Kemarahan Bryan memang tak bisa bertahan lama. Apalagi kepada Alena dan putrinya. Seperti pagi ini, dia sengaja bangun cepat dan menyiapkan sarapan untuk seluruh penghuni mansion. Rebecca sampai dibuat tercengang, dia tidak menyangka putranya ini memiliki sisi romantis seperti ini.
"Apa yang bisa mommy bantu?"
"Tidak usah. Biar Bryan yang menyiapkan sarapan pagi ini."
Rebecca dan para pelayan tersenyum mendengarnya. Sejak tadi memang Bryan tidak membiarkan seorangpun membantunya, dia ingin menyiapkan sendiri sarapan kali ini tanpa campur tangan orang lain.
"Kalau boleh tahu, apa yang akan kamu siapkan?" Selidik Rebecca.
Bryan menjawab Rebecca ala kadarnya dengan mata terfokus pada smartphone-nya mengikuti arahan dari tutorial memasak menu asing di sana. "Makanan favorit Alena."
Rebecca mengangguk paham sambil mengulum senyumnya. Wanita paruh baya yang masih cantik di usia senjanya itupun berlalu meninggalkan pria yang kini bersenandung ria bak remaja yang sedang kasmaran.
"Tuan muda sedang jatuh cinta." Bisik koki di mansion itu kepada salah seorang pelayan wanita di sebelahnya.
Sementara itu di lantai dua tepatnya di sebuah kamar bercat biru tampak dua ornag gadis berbeda generasi masih bergelung di dalam selimut yang sama. Keduanya masih tenggelam di alam mimpinya dengan posisi saling berpelukan. Hingga dering ponsel membangunkan salah satunya.
"Kalian sudah sampai? Kenapa tidak mengabari Mommy?" Alena menjauhkan ponselnya saat mendengar suara cempreng menyambut paginya.
Alena menutup matanya sejenak dan memijat pangkal hidungnya kemudian perlahan mendudukkan tubuhnya bersandar pada kepala ranjang.
"Maaf mom, Al lupa."
"Bagaimana di sana? Apakah kau sudah menyampaikan salam mommy kepada uncle dan aunty-mu? Mereka baik-baik saja kan?"
Alena menghela, "satu per satu, mom! Kenapa mommy sangat heboh?"
Terdengat gelak tawa di seberang sana, "mommy hanya penasaran."
"Nanti Al sampaikan salam mommy." Ucap Alena sambil melihat jam di dinding. "Sekarang Al mandi dulu dan turun membantu aunty Rebecca menyiapkan sarapan."
Beberapa menit kemudian, Alena turun dengan penampilan yang sudah rapi. Dia tersentak saat seseorang menarik tangannya dan membawanya ke taman belakang.
"Bagaimana hubunganmu dengan Bryan?"
Alena mengernyit bingung. Dia tidak mengerti arah pembicaraan Rebecca.
"Maksud aunty, apakah Bryan sudah meresmikan hubungan kalian?"
Seketika tubuhnya mendadak kaku, dia tidak tahu apa yang harus dikatakannya. Dia tidak sanggup menghilangkan rona bahagia yang terpancar di wajah wanita senja di hadapannya ini.
"Mmm. Aunty-
"Ah. Aunty mengerti. Pasti Bryan belum mengatakan apa-apa padamu." Alena menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Aunty sangat senang karena semenjak mengenal kamu, Bryan berubah. Dia lebih ekspresif dan tampak hidup. Dulu dia menikah dengan mendiang istrinya, Claire karena dijodohkan oleh kakeknya bukan karena cinta. Awalnya pernikahan mereka terjalin harmonis namun semenjak Claire dinyatakan hamil..." Rebecca menggantung kalimatnya, dia tampak memilah kata-kata yang akan disampaikannya. "Waktu itu usia mereka masih muda, Bryan belum memiliki penghasilan. " lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Glamour Wife (TAMAT)
Romance⚠️⚠️ Warning!!!! Banyak adegan 18+, 21+ #Sequel Melt Her Heart Alena Greene Milton, gadis yang terlahir dari keluarga kaya dan terbiasa hidup bergelimang harta. Segala hal tentangnya tidak pernah lepas dari kemewahan. Penampilannya yang glamour memb...