4. Apa Salahku?

9K 494 10
                                    

Sebulan berlalu semenjak kejadian yang tidak menyenangkan antara Alena dan Bryan terjadi. Alena benar-benar terganggu dengan kalimat Bryan yang memojokkan dirinya. Kata demi kata yang terucap dari bibir pria itu selalu terngiang-ngiang di kepalanya.

Baru kali ini dia merasa begitu kesal dan terhina. Rasanya ini lebih membekas dibandingkan diselingkuhi oleh pacar-pacarnya dulu. Sepele namun berhasil menginjak-injak harga diri seorang Alena.

Alena telah memikirkan berbagai cara untuk membalaskan sakit hatinya namun entah mengapa dia tidak bisa menemukan cara apapun. Tidak seperti biasanya, Alena pasti dengan mudah menghancurkan orang-orang yang telah menyakitinya.

"Mungkin karena dia putra sahabat Mommy." Alena duduk bersandar pada ranjangnya sambil mengacak-acak rambutnya.

Alena sudah tidak tahu lagi bagaimana cara menghilangkan kekesalannya. Biasanya jika berbelanja semua masalahnya akan terlupakan begitu saja, namun kali ini berbeda.

"KAKAK!!"

Tiba-tiba seseorang memasuki kamarnya, berteriak memanggilnya membuat Alena tersentak dan hampir terjatuh dari ranjang.

Alena menatap malas dua sosok gadis yang dengan lancangnya masuk ke dalam kamarnya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Bukannya meminta maaf telah mengagetkannya malah keduanya menatapnya dengan tatapan polos tak bersalah sambil tersenyum lebar yang membuat Alena curiga.

"Ada apa?" Tanya Alena malas, kedua gadis ini sangat sering membuatnya jengkel dan Alena yakin jika salah satunya membuka mulutnya pasti hasrat ingin melempar seseorang akan muncul.

"Anterin kita ke mall dong, kak?!" Ann menyengir kuda sambil menaikturunkan alisnya, menatap penuh harap Alena yang kini memasang wajah judesnya. Sementara Angel sahabat sehidup semati Ann juga turut menatap Alena penuh harap.

Kedua remaja itu memang sangat suka mengganggunya. Meskipun Alena kerap kali berbicara ketus kepada kedua gadis berusia 13 tahun dan 16 tahun itu, mereka tetap tidak jera. Bahkan cenderung membuat Alena terganggu hingga mau tidak mau mengikuti keinginan mereka.

Motto dua sahabat ini adalah, "Mendapatkan semua keinginan dengan memasang tampang memelas dan merengek hingga dikabulkan."

Alena menghela kemudian menganggukkan kepalanya, dia berpikir mungkin jika hang out bersama kedua gadis menyebalkan ini bisa membuatnya melupakan Bryan.

Ann dan Angel bertos ria. Mereka juga memeluk dan mencium Alena bersamaan hingga membuat kakak mereka kesulitan bernafas.

"Leppp.. passs!!" Alena mencubit lengan adik-adiknya hingga membuat pelukannya terlepas.

Ann dan Angel saling berpandangan kemudian membalikkan tubuh berjalan keluar dari kamar Alena sambil berbisik-bisik dan tertawa cekikikan.

"Yang penting devil setuju." Bisik Angel kepada Ann, kemudian keduanya kembali terkekeh dan meninggalkan kamar Alena untuk berganti pakaian.

●●●

Saat ini ketiga gadis cantik tengah berjalan mengelilingi sebuah pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta. Kecantikan mereka sukses menyedot perhatian banyak pasang mata di sana terutama kaum adam, namun yang paling menonjol adalah yang paling dewasa di antara ketiganya. Bukan karena dia yang paling cantik, kecantikan mereka memiliki daya tarik tersendiri bagi masing-masing orang yang melihatnya. Alena lebih menonjol karena penampilannya yang memang selalu membuat orang geleng-geleng kepala.

 Alena lebih menonjol karena penampilannya yang memang selalu membuat orang geleng-geleng kepala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Glamour Wife (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang