"Tuan lucas" lilli tersentak saat mau keluar untuk membuang sampah tiba tiba lucas datang sepagi pagi ini?
"Kenapa kau seperti melihat hantu" lucas sudah kembali. Sebenarnya dari kemarin dia sudah kembali tetapi ia sangat capek untuk pergi menemui athanasia
"Ah maafkan saya. Tetapi ada perlu apa pagi pagi seperti ini anda kesini. Bahkan tuan putri belum bangun"
"Baguslah kalau dia belum bangun. Aku saja yang membangunkannya, Aku mau memberi kejutan untuknya" ucapnya.
"Ah begitu yah. Baiklah kalau begitu. Anda sudah boleh membangunkannya sekarang" setelah menyuruh lucas membangunkan athanasia lilli segera pamit pergi untuk membuang sampah dan lucas segera masuk ke kamar athanasia untuk membangunkannya."Ah sudah lama aku tidak kesini" gumamnya sambil membuka pintu perlahan.
Perlahan lahan mulai kelihatan athanasia yang sedang tertidur di ranjangnyaLucas tidak langsung membangunkannya tetapi memandangi athanasia.
"Tetap cantik seperti biasa"gumamnya.
Lucas membelai rambut athanasia perlahan dan memainkannya.
"Aku kangen dengan rambut ini" lucas mesih memainkan rambut athanasia.
Srak
"Aww!" Athanasia yang terkaget dan kesakitan di bagian kepalanya menjadi terbangun sambil mengusap ngusap kepalanya yang sakit karena lucas menariknya.
Kejam. Itulah lucas
"Lucas?" Athanasia mulai memandang lucas dan mengucek ngucek matanya.
"Ini bukan mimpi. Lucas kemana saja kau!? Aku merindukanmu!"
Mendengar itu lucas terkekeh
"Benarkah kau merindukanku" godanya
"Ah lupakan" athanasia menjauhkan mukanya dari lucas dan turun dari tempat tidur.
"Kau ngepain disini? Dimana lilli. Kenapa lilli tidak membangunkanku?" Tanyanya sambil berjalan ke arah kaca untuk melihat rambutnya yang di tarik lucas tadi. Tadinya ia ingin marah tapi rasa rindunya mengalahkan rasa marahnya.
"Aku yang suruh lilli untuk tidak membangunkanmu. Supaya aku yang bisa membangunkanmu. Sana kau mandi aku akan menunggumu di ruangan tengah" lucas pergi ke ruangan tengan. Tempat biasanya mereka bermain.
Athanasia segera ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan di bantu oleh maid maid yang biasanya memandikannya.
♡♡♡
"Lucas!" Athanasia berlari ke arah lucas yang duduk membelakanginya"Lucas aku mau bercerita"
"Yaya ceritalah" ucapnya. Tetapi lucas mesih membaca bukunya, itu membuat athanasia geram dan mengambil bukunya"Aku mau bercerita dan kau harus mendengarkannya lucas"
Lucas segera membalikan duduknya menghadap athanasia.
"Caritalah" ucapnya"Kau tau saat kau pergi untuk mencari bukumu. Aku melanjutkan misi kita tanpamu. Saat aku bilang padamu aku menemukan tempat penyimpanan cantik cantik kita ternyata aku salah memilih tempat" athanasia menjeda omongannya sebentar lalu melanjutkannya
"Ternyata aku menaruh cantik cantik kita di taman istana emerald"
"Kau serius!? Kau sangat bodoh dalam mencari tempat ya" grutu lucas
"Lalu apa yang terjadi selanjutnya" tanya lucas penasaran"Awalnya semua berjalan lancar lalu saat aku melakukannya lagi... aku ketauan oleh papa hehe"
"Bodoh. Lalu apa yang terjadi? Apa kau di lempar ke penjara kekeke"
"Hei! Tidak lah" athanasia memukul kepala lucas pelan. Pria yang di pukul itu hanya tertawa dan athanasia melanjutkan ceritanya."Lalu setelah aku ketauan aku kira aku akan mati hari itu juga. Tapi ternyata dia membawaku ke istana dan memberiku makanan yang sangat banyak dan dia mesih mengingatku jika aku putrinya begitu juga aku. Aku tau jika dia ayahku. Lalu setelah itu kami sering bertemu"
"Jadi sekitar dua mingguan ini kalian sering bertemu dan melakukan kegiatan bareng? Lalu apa kah kau bertemu dengan putri jenneth? Apa yang mulia menyayangi putri jenneth? Saat aku pergi untuk mencari buku itu aku tidak sengaja mendengar omongan warga jika ternyata Yang Mulia hanya terpaksa menjadikan putri jenneth sebagai putri kerajaan karena jenneth tidak punya keluarga lagi. Dan jenneth adalah anak jadi mantan tunangannya Yang Mulia" jelas lucas
"Benarkah? Apa rumor itu benar ya? Saat aku di istana emerald aku bertemu jenneth dan dia seperti ingin bersama papa juga, tetapi papa malah mengajakku minum teh di depan putri jennth. Entahlah mungkin itu benar mungkin tidak"
"Sudahlah lupakan intinya sekarang kau mesih di akui sebagai putri kan?" Lucas mengacak acak rambut athanasia.
"Ah aku belum bilang yah. Kau tau aku pernah tenggelam di dalam danau dan itu terjadi dua kali! Huuh benar benar. Kurasa aku tak akan mau lagi menaiki perahu""Hahaha benarkah? Seandainya saat itu aku melihatmu. Pastinya aku akan bahagia melihat pemandangan seperti itu hahaha" lucas tertawa sambil memegangi perutnya yang sakit karena tawanya
"Kau ini!" Athanasia memukul lengan lucas dengan keras membuat pria dengan iris merahnya itu meringis kesakitan
"Kenapa kau memukulku!?" Lucas menatap tajam athanasia yang sudah berenti memukulnya
"Karena kau menyebalkan!" Putri itu menyilangkan tangannya di depan dadanya dan memanyunkan bibirnya
"Hehehe sudah lah. Kembalikan bukuku" lucas mengambil bukunya yang berada di samping athanasia.
"Kau hari ini ada jadwal bersama ayahmu?" Athanasia menoleh dengan cepat ke arah lucas
"Ya. Setiap hari aku selalu ada jadwal minum teh dengannya" jawab athanasia
"Mmm begitu ya. Kapan?"Nanti siang. Kenapa memangnya?"
"Tidak. Aku hanya bertanya" lucas segera membaca bukunya lagi
Pendek yah. Mapkan author ya.
Belakangan ini author sibuk
Ngerjain tugas yang mesih numpuk😯
Akirnya lucas datang!
Yeey!♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Who made me a princess (HIATUS)
FantasyKisah seorang gadis yatim yang jiwanya terjebak di dalam sebuah novel yang berkisah tentang seorang putri yang di benci ayahnya dan akan di bunuh saat umurnya 18 tahun karena di tuduh mau membunuh kakaknya? Apakah ia akan kembali ke dunia aslinya? A...