paman putih

5.3K 373 16
                                    

"Selamat pagi tuan putri" pria surai merah yang sedari tadi berdiri di pintu menunggu tuan putrinya segera mendatangi putri athanasia yang sudag siap.

"Ayo kunjungi papa. Athy sangaaat kangen dengan papa" putri itu segera menggandeng tangan pria itu dengan riang.

"Apa tuan putri tidak mau di gendong" tawarnya.

Mendengar itu bibir dan matanya menjadi sebuah lengkuangan "tidak usah felix. Hari ini athy ingin berjalan. Ayo, athy sudah sangat kangen dengan papa!"

♡♡♡


"Felix. Sepertinya aku akan tarik kembali ucapanku. Aku ingin di gendong. Hehe" sudah lah ternyata aku tidak terlalu kuat jalan.

"Hahaha apapun tuan putri"

Saat felix hendak menggendong athanasia tiba tiba ada seorang pria yang umurnya sekitar 40 tahun membuka pintu dan terkejut saat melihat athanasia dan felix yang di luar.

"Ah tuan robane.. maafkan saya" pria itu membungkuk hormat dan di bales felix dengan sopan.

"Ya. Sudah lama tidak bertemu tuan alphaeus. Terakir kali saya bertemu dengan anda, sepertinya saat anda mengirim tuan putri jenneth yah"

Ah sepertinya dia duke alphaeus. Aku mesih ingat, di novel itu tertulis jika dia yang mengasuh jennet. Batin athanasia

"Oh! Siapa ini? Kenapa ada anak kecil?" Tanya nya.

"Ah ini, ini adalah tuan putri athanasia" terlihat dari air mukanya. Sepertinya tuan alphaeus terlihat sangat kaget,tetapi ia cepat cepat mengganti air mukanya dan menatap felix dengan tenang.

"Ah begitu? Suatu kehormatan bagi saya tuan putri" athanasia yang mesih di gendongan felix hanya menatapnya dengan kosong. Pikirannya mesih kemana mana.

"Jadi, tuan ada perlu apa kesini?" Tanya felix.
"Ah itu, saya hanya ingin melihat perkembangan putri jenneth saja. Oh iya apa tuan putri athanasia dan putri jenneth sekarang berteman? Sepertinya putri jenneth akan senang jika mereka berteman"

Cih, saat itu saja aku memberi salam tidak di hiraukan. Batin athanasia

"Putri mau kan berteman dengan putri jenneth. Putri jenneth adalah putri yang sangat cantik dan baik hati, dia juga bahkan sangat elegan" bangganya.

"Ah athy sudah ada felix" jawabnya. Sebenarnya ia juga mau berteman dengan jenneth. Tapi mengingay kelakuan jenneth membuatnya sangat kesal.

"Suatu kehormatan bagi saya tuan putri. Tetapi sepertinya ucapan tuan alphaeus sangat benar. Karna tuan putri bagusnya berteman dengan yang seumuran" felix tersenyum senang.

"Athy mau bertemu dengan papa!" Athanasia langsung mengalihkan pembicaraan, ia sangat menghindari pembicaraan ini. Juga lagian ia sudah mempunyai teman. Lucas.

"Sepertinya anda sudah dekat ya dengan Yang Mulia. Cepat sekali ya, bahkan putri jenneth saja belum terlalu dekat hahahha tapi dia pasti segera dekat juga dengan Yang Mulia" setelah mengucapkan itu tuan alphaeus pamit pergi.


"Felix" panggil athanasia
"Ya tuan putri, ada apa?"

"Sebenarnya putri jenneth itu siapa?" Dengan wajah polosnya athanasia menanyakan soal jenneth. Sebenarnya ia sudah tau siapa jenneth, tapi ia ingin tau jawabannya felix.

Mendengar pertanyaan athanasia, sebenarnya felix sedikit ragu untuk memberi tahunya, tapi ia harus.

Felix menatap athanasia yang sudah ia turunkan sebentar "tuan putri jenneth sebenarnya adalah keponakan Yang Mulia. Tetapi semua orang berfikir jika tuan putri jenneth adalah anak dari Yang Mulia yang di rawat oleh tuan alphaeus. Lalu tuan alphaeus mengirimkan putri jenneth disini" jelasnya

"Begitu ya, jadi putri jenneth adalah kakak athy?" Felix mengangguk dengan senyumannya.
Lalu mereka memasuki ruangan kerja claude

"Papa!" Athanasia berlari ke arah claude yang sedang bekerja dengan memakai kaca matanya. Terlihat

Tampan♡

(Author:Ohoho sekali punya papa, dapetnya yang tamvan ya wkwkk)

Claude menoleh ke arah athanasia yang berlari ke arahnya

"Jangan berlari lari, kau membuatku pusing" ucapnya dengan tatapan yang selalu datar

"Hehe athy kangen papa!" Athanasia langsung memeluk claude tanpa ijin.

Mendapat prilakuan itu Claude sedikit terkejut "sifatnya sama seperti ibunya" gumamnya

Gumaman itu terdengar di telinga athanasia, tetapi ia berpura pura tidak dengar. Ia takut jika Claude marah kalau ia mengatakan sesuatu tentang ibunya.

"Papa lagi apa" tanya nya polos
"Kau tidak liat aku sedang apa hm? Claude berbicara tanpa melihat anaknya yang sedang di sampingnya.
"Papa sedang menulis" ucapnya dengan muka yang sangat polos

"Felix" mendengar itu felix segera datang
"Ada apa Yang Mulia?"
"Bawakan kursi itu di depan mejaku" seperti tau maksud ucapan Claude, Felix langsung mengambil kursi yang berada di dekat jendela dan memindahinya ke depan meja kerja Claude, lalu menggendong athanasia dan menduduki athanasia ke atas kursi tersebut.

"Seperti ini lebih baik" ucap Claude, lalu Claude melanjutkan kerjanya
"Papa mesih lama?" Tanya athanasia yang menopang dagunya

Claude menatap anaknya itu sebentar "tidak, sedikit lagi selesai" Setelah itu claude langsung sibuk dengan kertas kertas yang ada di atas meja nya itu.

Putri kecil itu setia menunggu ayahnya sampai selesai.

"Aku sudah selesai. Ayo" claude menggendong athanasia ke taman

"Papa, tadi athy menemui paman anjing putih!" Adunya.
"'Paman anjing putih'? Siapa itu?" Tanya claude bingung. "Paman yang rambutnya warna putih, tadi sepertinya paman itu dari ruangan papa tadi!" Mendengar itu claude mengangguk mengerti.

"Katanya paman itu yang dulu menjaga putri jenneth, dan paman itu memuji athy! Katanya athy bisa lebih dekat dengan papa di bandingkan putri jenneth" athanasia berbicara dengan senyuman khas anak kecilnya. "Lebih tepatnya dia menyindirmu" ucap claude dengan mata membunuh.

"Lupakan saja kata kata orang gila itu. Jika dia membuatmu tidak nyaman beritahu aku, biar aku potong lidahnya" mendengar itu athanasia hanya berdigik ngeri dan melanjuti makan kuenya.













Suka gak sama paman
Anjing putihnya?
Wkwkwk
Tapi kasian juga ya jenneth
Ga terlalu
Di anggap sama claude.

Next gak nih?
Btw kalo ada yang typo
Komen aja ya :)

Who made me a princess (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang