Bunyi ketukan sepatu heels memenuhi koridor rumah sakit yang tengah sepi di saat jam makan siang seperti ini. Gadis cantik bertubuh semampai berjalan lenggok dengan tatapan lurus dan dagu terangkat sudah menjadi ciri khasnya. Tak ingin beramah tamah kepada beberapa perawat dan juga dokter yang berpapasan dengannya sudah menjadi hal yang lumrah bagi yang mengenalnya.
Gadis itu Alena, putri dari pemilik S&J Hospital ini. Dia memang cukup sering berkunjung sehingga semua karyawan di sini sudah mengenalnya termasuk bagaimana tindak tanduk gadis yang selalu memakai berlian di setiap penampilannya. Jika tidak ingin hidup bermasalah maka sebaiknya jangan terlibat dengannya.
Alena melangkahkan kaki jenjangnya memasuki lift yang akan membawanya menuju lantai 4 rumah sakit di mana ruangan Stella Angelica Milton berada. Seperti biasa, Mommy-nya yang masih aktif bekerja sebagai direktur rumah sakit itu memintanya untuk menjemput dan menemaninya makan siang.
Alena selalu bertanya-tanya mengapa mommy-nya sangat suka meminta dijemput dan lebih memilih dirinya ketimbang sopir. Jelas-jelas dia baru memperoleh surat izin mengemudinya 6 bulan yang lalu setelah susah payah membuktikan kepada ayahnya bahwa dia sudah mahir mengemudi. Tapi entah mengapa Stella begitu percaya dengan keahliannya di saat Darren meragukannya.
Tanpa mengetuk pintu, Alena masuk begitu saja ke ruangan mommy-nya. Pupilnya melebar ketika tanpa sengaja pandangannya bertemu dengan netra biru seseorang yang pernah bertemu dengannya beberapa hari yang lalu. Begitu pula dengan orang itu, dia tak kalah terkejutnya dengan Alena.
Alena yang pertama kali memutuskan pandangannya dan beralih kepada Stella. Dia mengabaikan tatapan sengit yang ditujukan kepadanya dan duduk dengan anggunnya di atas sofa yang tersedia di dalam ruangan.
"Alena." Stella mendesis menahan amarahnya, dia tidak menyukai perilaku putrinya yang tidak sopan ini.
Alena memutar bola matanya, namun setelahnya dia tersenyum kepada pria yang ada di hadapan ibunya, meskipun terpaksa.
"Sini!" Ucap Stella tanpa bersuara, Alena pun patuh dan mendekati ibunya.
"Nah, kenalin! Ini dr. Bryan Anthony Dominic, dokter bedah baru di rumah sakit ini." Stella memperkenalkan Bryan kepada Alena
Alena mengernyitkan dahi bingung mengapa ibunya memperkenalkannya dengan dokter baru ini. Padahal dia tidak memiliki hubungan dengan rumah sakit ini. Namun demi menghormati Stella, Alena tetap mengulurkan tangannya.
"Alena, om."
Bryan menjabat tangan mulus Alena meski dalam hati menolak.
"dr. Bryan ini anak sahabat Mommy, uncle Axel." Stella tahu Alena pasti bertanya-tanya mengapa dia memperkenalkan keduanya. "Dan Alena adalah putri sulung tante, Bryan."
Alena menganggukkan kepalanya meski di dalam hati masih bertanya-tanya siapa yang dimaksud, "Aku tidak pernah mendengar nama sahabat Mommy yang satu ini. Siapa dia?"
"Uncle Axel dan keluarganya tinggal di Bali makanya kalian belum pernah bertemu." Lanjut Stella
"Oh iya, mom. Berarti om dokter ini anaknya sahabat mommy." Gumam Alena yang masih terdengar oleh Stella
"Kamu jangan panggil om, masa kamu panggil Daddy-nya Uncle, anaknya juga?"
"Tapi kan dia udah tua." Celetuk Alena
"Awshh.." Alena meringis saat Stella diam-diam mencubit lengannya.
Alena mengusap lengannya dan mendengus sebal.
"Ya udah, mom. Alena udah lapar ini, kita berangkat sekarang yuk?" Gadis cantik itu mengamit lengan ibunya namun dia terkejut ketika tangannya ditepis pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Glamour Wife (TAMAT)
Romance⚠️⚠️ Warning!!!! Banyak adegan 18+, 21+ #Sequel Melt Her Heart Alena Greene Milton, gadis yang terlahir dari keluarga kaya dan terbiasa hidup bergelimang harta. Segala hal tentangnya tidak pernah lepas dari kemewahan. Penampilannya yang glamour memb...