Sabtu pagi yang indah bagi Alena adalah waktu untuknya memanjakan diri. Setelah seminggu ini disibukkan dnegan jadwal kuliah dan mengurus Vina, kini waktunya menikmati hari liburnya tanpa gangguan apapun. Setidaknya begitulah harapannya sebelum pintu kamarnya terbuka.
"Bangun!"
Seketika tubuh Alena mengejang.
"Suara itu. Apakah aku sedang bermimpi?"
Kelopak mata yang tadinya masih tertutup rapat terbuka seketika. Alena tersentak dan spontan terduduk. Pusing yang dirasakannya karena bangun tiba-tiba pun diabaikannya.
Matanya membola melihat sosok yang berada di dalam kamarnya saat ini. Namun seperti biasa Alena selalu bisa mengendalikan ekspresinya secepatnya.
Alena menguncir rambutnya asal kemudian menatap Bryan datar. Sebenarnya dia bisa saja berteriak dan memancing keributan pagi ini, namun dia tahu itu hanya akan percuma saja. Tidak mungkin pria ini di dalam kamarnya jika tidak mendapatkan persetujuan dari orangtuanya. Ah. Alena sudah tahu itu pasti Stella, nyonya besar yang tidak bisa dibantah oleh siapapun, termasuk Daddy-nya.
Bryan terpesona melihat pemandangan indah yang saat ini tengah memanjakan matanya. Dia tidak menyangka bahwa Alena akan terlihat lebih muda dan jauh lebih cantik dalam keadaan polos tanpa make up seperti ini.
Bryan menggelengkan kepalanya, "Pasti karena baru pertama kali melihatnya tanpa riasan tebalnya itu." Gumamnya.
Alena berdehem hingga Bryan kembali fokus kepadanya yang sialnya malah membuat duda itu salah tingkah.
"Kenapa ke sini? Tidak sopan." Alena menyilangkan tangannya di dada, dia baru mengingat bahwa saat ini dia sedang tidak mengenakan bra.
Bryan mendengus, dia mengerti arti tatapan Alena saat ini. Gadis itu pasti sudah melabelinya sebagai pria mesum.
"Sedikitpun aku tidak melirik dada ratamu itu." Sinisnya. "Padahal sejak tadi aku hanya fokus pada wajahmu." Tentu saja Bryan melanjutkan kalimatnya di dalam hati.
Alena berdiri kemudian mendekat kepada Bryan, "Rata?" Tanyanya yang diangguki Bryan cepat, "Ukurannya 36 B loh, om." Bisiknya sensual dan sengaja meniup leher Bryan.
Wajah Bryan bersemu, nafasnya memburu. Jari telunjuk Alena menari-nari menyusuri leher hingga dada dan perut berototnya. Bryan pria normal, tentu saja dia terangsang. Akan tetapi, duda itu adalah pria yang memiliki pengendalian diri yang hebat. Selama 6 tahun lebih menduda, dia belum pernah menyentuh wanita manapun di luar sana. Dia bukanlah pria yang akan melampiaskan hasratnya kepada sembarang wanita, apalagi jalang. Lebih baik dia bermain solo daripada harus mengeluarkan uang demi membayar jalang yang kemungkinan besar menularkan penyakit kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Glamour Wife (TAMAT)
Romance⚠️⚠️ Warning!!!! Banyak adegan 18+, 21+ #Sequel Melt Her Heart Alena Greene Milton, gadis yang terlahir dari keluarga kaya dan terbiasa hidup bergelimang harta. Segala hal tentangnya tidak pernah lepas dari kemewahan. Penampilannya yang glamour memb...