My Glamour Wife (TAMAT)

8. Aku Tidak Mau Membantunya Lagi

Suasana dinner malam ini cukup lancar dan tenang. Akan tetapi berbeda dengan Alena yang tampaknya kurang nyaman dengan situasi saat ini, dia masih tidak menyangka jika Vina, si gadis kecil yang pernah tidur bersamanya ini adalah putri dari pria yang membuatnya kesal setengah mati waktu itu.

Sementara Vina sudah mulai membuka diri dengan seluruh anggota keluarga Milton. Termasuk Angel si 'calon menantu' yang tidak pernah diresmikan oleh salah seorang pun putra Darren.

Saat ini kedua keluarga itu tengah berkumpul di ruang tengah. Menceritakan masa lalu dan juga masa kini, berbagi pengalaman dan juga kisah hidup masing-masing setelah beberapa puluh tahun tidak bertemu.

"Aku tidak menyangka bahwa gadis kecil yang dibawa Alena menginap tadi malam di sini adalah cucumu." Ucap Darren yang membuat Vina langsung menundukkan kepalanya, dia takut dimarahi oleh Bryan. Gadis kecil itu merapatkan tubuhnya kepada Angel.

Axel dan istrinya sangat terkejut mendengar tentang Vina yang kemarin malam menginap di mansion ini. Mereka tidak menyangka Vina mau saja ikut dengan Alena yang merupakan orang asing sebab keduanya belum mengenal dekat satu sama lain.

Vina termasuk anak yang sulit didekati, selama ini dia hanya bergaul dengan kakek dan neneknya juga Daddy-nya. Bahkan di sekolah, Vina jarang berbicara dengan teman-temannya. Gadis kecil itu seperti menarik diri dan kurang pergaulan.

Sebagai seorang nenek yang sekaligus berperan sebagi ibu untuk Vina, Rebecca sudah melakukan berbagai cara agar cucunya bisa lebih terbuka dan mengungkapkan perasaannya. Tetapi dia tidak berhasil, Vina tidak pernah menceritakan apa saja yang dialaminya di sekolah. Perasaannya terluka ketika tidak sengaja mendengar cucunya diejek karena tidak memiliki ibu, namun Vina tidak menggubris ejekan dari teman-temannya bahkan dia terlihat seperti tidak mendengar apapun.

Dalam hati Rebecca berharap suatu saat nanti Vina dapat menemukan kebahagiaannya.

Rebecca memandang Alena dan Vina bergantian, seulas senyum terukir di wajahnya, "Semoga saja Alena bisa memberinya kasih sayang yang tidak pernah didapatkan Vina selama ini." Doanya dalam hati

Berbeda dengan Bryan, pria itu tampak tengah menahan amarahnya. Matanya menatap tajam putrinya yang tengah bersembunyi di balik tubuh Angel.

Ternyata Alena memperhatikan Bryan, dia langsung bangkit dan berganti posisi dengan Angel. Dia menatap sengit Bryan yang tidak menutupi ketidaksukaannya ketika dirinya berdekatan dengan putrinya.

Mengetahui bahwa Vina adalah putri dari Bryan, membuat pria itu semakin terlihat buruk di matanya. Baginya Bryan adalah sosok ayah yang gagal. Bagaimana tidak? Vina yang masih berusia 9 tahun itu cenderung tidak sopan dan tampak tidak bahagia.

Dia tahu bahwa Bryan adalah orang tua tunggal. Tetapi setidaknya dia bisa memperhatikan putrinya. Bisa-bisanya dia meninggalkan putrinya seorang diri di rumah saat lembur.

Alena berdehem hingga semua pasang mata tertuju padanya.

"Maaf sebelumnya, saya sadar ini lancang. Tetapi bolehkah Vina menginap di mansion ini ketika Daddy-nya lembur?"

Axel dan Rebecca saling berpandangan, seulas senyum terukir di bibir keduanya.

"TIDAK!"

Bukan salah satunya yang menjawab. Melainkan pria yang paling berhak atas Vina.

Semua pandangan tertuju padanya. Tatapan kecewa dan juga protes itu dilayangkan kepadanya.