Happy reading👸
____________________________________
Aku akan merebut apa yang seharusnya menjadi milikku.
•••
Sudah dua hari Jenneth di kurung di kamarnya, bahkan ia benar benar tidak di izinkan untuk mengenai cahaya matahari yang ada di luar. Dan biasanya maid selalu membawakan makanan dan peralatan apa yang ia perlu.Tok tok tok
Seorang gadih bersurai coklat itu menghampiri pintunya yang di ketuk oleh seseorang
"Tuan Putri" Jenneth yang baru saja ingin melihat siapa yang memanggilnya langsung terkejut saat orang itu memeluknya
"Maafkan aku, putri. Karnaku, kau harus di kurung di kamar ini" ucap gadis itu dengan menunduk-merasa bersalah.
"Bukan masalah. Tapi, bukan kah kau tidak di izinkan menemuiku?" Tanya nya membuat lawan bicaranya itu langsung mengingat jika ia tidak di perbolehkan menemui Jenneth
"Ah aku hampir lupa. Bolehkah aku masuk? Aku takut jika ada yang menemui kita" ucap Athanasia dengan pelan pelan
Gadis berambut coklat itu tersenyun senang dan mempersilahkan Athanasia memasuki kamarnya
"Ah, sepertinya aku harus meminta maaf padamu" ucap Jenneth tiba tiba
"Untuk apa?" Tanya Athanasia dengan wajah kebingungan-terlihat polos namun imut.
"Saat kau sakit, aku meninggalkanmu. Percayalah, sebenarnya aku ingin menolongmu tetapi aku takut jika ayah menuduhku yang tidak tidak" ucapnya
Athanasia yang mendengar itu cukup terkejut.
Jadi yang di katakan oleh orang orang itu tidak semuanya benar?
Ah yang benar saja, apa semua orang yang ada disini hanya melihat untuk menilai seseorang? Kasihan sekali Jenneth.
Athanasia pun langsung tersenyum "aku mempercayaimu" ucapnya sambil memegang bahu nya Jenneth, seakan memberi tahu jika ia bersungguh sungguh
Setelah berucap itu,
Kedua gadis tersebut saling menukar certita, tak jarang Jenneth bertanya tentang Lucas dan Athanasia menjawabnya dengan senang hati
Walau begitu, Athanasia tetap tidak tahu tentang perasaan Jenneth terhadap Lucas.
Terkadang, Athanasia berfikir fikir tentang sifaf Jenneth yang sering berubah ubah padanya. Terkadang, ia seperti membencinya
Dan terkadang, ia seperti sangat menyayangi Athanasia,
Sebenarnya apa maksudnya?
"Ah putri Jenneth, sepertinya aku harus pergi. Karena sebentar lagi aku akan menjalankan rutinitas nya bersama Claude-tea time.
Jenneth tersenyum menyembunyikan kesedihannya, kapan aku akan minum teh bersama papa. Pikirnya
Setelah Athanasia pergi, Jenneth memilih keluar dan berdiri di balkon-memandangi pohon pohon yang terlihat
Ia harus terbiasa seperti ini
Tangannya terangkat untuk memegang pembatas balkon kamarnya
"Kapan aku bebas" gumam nya yang tak terdengar oleh siapapun kecuali dirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Who made me a princess (HIATUS)
FantasyKisah seorang gadis yatim yang jiwanya terjebak di dalam sebuah novel yang berkisah tentang seorang putri yang di benci ayahnya dan akan di bunuh saat umurnya 18 tahun karena di tuduh mau membunuh kakaknya? Apakah ia akan kembali ke dunia aslinya? A...