merindukannya

5.3K 372 7
                                    

Heis, semenjak athy bertemu ayahnya aku jadi jarang bertemu dengannya. Aku hanya bertemunya saat dia tidur saja. Batin anak laki laki dengan surai hitamnya.

Pria dengan iris merah itu mengacak ngacak rambutnya. Lalu ia pergi keluar untuk menemui athanasia. Tetapi saat ia hendak membuka pintu ada yang memanggilnya, membuat dia berbalik badan untuk melihat siapa yang memanggilnya

"Ayah, ada apa" pria tua itu mendekati putra satu satunya yang berharga. "Sepertinya belakangan ini kau terlihat murung terus. Ada apa? Apa kau mempunyai masalah di luar?" Tanya nya

"Ah aku tidak apa apa. Ayah tidak usah khawatirkan aku. Ayah beristirahatlah, aku mau pergi sebenatar" ucap lucas sambil mengiring ayahnya ke kamar tidur untuk beristirahat.

Lucas membaringkan ayahnya dengan tenang. "Aku pergi dulu. Ayah jangan kemana mana, jika ayah membutuhkan sesuatu ayah panggil pelayan dulu" ucapnya lalu pergi.

♡♡♡

Lucas yang baru memasuki istana ruby langsung di sambut oleh lilli "tuan lucas, kau sudah lama tidak kesini. Apa belakangan ini kau sibuk?". "Tidak, bukan aku yang sibuk tetapi putri athanasia yang sibuk" sindirnya

Terkadang walaupun lucas bertindak tidak sopan lilli akan tetap baik seperti biasa, karena lilli juga penggemar tuan Smith--ayah lucas.

"Ah iya. Tuan putri memang belakangan ini sibuk. Ia harus bertemu dengan Yang Mulia Raja. Jadi ia harus pulang pergi ke istana emerald" lilli mengajak lucas ke ruangan tengah untuk bertemu athanasia.

"Tuan putri, tuan lucas datang untuk menemui putri" lapornya pada athanasia. Lucas memasuki ruangan setelah bungkuk hormat pada felix yang berada di depan pintu.

"Sepertinya Tuan. Putri. Kita ini sekarang sibuk dan tidak bisa menemui sahabatnya ini ya" sindirnya dengan mata sinis. Mendengar itu athanasia hanya cengir cengir saja "oooh kau merindukanku bukan?" Goda athanasia sambil menyenggol nyenggolkan tangannya

Lucas menatap athanasia dengan kesal "Apa apaan. Siapa yang merindukanmu. Aku hanya merindukan sofa ini, sofa ini sangat enak di duduki". "Huuh dasar!" Putri itu memajukan bibirnya seperti mulut bebek.

Lucas menatap athanasia dengan senyuman dan melanjutkan membacanya.

"Oh iya. Lucas! Kau tau, aku akan resmi menjadi putri Obelia saat umurku 10 tahun nanti! Aku tidak sabar!" Putri itu melompat lompat layaknya kelinci. Mendengar itu lucas terkejut dan ia ikut tersenyum melihat sahabat nya ini.

Lucas dan athanasia berbeda 2 tahun. Dan umur lucas sekarang 8 tahun sedangkan athanasia mesih 6 tahun. Namun lucas tetap bersikap lebih dewasa.

"Sudah sudah berhentilah melompat lompat seperti itu nanti kau terjatuh". "Aku terlalu senang hehe" athanasia menyunggingkan senyumannya.

Wajah pria itu tiba tiba terlihat murung. Jika athy akan putri Obelia dan tinggal di Istana Emerald pastinya aku akan tambah jarang bisa bermain dengannya. Pria itu tersenyum pasrah

"Lucas. Kau baik baik saja?" Athnasia yang menyadari ekspresi lucas langsung menanyakan keadaan teman tercintanya itu. "Ah aku tidak apa apa" lucas segera memberikan senyuman yang meyakinkan. Athanasia pun ikut tersenyum. "Apa saat nanti kau sudah tinggal di Istana Emerald aku tidak bisa bermain denganmu lagi?" Tanya lucas

Mendengar itu athanasia sedikit terkejut "entahlah. Kalau bisa aku akan meminta papa supaya kita bisa bermain bersama" ucapnya antusias. "Jika tidak di beri ijin?". "Jika tidak di bolehkan, maka aku tidak mau tinggal di istana Emerald" mendengar itu lucas geram dan memukul kepala athanasia pelan. "Duuh.. kenapa kau ini!?"

Who made me a princess (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang