[5]

5.9K 925 130
                                    

Play Mulmed
(Natalie Taylor - Surrender)
Slow down version

Penggemar tiktok pasti tau deh.
Dan aku selalu sedih dengernya
😭😭😭

...

Jennie mengulas senyuman lebar kala netranya menatap tempat yang menjadi tujuan Taehyung membawanya; taman wahana. Wanita itu menoleh pada Taehyung yang juga tersenyum tulus ke arahnya, tampak senang mengetahui bahwa Jennie menyukai tempat ini.

"Kau suka?" tanyanya lembut. Dengan bersemangat Jennie menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan pria itu. Merasa gemas, Taehyung mengacak surai Jennie dan terkekeh. Jennie akan menjadi kembali seperti bocah kecil jika sedang dalam suasana hati yang baik. "Kalau begitu, ayo masuk!" Taehyung menggenggam hangat telapak tangan Jennie dan menariknya lembut memasuki taman wahana itu.

"Lihat!" Jennie menunjuk dengan begitu bersemangat ke arah penjual permen kapas di sudut. "Beli permen kapas, ya? Ya?" bujuknya dengan wajah memohon.

Taehyung tidak tahan untuk mencubit puncak hidung gadis itu dengan gemas. "Apapun untuk Jennie Kim."

Segera saja Jennie menggandeng Taehyung dengan senyum merekah dan membawa pria itu menuju stan penjual permen kapas itu, mengantri dengan rapi menunggu giliran mereka tiba.

"Ingin pesan berapa?" tanya penjual permen kapas itu dengan ramah.

"Satu saja. Aku hanya membawa satu anak kecil di sini," jawab Taehyung bergurau. Tak lama setelahnya, ia jelas saja mendapat pukulan pada lengannya oleh Jennie. "Ah-ini bahkan bayi gorila," ralatnya kembali membuat Jennie melotot kesal.

"Taehyung!" seru Jennie sebal.

"Iya, sayang?" Taehyung kembali tertawa puas karena berhasil membuat Jennie merasa sebal. "Aku bercanda. Hei lihat, nona ini bahkan menahan tawanya. Kau saja yang terlalu sensitif," ucapnya tanpa merasa bersalah.

Diam-diam penjual permen kapas itu memang menahan senyumnya. Interaksi sepasang pelanggannya itu memang sangat manis dan lucu. Memangnya siapa yang dapat mengelak bahwa Jennie dan Taehyung memang terlihat sangat serasi? Siapa pun yang melihatnya pasti berpikir bahwa mereka adalah sepasang kekasih.

"Ini pesanannya, tuan," ucap gadis itu menyerahkan permen kapas berukuran cukup besar ke tangan Taehyung. Buru-buru Taehyung menerimanya dan membayar sesuai dengan harga yang ada di banner.

Melihat gulungan permen kapas itu membuat Jennie lantas kembali mengulas senyum lebarnya. Taehyung itu sahabat yang paling baik, dan Jennie beruntung memiliki pria itu dalam hidupnya. Taehyung mungkin beberapa kali membuatnya marah dan kesal, tapi di lain kesempatan, pria itu akan membalas semuanya dengan tingkah manis yang membuat Jennie benar-benar bahagia. Seperti sekarang ini.

"Ini, tuan putri," ucap Taehyung menyerahkan permen kapas itu ala-ala pengawal kerajaan. Melihatnya membuat Jennie mendengus diiringi memutar bola matanya jengah.

Beberapa detik setelahnya, Taehyung kembali menarik Jennie menjauh dari penjual permen kapas itu. Ia melihat ke sekeliling kemudian beralih menatap manik mata Jennie dengan teduh. "Mau naik bianglala?" tawarnya dengan senyumnya.

Meski sibuk dengan permen kapasnya, Jennie mengangguk menjawab pertanyaan Taehyung. Setiap kali mereka pergi ke taman wahana, mereka tidak akan pernah melewatkan wahana satu itu. Bianglala sudah seperti bagian dari kisah mereka, bahkan sedari mereka kecil.

Setelah mengantri untuk memesan tiket, mereka akhirnya menaiki wahana itu dan duduk leluasa dengan saling berhadapan. Taehyung tidak sekali pun melepas tatapannya dari sosok Jennie yang begitu menikmati wahana itu sambil sesekali mencomot permen kapasnya. Hingga akhirnya permen kapas itu benar-benar dihabiskan sendiri oleh wanita itu. Bukan pelit, tapi Jennie tahu benar bahwa Taehyung tidak menyukai makan manis satu itu.

