My Glamour Wife (TAMAT)

3. Simple Man

Bryan Anthony Dominic, duda beranak satu yang berprofesi sebagai seorang dokter bedah di S&J Hospital. Dia merupakan pria yang sangat anti dengan kemewahan. Baginya sesuatu dinilai dari kualitas bukan harga ataupun seberapa terkenal merk-nya. Jika ada yang murah untuk apa membayar mahal? Pria berusia 32 tahun itu hidup dalam kesederhanaan meskipun penghasilannya terbilang cukup besar.

Bryan hanyalah seorang dokter bedah yang baru bekerja selama setahun. Tentu saja penghasilannya masih sedikit jika dibandingkan dengan penghasilan rekan-rekan sejawatnya yang lebih senior. Dia tidak pernah menggunakan harta kekayaan milik orangtuanya, Axellion Dominic yang merupakan seorang pengusaha yang tergolong sukses. Ya, Axel sudah tidak bekerja sebagai seorang dokter bedah karena memilih meneruskan perusahaan keluarga.

Hubungan Bryan dengan kedua orangtuanya tidak baik. Mereka tidak pernah benar-benar berkomunikasi. Bryan masih belum bisa menerima masa lalunya.

Selama 14 tahun dia dibesarkan oleh kakek dan neneknya, memanggil keduanya sebagai ibu dan ayahnya. Dia baru mengetahui kenyataan bahwa wanita yang selama ini dipanggilnya kakak ternyata adalah ibu kandungnya, Rebecca Hill. Sedangkan ayahnya tidak pernah mengetahui bahwa dia terlahir ke dunia ini.

Mengapa membutuhkan waktu selama 14 tahun untuk mengungkap fakta tentang dirinya? Kebenarannya pun terungkap setelah terjadinya sebuah tragedi yang menyebabkan kedua orangtuanya kehilangan putri mereka yang tak lain adik kandungnya. Hati kecil Bryan selalu bertanya-tanya akankah kebenaran tentang dirinya terkuak jika kejadian itu tidak pernah terjadi?

Lalu, di usianya yang baru menginjak 22 tahun dia harus menerima perjodohan yang telah diatur oleh kakeknya. Sebagai cucu yang baik, dia tidak ingin menolak wasiat sang kakek untuk menikahi cucu dari sahabatnya. Bryan yang masih berstatus sebagai seorang dokter muda dan belum berpenghasilan pun harus mencari pekerjaan sampingan demi menghidupi istrinya, Claire Jefferson.

Meskipun hubungan mereka terjalin tanpa cinta, namun Bryan menghargai ikatan pernikahannya. Dia setia dan selalu memperlakukan istrinya dengan baik.

Awal pernikahan mereka begitu hangat. Claire selalu sabar hidup seadanya dengan Bryan. Namun, lambat laun hubungan keduanya mulai renggang ketika Claire dinyatakan hamil.

Istrinya mulai berubah. Wanita yang dulunya sangat sederhana itu perlahan menunjukkan sifat aslinya. Dia mulai menuntut banyak hal kepada Bryan. Jika memang hanya sekedar memenuhi ngidamnya, Bryan akan memberikannya dengan senang hati dan mengusahakan semampunya. Akan tetapi semakin lama permintaannya semakin tidak masuk akal.

Claire meminta mobil mewah dan juga sebuah mansion megah kepadanya, padahal dia sendiri mengetahui bahwa Bryan belum memiliki penghasilan tetap. Untuk makan dan membeli susu juga vitamin untuk janinnya saja Bryan harus bekerja lebih ekstra bahkan rela menggantikan shift malam teman-temannya demi mendapatkan uang tambahan. Sebagai seorang suami, Bryan mencoba memberi pengertian kepada istrinya.

"Minta saja kepada Daddy, dia pasti memberikan apapun jika kamu memintanya! Apalagi ini demi cucunya, calon penerus Dominic Corp." Claire meninggikan suaranya dan terdengar memaksakan kehendaknya.

Jika tidak mengingat kondisi Claire yang tengah mengandung buah hatinya, mungkin Bryan sudah membentak istrinya yang lupa daratan itu. Entah setan apa yang merasukinya hingga gadis yang dulunya hidup sebatang kara dan terbiasa kekurangan itu berubah menjadi wanita yang serakah.

Bryan salah mengira jika diamnya Claire berarti telah menerima kondisi keuangannya. Ternyata diam-diam istrinya mendatangi kedua orangtuanya dan menceritakan kisah pilunya selama menikah dengan Bryan.

Claire mengatakan bahwa Bryan tidak pernah menafkahinya dan selalu bersikap acuh terhadapnya. Dia juga mengatakan bahwa dia terpaksa menjadi tukang cuci di rumah tetangga demi membiayai kebutuhan janin yang sedang di kandungnya. Sungguh sangat bertolak belakang dengan kenyataan yang ada.