Hamparan pohon hijau yang membentang menyejukkan mata, semilir angin sepoi-sepoi berhembus menusuk kulit. Dingin namun menenangkan hati pria yang tengah terbakar saat ini.
Semenjak mendengar rentetan kalimat dari Alena, hatinya semakin gundah dan gusar. Dia merasa gagal melindungi putri kecilnya, dia bukanlah ayah yang baik.
Ponselnya bergetar, lamunannya buyar. Pria itu segera mengeluarkan ponselnya dari sakunya dan membaca pesan yang masuk. Seketika sebuah senyum tipis tercetak di wajahnya. Pesan itu dari Alena, dia mengatakan bahwa mereka sedang berada di taman di sekitar vila ini.
"Mereka sudah berbaikan."
Bryan memutuskan untuk menyusul Alena dan Vina. Dia bersyukur gadis itu hadir ke dalam kehidupannya. Alena telah membuka matanya untuk menyadari kesalahannya selama ini.
Bryan mengernyit dan memicingkan mata untuk memperjelas penglihatannya. Di sana dia melihat Alena sedang bertengkar dengan...
"Lastri?" Gumamnya, Bryan melangkah lebar mendekati keduanya, "Kenapa dia bisa berada di sini?" Tanyanya pada dirinya sendiri
"Belum cukup peringatan yang kuberikan kepadamu huh?"
"Aku hanya mengatakan yang sebenarnya, lagipula kau hanya orang baru yang tidak tahu apa-apa mengenai Bryan."
"Apa yang kau ketahui tentangku?"
Tubuh Lastri mendadak kaku mendengar suara bariton yang sudah sangat familiar di telinganya, "By-bryan. Ka-kamu di sini?"
Bryan hanya bergeming, sama sekali tidak berniat menjawab pertanyaannya.
Dengan tidak tahu malunya Lastri tersenyum lembut dan mendekat kepada Bryan, "Kenapa tidak bilang? Kan kita bisa pergi bersama."
Alena berdecih dan memutar bola matanya jengah melihat sandiwara wanita ular itu, "Cih. Muka tembok."
Lastri bergelayut manja di lengan Bryan, "Vina pasti butuh sosok seorang ibu saat berlibur seperti ini." Ucapnya lembut.
"Ya, kau benar." Alena melihat wajah Lastri berbinar bahagia mendengar jawaban Bryan. Namun tidak lama, senyum di wajahnya memudar mendengar kalimat selanjutnya yang terlontar dari bibir Bryan.
Bryan menepis lengan Lastri dan menjauhkan tubuhnya dari wanita itu, dia memilih berdiri di samping Alena daripada wanita yang sudah tampak memuakkan di matanya saat ini, "Maka dari itu aku membawa Alena." Lanjutnya dengan nada datarnya, kemudian dengan cepat merangkul mesra pinggang Alena sambil menatap mata biru putrinya, "Dia mommy-mu, sayang." Ucapnya lembut kepada Vina dan merentangkan tangan kanannya agar putrinya tersebut masuk ke dalam dekapannya.
"Apa-apaan pria ini?"
Tentu saja Alena terkejut mendengarnya, apalagi Lastri, wanita terduduk di atas rumput dengan tatapan kosong. Dia tidak menyangka Bryan akan memilih gadis seperti Alena.
"Tidak. Tidak mungkin!!" Lastri berteriak tidak terima, wanita itu menjambak rambutnya tidak peduli dengan sekitar yang menatapnya aneh.
"Kau hanya menyukai gadis sederhana, Bryan." Lastri masih menolak mempercayai kata-kata Bryan barusan.
"Gadis sederhana sepertimu?" Kali ini Alena kembali membuka suara dengan pandangan mencemooh yang semakin memancing amarah Lastri, dia senang melihat wanita jahat itu mempermalukan dirinya sendiri di muka umum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Glamour Wife (TAMAT)
Romance⚠️⚠️ Warning!!!! Banyak adegan 18+, 21+ #Sequel Melt Her Heart Alena Greene Milton, gadis yang terlahir dari keluarga kaya dan terbiasa hidup bergelimang harta. Segala hal tentangnya tidak pernah lepas dari kemewahan. Penampilannya yang glamour memb...