Alena Greene Milton, gadis yang terlahir di keluarga kaya dan terbiasa hidup bergelimang harta. Segala hal tentangnya tidak pernah lepas dari kemewahan. Penampilannya yang glamour membuatnya tampak lebih tua dari usianya yang sebenarnya masih 18 tahun. Ia kerap kali bertingkah arogan dan berbicara ketus. Satu hal yang paling dibenci olehnya yaitu kesederhanaan.
Alena merupakan mahasiswi jurusan desain fashion. Sebenarnya Alena lebih tertarik dengan desain perhiasan, namun sayang di Jakarta belum ada kampus yang memiliki jurusan tersebut. Alena juga tidak mau kuliah di luar negeri, lagipula dia memiliki Arthur yang bisa memasarkan rancangan perhiasannya meskipun keahliannya didapat secara autodidak.
Gadis cantik bertubuh tinggi dan ramping itu adalah mahasiswi terpopuler di kampusnya. Banyak mahasiswa dari bebagai jurusan berlomba-lomba merebut hatinya namun hanya Rinaldi Pradipta yang berhasil merebut perhatiannya. Akan tetapi pria itu tidak pernah menunjukkan ketertarikannya kepada Alena.
Alena tahu orang-orang di sekitarnya banyak yang tidak menyukainya. Bahkan yang mengaku sebagai temannya pun menusuknya dari belakang. Tidak ada yang tulus dengannya, mereka hanya menyukai uangnya bukan orangnya.
Joshua Kurniawan, yang masih berstatus sebagai kekasihnya juga tidak tulus mencintainya. Itulah yang baru diketahuinya saat ini. Ya, saat ini Alena sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan dan tidak sengaja menyaksikan kekasihnya yang berlesung pipi itu bermesraan dengan Dinda, si ketua grup pembenci Alena di kampus di meja paling pojok kafe ini.
Apakah Alena akan melabrak pasangan selingkuh itu? Jawabannya tidak. Dia sangat ahli dalam mengontrol emosinya. Baginya bertengkar karena seorang pria adalah hal yang paling memalukan dan murahan. Dia akan membalasnya dengan cara yang paling elegan menurutnya.
"Kak, tolong tarik semua investasimu di PT. Kurniawan!"
"Bukankah perusahaan itu milik keluarga kekasihmu?"
"Dia tidak pantas untukku."
Alena memanggil seorang pelayan dan menyerahkan secarik kertas untuk diberikan kepada mantan kekasihnya terhitung semenjak dia membaca isi pesannya.
Gadis cantik itu melangkah dengan anggunnya meninggalkan kafe itu dan tidak lupa membayar tagihan mantan kekasihnya dan juga selingkuhannya di sana. Dia masih berbelaskasih kepada keduanya, karena tidak lama lagi Joshua dan keluarganya akan mengalami kerugian besar. Jangan berpikir Alena memberi hukuman yang berat, dia masih cukup baik karena tidak membiarkan perusahaan ayah Joshua gulung tikar. Dia hanya memberi sedikit teguran kepada pria yang berani mengkhianatinya.
Apakah Alena mencintai Joshua? Jawabannya tidak. Alena belum pernah jatuh cinta. Sejauh ini dia belum berani membuka hatinya untuk pria manapun, dia terlalu sering dikhianati sehingga dia tidak percaya masih ada orang yang tulus di dunia ini.
Berakhirnya hubungannya dengan Joshua telah menambah daftar panjang mantan kekasihnya. Joshua sukses menduduki urutan ke-20 dalam jajaran mantan Alena. Alasan kandasnya hubungannya selalu sama yaitu pengkhianatan atau hanya menginginkannya karena pengaruh besar dua perusahaan keluarganya dalam dunia bisnis, Milton's Group dan juga Alfonso Global Group.
Saat gundah seperti ini adalah suatu keharusan bagi seorang Alena untuk menghibur dirinya. Satu-satunya hal yang bisa memperbaiki suasana hatinya adalah berbelanja. Barang yang paling sering dibelanjakan olehnya adalah berlian. Setiap kali melihat benda berkilauan itu, selain matanya silau, galau di hatinya juga turut meluap. Namun jika tidak ada desain yang sesuai dengan ekspektasinya, dia akan memilih untuk membeli pakaian dalam merk ternama. Memang perbandingan yang sangat jauh, namun harga pakaian dalam yang dikoleksinya pun bukanlah yang sembarangan. Hanya kalangan menengah ke ataslah yang dapat membelinya.
Ketika Alena sedang sibuk menimbang beberapa kalung yang akan dipilihnya, ada sebuah suara yang membuatnya tertarik untuk ikut campur ke dalam masalah orang lain yang bahkan tidak dikenalnya.
"Merepotkan sekali. Pilih yang manapun tetap saja berlian."
"Desainnya berbeda."
"Pilih saja yang sederhana!" Pria itu menunjuk sebuah cincin yang hanya memiliki sebuah mata berlian yang sangat kecil.
"Cih. Mencari yang murahan." Cibir Alena
"Tidak mau. Berliannya sangat kecil, nyaris tidak terlihat. Orang-orang akan berpikir calon suamiku pelit." Protes wanita yang berdiri di sebelahnya
"Mau besar ataupun kecil tetap saja berlian. Lagipula untuk apa cincin dengan berlian yang besar? Pamer? Menjijikkan."
Alena sudah tidak tahan lagi mendengar ocehan dari pria yang tidak dikenalnya itu, dia berbalik sambil berkacak pinggang dan menatap sengit pria yang diakuinya sangat berkharisma. Alena menebak usia pria itu sudah menginjak kepala tiga.
"Tuan, jika memang tidak mampu membeli tidak usah banyak bicara. Orang seperti Anda tidak akan tahu bagaimana cara mengagumi karya agung seperti ini."
Alena menunjuk salah satu cincin berlian dengan satu mata besar yang berkilau lalu, "Berikan ini kepada wanita malang itu!" Al melirik sekilas pria dan wanita yang dianggapnya sepasnag kekasih, "Masukkan saja dalam tagihanku!" Kemudian Alena mengangkat dagunya tinggi dan melangkah begitu arogannya.
Tentu saja wanita yang datang bersama pria itu langsung kegirangan mendnegar ucapan Alena. Dia melompat-lompat dan mengelus kotak kecil berisi cincin yang diberikan Alena dengan perasaan yang susah digambarkan. Entah bermimpi apa dia semalam hingga bisa mendapatkan cincin berlian semahal ini. Dia harus menabung gajinya selama 5 tahun dan tidak boleh menyentuhnya sama sekali termasuk hanya untuk sekedar membeli permen untuk bisa membeli berlian ini.
Sementara itu Alena yang hendak meninggalkan toko, sejenak dia menghentikan langkahnya tepat di samping pria itu, dia menyentuh bahu kanannya dan berbisik, "Jangan perhitungan dengan wanitamu!"
Pria itu mendengus dan menepis tangan Alena dari bahunya. Dia masih bisa melihat Alena menyeringai sebelum benar-benar pergi dan menghilang dari hadapannya.
Sebenarnya dia tidak perduli jika ada orang yang mau memberi sumbangan secara cuma-cuma kepada orang asing. Hanya saja dia membenci cara gadis itu menatapnya dengan sinis dan juga kalimat sindiran yang diarahkan kepadanya, "Sok tahu." Desisnya
*******
Kira-kira cerita ini layak lanjut kah?
♡♡
Comment & vote ya 😘
*******
Follow instagram aku ya @QueenHalu95
(Supaya cepat dapat info tentang semua story Queen di wattpad 😊)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Glamour Wife (TAMAT)
Romance⚠️⚠️ Warning!!!! Banyak adegan 18+, 21+ #Sequel Melt Her Heart Alena Greene Milton, gadis yang terlahir dari keluarga kaya dan terbiasa hidup bergelimang harta. Segala hal tentangnya tidak pernah lepas dari kemewahan. Penampilannya yang glamour memb...