* Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H bagi yang merayakan *
* Mohon maaf lahir & bathin ya 🙏 *
Pergi cemberut pulangnya pun wajahnya ditekuk bahkan lebih hebat dari sebelumnya. Bryan hanya bisa menelan ludahnya kasar setiap kali matanya bersirobok dengan iris hijau itu. Lidahnya kelu tak mampu mengucapkan sepatah katapun. Padahal sebenarnya telah banyak kalimat yang dipersiapkannya untuk menyampaikan permintaan maafnya kepada gadis yang berciuman dengannya itu, lebih tepatnya dialah yang menciumnya.
Sepanjang perjalanan pulang Alena hanya diam dan terus menatap ke luar jendela. Gadis itu hanya sesekali menimpali ocehan Vina.
Bryan mendesah kasar, tidak tahu apa yang harus dilakukannya saat ini. Mungkin membiarkan Alena beberapa saat agar dia tenang itulah pilihan yang terbaik. Nanti setelah suasana hatinya membaik, barulah Bryan kembali mendekat.
Saat sampai di mansion keluarga Milton pun Alena keluar dari mobil begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun. Dia bahkan langsung menuju kamarnya dan mengabaikan Bryan yang sengaja ikut turun untuk menyapa orangtuanya.
Stella menyadari perubahan sikap Alena namun dia tidak ingin ikut campur terlalu jauh. Dia percaya Bryan cukup dewasa untuk mengetahui batasannya. Selain itu dia juga mengenal putrinya yang jika sedang marah akan lebih baik didiamkan sebentar dan setelahnya akan kembali seperti biasa lagi.
Wanita paruh baya itu menghela napasnya kemudian menepuk pelan bahu Bryan dan menatapnya hangat, "Sabar ya, Alena memang masih kekanakan. Maklum, usianya baru 18 tahun, dia masih muda dan labil." Ucap Stella tenang, dia tidak menyadari perubahan lawan bicaranya setelah mendengar ucapannya tersebut.
Bryan hanya mengangguk pelan dan berpamitan dengan terburu-buru. Dia tidak ingin memperlihatkan bagaimana perasaannya saat ini.
Ucapan Mommy Alena benar-benar berhasil mempengaruhi mood-nya seharian ini. Bahkan menjelang tidurnya pun Bryan masih tidak dapat menenangkan pikirannya. Semua terasa mengejutkan baginya.
Muda dan labil. Bryan melupakannya. Dia bahkan tidak pernah memikirkan hal itu. Dia hanya memutuskan sesuatu sesukanya tanpa mempertimbangkan masalah usia Alena yang masih terbilang muda.
18 tahun? Sebuah fakta yang mencengangkan sekaligus membuat Bryan jatuh ke dasar yang paling rendah. Gila. Selama ini dia menduga bahwa Alena berusia setidaknya 25 tahun berdasarkan penampilannya. Namun ternyata gadis itu masih berusia belasan dan usia mereka terpaut sangat jauh, 14 tahun. Bukankah jika dia bersikeras ingin menjadikan Alena sebagai ibu dari Vina akan membuatnya dicap sebagai seorang pedofil?
Bryan mengusap wajahnya kasar, "Ya Tuhan. Apa yang harus kukatakan kepada Vina?" Desahnya frustrasi
●●●
Beberapa hari berlalu, Alena tetap melakukan kebiasaannya seperti biasa. Dia menjemput Vina ke sekolah kemudian membawanya ke mansion keluarganya.
Alena masih memperlakukan Vina sama seperti biasanya, tidak terpengaruh dengan masalahnya dengan Bryan. Baginya Vina tidak ada sangkut pautnya dengan permasalahan keduanya. Lagipula untuk apa menghukum Vina atas seuatu yang bukan salahnya?
"Hmm. Vin, aunty mau ketemu sama teman aunty. Vina di sini ya main sama Grandma atau aunty Ann sambil menunggu daddy jemput oke?" Alena tidak meminta izin melainkan terdengar seperti perintah di telinga Vina.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Glamour Wife (TAMAT)
Romance⚠️⚠️ Warning!!!! Banyak adegan 18+, 21+ #Sequel Melt Her Heart Alena Greene Milton, gadis yang terlahir dari keluarga kaya dan terbiasa hidup bergelimang harta. Segala hal tentangnya tidak pernah lepas dari kemewahan. Penampilannya yang glamour memb...