Lagi-lagi Taehyung terpikir mengenai perpisahannya dengan Jennie. Suatu saat nanti, akan tiba waktu dimana Jennie akan menikmati semuanya tanpa dirinya. Mungkin wanita itu akan menikmati hal-hal manis seperti ini bersama pria lain. Kendati semuanya terlihat baik-baik saja sampai saat ini, nyatanya Taehyung mengkhawatirkan banyak hal. Taehyung tidak ingin Jennie kecewa. Dan kekhawatiran utamanya hanya satu.

Apakah Jennie akan mendapat pasangan yang tidak akan menyakitinya dan sangat menyayanginya setulus hati sebagaimana yang Taehyung selalu lakukan pada wanita itu?

Tapi melebihi itu semua, Taehyung tidak tahu bahwa Jennie lebih mengkhawatirkan hal itu terjadi. Dia belum pernah menemukan pria lain yang mampu memberikan ketulusan itu selain Taehyung. Sementara itu, Taehyung selalu tampak baik-baik saja dengan gadis-gadis yang sempat ia kencani. Dia memperlakukan mereka dengan baik, dan Jennie tahu bahwa ketulusan yang dimiliki Taehyung bukan semata-mata sebagai ajang pamer.

"Jennie?"

Bianglala berhenti tepat ketika mereka berada di puncak. Taehyung memanggil Jennie dengan intonasi cukup serius yang sangat jarang sekali ia keluarkan saat bersama dengan wanita itu. Ketika netra mereka bertemu pandang, lidah Taehyung mendadak kelu. Rasanya ia belum siap untuk menyampaikan hal ini.

"Aku menunggu kau bicara sesuatu," ucap Jennie cukup penasaran karena ia justru hanya saling bertatapan dengan Taehyung.

Taehyung menghembuskan napasnya dan menggeleng singkat. "Tadinya aku ingin bertanya mengenai pekerjaanmu, tapi waktunya tidak pas. Kita 'kan sedang menikmati hari ini, aku tidak ingin merusaknya dengan membahas-"

"Astaga, aku baru ingat!" Jennie melotot kaget dan melihat jam yang melingkar di tangannya. "Aku ada janji temu dengan Sehun pukul tiga. Bagaimana ini? Ini sudah pukul 14.10."

"Janji temu dengan Sehun?" ulang Taehyung memastikan.

Jennie mengangguk dengan raut wajah yang mendadak begitu gelisah. "Sepertinya kita hanya bisa sampai di sini. Sungguh, aku lupa hari ini ada janji," ucap Jennie penuh sesal.

Taehyung mencoba mengulas senyum tipis dan mengangguk mengerti. Ketika tiba giliran mereka untuk turun dari bianglala tersebut, Jennie berjalan terburu-buru hingga Taehyung ikut-ikutan mempercepat langkahnya. Namun tepat di tengah halaman luas taman wahana itu, Jennie menghentikan langkahnya. Ia menoleh pada Taehyung yang masih berada di belakangnya menyusul langkah.

"Taehyung, maaf sekali ya?" ucapnya masih merasa tidak enak pada sahabatnya itu.

Lagi-lagi Taehyung tersenyum. Ia mencoba mengerti bahwa Jennie memang punya kesibukan lain yang lebih penting bersama Sehun dibanding bermain di taman wahana seperti ini bersama dirinya.

"Aku antar, ya?" tawar Taehyung dengan baik hatinya.

"Kau memang sahabat terbaik, tapi aku rasa aku akan naik busway saja biar cepat," tolak Jennie dengan halus karena tidak ingin menyakiti perasaan Taehyung. Setelah mendapat anggukan dari Taehyung, ia segera berlari meninggalkan Taehyung yang hanya mampu menatap punggungnya yang semakin menjauh.

Dan ketika punggung wanita itu menghilang dari jangkauan pandang Taehyung, pria itu tertawa miris. "Aku bahkan membatalkan meeting pentingku untukmu, Jen. Kenapa ini–" Taehyung mencoba menahan gejolak yang menghantam dadanya. "–terasa sakit sekali?"









---tbc

Foto waktu Jennie narik Taehyung ke stan penjual permen kapas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto waktu Jennie narik Taehyung ke stan penjual permen kapas.
Uwu banget :(

Jangan lupa buat terus vote cerita ini☺ See you on next Chapt!💓




Chrysanthemum | Complete (✔) [TELAH DINOVELKAN & TERSEDIA VERSI PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang