"Lisa sayang , aku ingin memilikimu seutuhnya.. bolehkah ?"
Suasana menghening . Bibir Lisa terkatup rapat di sela isakannya yang masih terdengar . Lisa tidak bodoh tentu saja , ia sangat paham kemana arah pembicaraan Jungkook saat ini . Terlebih sorot mata itu , sorot sayu nan teduh yang dengan jelas tersirat akan luka dan ketulusan yang dalam .
Tak ada percakapan apapun , Lisa dan Jungkook telah hanyut dan tenggelam dalam pikiran masing2 . Saling menatap dengan dalam dan seolah mencari sesuatu di dalam manik hitam pekat itu . Hingga akhirnya Lisa menutup mata dan membiarkan bulir2 bening lolos begitu saja dari kedua mata indahnya .
Terus terang bukan hanya Lisa , Jungkook pun merasakan hal yang sama . Perih , sakit , dan sesak seperti terus menghantam dadanya secara bertubi tubi . Sungguh , Jungkook tak ingin kehilangan Lisa apapun yang terjadi . Meluluhkan hati Lisa bukan sesuatu yang mudah baginya . Dan kini ia akan melepaskan Lisa begitu saja ? Tolong , Jungkook tak sepayah itu .
Saling terdiam beberapa saat , Lisa membuka kedua matanya . Menatap dalam netra jelaga Jungkook yang juga masih setia menatap sayu kedua mata bulatnya . Dan jangan lupakan , Lisa melihat jelas air mata Jungkook telah menetes dan jatuh di pipi gembilnya . Jungkook menangis untuk dirinya .
"Jung.." Lisa mulai berucap sebelum ia kembali terdiam . Berusaha kuat menetralkan degup jantungnya yang seperti bersenam dengan lincah di dalam dadanya . Sesak . Dadanya terasa sangat sesak .
Perlahan , Lisa mengangkat kedua tangannya . Menangkup wajah Jungkook dan menghapus air mata lelakinya itu dengan ibu jarinya secara lembut .
"Jungkie.. mari berjuang bersama.."Sungguh , saat mendengar ucapan Lisa , hati Jungkook sangat lega dan bahagia . Ia sangat takut , takut jika Lisa meninggalkannya sendirian dan membuat Jungkook hancur lebih dalam . Tidak , Jungkook tak bisa kehilangan Lisa . Jangankan kehilangan.. membayangkan saja , Jungkook sungguh tak sanggup .
Perlahan , Jungkook memajukan wajahnya . Mengecup lembut bibir Kissable Lisa dan perlahan pula kecupan itu berubah menjadi lumatan lembut yang saling berbalas lengkap dengan air mata membasahi pipi mereka dan seolah saling meluapkan segala rasa sesak yang ada di dalam dada .
Jungkook melepaskan pagutannya . Menatap dalam manik mata Lisa yang kini telah menjadi dunianya .
"Sayang.. aku sangat mencintaimu . Akan ku lakukan apapun.. ku mohon jangan pernah berfikir untuk meninggalkan ku.."Seperdetik berikutnya Jungkook kembali melumat bibir Lisa , melumat dengan basah , panas dan bergairah . Ya , ia bertekad akan menjadikan Lisa miliknya . Hanya miliknya . Katakanlah ia egois , tapi melepaskan Lisa itu sama saja dengan membunuh dirinya sendiri secara perlahan .
Lisa mengalungkan kedua lengannya di tengkuk Jungkook . Menariknya lebih dalam dan memperdalam ciuman mereka . Lisa sadar dengan apa yang ia lakukan . Jujur saja ia sebenarnya masih belum yakin , namun ketulusan dan kelembutan seorang Jeon Jungkook rasanya seperti dengan mudah merobohkan dinding kokoh yang selama ini di bangun dengan kuat oleh Lisa .
Jungkook meraih kedua tangan Lisa. Menguncinya di atas kepala Lisa dan mulai memindahkan bibirnya ke leher jenjang dan mulus gadisnya itu .
Tanpa Lisa sangka, satu desahan laknat meluncur begitu saja dari belah bibir Lisa . Pertahanannya benar2 runtuh saat Jungkook menyapu lehernya dengan basah dan sesekali memberinya hisapan . Memberi tanda kepemilikan di sana .
Jungkook melepaskan kuncian tangannya , membiarkan Lisa meremat dan memainkan surai nya . Jungkook tak peduli saat sesekali Lisa menarik rambutnya . Jungkook masih sibuk dengan leher Lisa dan kedua tangannya yang kini memeta tubuh kekasihnya itu .
KAMU SEDANG MEMBACA
the Goddess || Lizkook .
Fanfic[ SLOW UPDATE ] Mungkin di depan kamera, mereka terlihat tidak saling mengenal. Tidak pernah terlihat berinteraksi satu sama lain dan menjadi orang asing. Namun, siapa sangka jika ternyata di balik layar mereka berdua saling mencintai? Mengesampingk...