

Seperti langsung tersadar Athanasia langsung gelagapan "ah m-maksudku. Karna aku pernah memberimu bunga mawar"

"Apa hubungannya sama kau menyukai bunga?" Tanya nya lagi

"Ah sudahlah lupakan. Aku memang sangat menyukai bunga mawar karena bunga ini yang sangat bagus"

Setelah berbicara itu Athanasia mengamati wajah Lucas, terlihat dari wajahnya Lucas sempat berfikir keras lalu mengangguk ngangguk

Jae. Bisakah kita bertemu lagi?-Athanasia

"Aw" Lamunannya terbuyar saat tangannya tak sengaja tertusuk duri yang ada di tangkai bunganya

Lucas yang mendengar erangan itu pun langsung menghampiri Athanasia "kau ini kenapa ceroboh sih? Sini aku lihat" Lucas langsung mengambil tangan Athanasia yang terluka dan melihat darah yang mengalir

Lalu ia seperti mengucapkan mantra dan meniup jari Athanasia yang terluka, seketika luka itu menghilang dengan sendirinya

"Woah, Lucas! Itu sangat keren. Bisakah kau mengajariku hal seperti itu?" Matanya berbinar saat Lucas menyembuhkannya

"Ckck. Seperti ini saja kau sangat ceroboh. Bagaimana nanti saat aku mengajarkanmu mantra penyembuh? Yang ada kau membunuh seseorang bukannya menyembuhkannya"

Athanasia langsung menatapnya sinis "cih. Bilang saja kau tidak bisa mengajariku" ucapnya

"Ck terserah kau saja. Sihir yang ada di tubuhmu ini sangatlah lemah. Bagaimana bisa kau mau belajar"

Athanasia pun langsung tersadar "iya juga sih" gumamnya, setelah itu ia langsung melanjutkan melihat lihat bunganya lagi dan mesih memegang bunga mawar yang ia cabut tadi

"Lucas, simpan ini" Lucas menyirit bingung, untuk apa Athanasia memberinya bunga mawar lagi.

"Untuk?"

"Entahlah. Simpan saja kalau kau mau, aku tadi memetiknya dua. Untukku satu, untukmu satu" Lucas pun hanya mengangguk ngangguk pertanama mengerti.

Saat dulu athanasia mengasihnya bunga memang ia simpan dan di rawat oleh Lucas. Namun setelah itu bunganya mati jadi Lucas membuangnya

Kali ini Lucas harus merawatnya dengan teliti, supaya bunga yang di berikan Athanasia untuknya tidak mati lagi

"Sebaiknya kita kembali. Ini sudah mulai gelap" Mereka pun segera kembali ke dalam istana.















Jangan lupa kasih bintang☆😉

Who made me a princess (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang