Lima hari dirawat di rumah sakit membuat Vina dilanda kebosanan. Dia harus menunggu siang agar bisa bertemu dengan aunty tersayangnya yang masih kuliah. Sebenarnya Vina masih cemas jika saat tidak bersamanya Alena akan dibawa pergi oleh Aldi, dia tahu pria itu tidak menyukainya dari caranya memandang Vina. Hal itu jugalah yang membuat Vina semakin tidak menyukai pria itu, dia tidak rela aunty-nya direbut oleh orang jahat seperti Aldi.
Sebenarnya Vina tidak sendirian di ruangannya, masih ada Bryan yang menjaganya. Akan tetapi, Vina lebih menyukai kehadiran Alena yang menurutnya bisa memanjakannya dan memperlakukannya dengan lembut. Bukan karena Bryan tidak memperhatikannya, akan tetapi kekakuannyalah yang membuat Vina lebih memilih menunggu Alena jika menginginkan sesuatu, terutama dalam hal menyuapinya.
"Daddy tidak bekerja?"
"Nanti, tunggu aunty-mu datang."
Vina mengangguk mengerti.
"Daddy kalah." Ucapnya kemudian yang membuat Bryan mendongak dengan dahi mengkerut.
"Daddy tidak bisa menepati janji."
"Janji apa hmm?"
"Aunty Alena tidak akan menjadi mommy Vina."
Bryan menarik nafasnya kemudian menghembuskannya pelan, apa yang ditakutkannya telah terjadi. Putrinya ternyata menginginkan Alena menjadi ibunya. Sebagai pria sejati, Bryan harus menepati janjinya. Dia akan mencoba mengabaikan perbedaannya dengan Alena.
"Daddy akan berusaha keras jika Vina memang sangat ingin aunty Alena menjadi mommy Vina. Tetapi Vina harus bersabar karena tidak mudah membujuk aunty dan juga keluarganya."
"Grandpa menyukai kakak itu. Waktu itu Vina melihat mereka tertawa. Sedangkan daddy tidak pernah seperti itu dengan grandpa."
"Saingan berat." Batinnya.
Bryan sadar diri, dia memiliki banyak kelemahan. Sebenarnya dia pesimis akan menang bersaing dengan pria yang diakuinya tampan dan tentunya jauh lebih muda darinya. Semua orang pasti berpikir bahwa Alena lebih pantas bersanding dengan Aldi. Tetapi demi kebahagiaan putrinya, dia akan berusaha sebaik mungkin.
"Jangan berpikir terlalu berat. Ini urusan orang dewasa, lebih baik Vina fokus belajar..." dan membantu daddy menjaga aunty Al dari kakak jelek itu.
Jika Aldi memiliki Darren sebagai pendukungnya, maka Bryan memiliki Stella di pihaknya. Dia tahu mungkin Darren kurang menyukainya akan tetapi jika dia mendapat dukungan dari nyonya besar, pria paruh baya itu bisa apa? Sehebat dan sekejam apapun Darren dia tetaplah seorang suami yang takut dengan istrinya. Maka dari itu, Bryan akan memanfaatkan peluang emas ini dengan sebaik mungkin.
Pintu terbuka menampilkan sosok gadis cantik yang sempat mereka bicarakan beberapa menit yang lalu. Ada yang berbeda darinya hari ini. Alena tampak tidak bersemangat dan terlihat lelah.
"Are you okay?" Tanya Bryan penuh perhatian.
Alena menatap Bryan dengan tatapan menyelidik. Aneh rasanya jika pria itu tiba-tiba berbicara lembut dan perhatian terhadapnya. Apalagi selama ini Alena sudah mencapnya sebagai pria kaku yang mesum.
Gadis cantik itu hanya mengangguk, meskipun begitu dia dapat melihat ketulusan di mata Bryan kali ini.
"Istirahatlah! Sepertinya kamu sangat lelah." Alena membiarkan Bryan menuntunnya menuju sofa dan duduk bersama di sana. "Bagaimana kuliahmu hari ini?" Bryan kembali bersuara memecahkan keheningan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Glamour Wife (TAMAT)
Romance⚠️⚠️ Warning!!!! Banyak adegan 18+, 21+ #Sequel Melt Her Heart Alena Greene Milton, gadis yang terlahir dari keluarga kaya dan terbiasa hidup bergelimang harta. Segala hal tentangnya tidak pernah lepas dari kemewahan. Penampilannya yang glamour memb...